Pahami Risiko Berhubungan Seks di Dalam Air sebelum Mencobanya

Prioritaskan keamanan dan kenyamanan, ya!

Bagi yang sedang bosan melakukan aktivitas seksual di kamar tidur, mungkin kamu atau pasangan sedang mempertimbangkan seks di dalam air untuk merasakan sensasi berbeda. Entah itu kolam renang, bathtub, hingga perairan terbuka. Atau, kamu sudah pernah merasakannya?

Buat yang belum pernah, sebelum memutuskan untuk mencobanya, perhatikan dulu risiko berhubungan seks di dalam air untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Baca sampai akhir artikel, ya!

1. Air yang kotor

Sebagian jenis perairan umumnya memiliki kandungan air yang cukup kotor. Misalnya kolam renang yang meski mengandung klorin, tetapi tetap dimungkinkan masih terdapat banyak bakteri di dalamnya. Salah satu masalah kolam renang publik yang paling umum, seperti dilansir Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), adalah tingkat pH yang tidak tepat. Akibatnya, disinfektan akan sulit bekerja membasmi bakteri.

Hal yang sama berlaku untuk bak mandi air panas. Untuk perairan terbuka seperti danau dan lautan, prospeknya tidak lebih baik karena dinilai merupakan perairan paling kotor.

Berhubungan seks di dalam air yang kotor meningkatkan risiko infeksi bakteri pada kulit bagian luar hingga area intim. Ada pula potensi risiko infeksi saluran kemih dan infeksi jamur bila air tidak dibersihkan dengan benar.

2. Luka pada vagina

Pahami Risiko Berhubungan Seks di Dalam Air sebelum Mencobanyailustrasi risiko berhubungan seks di dalam air (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Salah satu persepsi yang mungkin dimiliki pasangan adalah mengira bahwa air bekerja layaknya pelumas seks bagi vagina. Padahal, air justru bisa menghilangkan pelumas alami ketika berhubungan seks di dalam air. Ini dapat berakibat kekeringan pada vagina.

Air sendiri bukanlah pelumas yang ideal dan bisa menyebabkan gesekan. Hal ini bisa menyebabkan robekan mikro yang memicu sensasi terbakar serta perih pada vagina jika sampai terkena bahan kimia yang ada dalam air.

Dilansir SELF, kurangnya pelumasan dapat membuat vagina terasa sakit ketika terjadi penetrasi, terlebih kandungan disinfektan seperti klorin dapat mengiritasi dan mengganggu keseimbangan pH vagina. Itu bisa berpotensi menyebabkan vaginosis bakterialis atau infeksi ragi (jamur) vagina.

3. Kondom kurang berfungsi optimal

Air pada dasarnya tidak dapat merusak kondom, tetapi bahan kimia seperti disinfektan mungkin dapat melemahkan bahan kondom yang umumnya terbuat dari lateks. Penggunaan tabir surya dan losion bisa membuat kondom sulit untuk mempertahankan posisinya dan itu mungkin tidak disadari oleh laki-laki.

Tanpa pelumas yang tepat, kekeringan dan gesekan yang disebabkan oleh air dapat membuat kondom lebih mudah rusak. Suhu yang terlalu panas seperti di dalam kolam air panas atau terlalu dingin juga dapat merusak kondom. Beragam situasi yang telah disebutkan memiliki risiko kondom mudah rusak sehingga penggunaannya tidak bisa maksimal. 

Baca Juga: 7 Risiko Melakukan Fingering saat Berhubungan Seks, yuk Kenali!

4. Kehamilan mungkin terjadi

Pahami Risiko Berhubungan Seks di Dalam Air sebelum Mencobanyailustrasi tampilan test pack positif (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Seks tanpa kontrasepsi atau penggunaan kondom yang mungkin rusak oleh keadaan di dalam air masih memungkinkan perempuan hamil jika laki-laki ejakulasi selama berhubungan seks di dalam air.

Pelepasan air mani, bahkan sebelum ejakulasi, masih dimungkinkan terjadi. Air mani (semen) tidak hanyut begitu saja, meskipun sejumlah air dapat masuk ke dalam vagina selama berhubungan seksual. Namun, itu bukan berarti air akan mencegah semen untuk mencapai tujuannya selama terjadi penetrasi, mengutip The Healthy Site.

5. Penularan penyakit seksual

Risiko berhubungan seks di dalam air yang terakhir adalah risiko terkena penyakit menular seksual. Gesekan yang disebabkan oleh kurangnya pelumasan meningkatkan peluang kondom rusak serta kemungkinan robekan pada dinding vagina.

Berhubungan seks di dalam air mungkin tidak membantu mencegah infeksi menular seksual tetapi bisa meningkatkan risikonya. Bahan kimia yang ditemukan dalam air dapat menginfeksi organ seksual. Jika salah satu dari kamu atau pasangan memang memiliki penyakit menular seksual, kemungkinan untuk menularkannya bisa menjadi jauh lebih tinggi, merujuk Huff Post

Di sisi lain, kamu tidak dapat tertular PMS secara acak dari perairan terbuka karena orang-orang berhubungan seks di dalam air sebelumnya. Tetap mengutamakan keamanan adalah bagian utama dari melakukan seks yang menyenangkan di dalam air.

6. Tips mengurangi risiko berhubungan seks di dalam air

Pahami Risiko Berhubungan Seks di Dalam Air sebelum Mencobanyailustrasi risiko berhubungan seks di dalam air (pexels.com/Edward Eyer)

Beberapa tips untuk mengurangi risiko dari berhubungan seks di dalam air antara lain:

  • Gunakan pelumas yang tepat: Daripada menggunakan pelumas berbahan dasar air, coba gunakan lubricant berbasis silikon. Pelumas seks berbahan dasar minyak tidak disarankan karena bisa bereaksi dengan lateks dan air yang bisa merusak kondom.
  • Pilih kondom yang sesuai: Laki-laki tetap bisa menggunakan kondom seperti biasa dengan memilih ukuran kondom yang pas. Namun, kondom untuk perempuan adalah pilihan yang lebih aman karena terbuat dari poliuretan. Itu mengurangi kemungkinan rusak dan bereaksi terhadap bahan kimia yang ada di air sekaligus mengurangi paparan air di dalam kolam karena dimasukkan ke dalam tubuh perempuan. 
  • Jangan berlebihan: Jika berhubungan seks di bak mandi atau pancuran, jangan berlebihan dalam memilih posisi seks. Sebaiknya juga menggunakan permukaan anti selip untuk menahan kestabilan posisi agar menghindari terselip atau cedera. 
  • Lepas kondom segera: Untuk mencegah penularan infeksi menular seksual, begitu keluar dari air, kondom yang telah digunakan sebaiknya segera dilepas dan dibuang di tempat sampah dengan pembungkus.

Sama seperti yang dilakukan di tempat lain, risiko berhubungan seks di dalam air masih dimungkinkan terjadi karena beberapa alasan yang telah dipaparkan di atas. Memastikan keamanan serta kenyamanan adalah prioritas. Jadi, sebelum mencoba seks di dalam air pertimbangkan semua dengan matang, ya. Karena, bagaimanapun kamu tidak mau itu menjadi pengalaman traumatis, bukan?

Penulis: Dian Rahma Fika Alnina

Baca Juga: 5 Hal Sepele saat Hubungan Seks yang Bisa Menghilangkan Gairah Seksual

Topik:

  • Bella Manoban
  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya