Sexual Frustration: Ketidakpuasaan Seksual yang Memengaruhi Mental

Bisa dialami siapa pun dan kapan pun

Kebanyakan orang dewasa mungkin menempatkan aktivitas seksual sebagai aspek penting dalam kehidupan persona, terlebih bagi yang sudah berpasangan. Namun, kenyataannya tidak semua hasrat atau keinginan seksual mudah diwujudkan.

Nah, hal tersebut bisa menyebabkan seseorang mengalami sexual frustration atau frustrasi seksual. Rasa frustrasi itu bukan disebabkan oleh rendahnya libido, melainkan tidak terpenuhinya harapan atas pengalaman seksual yang diinginkan.

Frustrasi seksual disebut-sebut memiliki dampak negatif terhadap kesehatan mental. Mengapa bisa demikian? Simak jawabannya lewat ulasan di bawah ini!

1. Definisi sexual frustration

Sexual frustration adalah ketidakmampuan seseorang dalam merasakan kepuasan dari aktivitas seksual yang dilakukan. Rasa frustrasi yang muncul merupakan respons alami yang mengacu pada ketidakseimbangan antara hasrat seksual dengan realitas dari pengalaman seksual yang didapat.

Frustrasi seksual disalahpahami hanya berlaku untuk orang yang memiliki dorongan seks tinggi. Namun, sebetulnya siapa pun yang gairah seksualnya tidak terpenuhi lewat aktivitas seksual yang cukup bisa mengalaminya.

Fenomena ini adalah pengalaman umum yang bisa memengaruhi banyak orang terlepas dari dari usia, jenis kelamin, orientasi seksual, dan status hubungan.

2. Dampak sexual frustration terhadap mental seseorang

Sexual Frustration: Ketidakpuasaan Seksual yang Memengaruhi Mentalilustrasi depresi (IDN Times/Rochmanudin)

Sebuah laporan berjudul "A sexual frustration theory of aggression, violence, and crime" dalam Journal of Criminal Justice tahun 2021, disebutkan bahwa frustrasi seksual dapat meningkatkan risiko kekerasan, agresi, dan kejahatan. Hal tersebut didukung oleh penelitian sebelumnya yang memperlihatkan adanya hubungan antara hal seksual dengan kesehatan mental.

Penelitian bertajuk "Association between Sexual Satisfaction and Depression and Anxiety in Adolescents and Young Adults" dalam International Journal of Environmental Research and Public Health tahun 2020 mencatat, terdapat hubungan antara ketidakpuasan seksual dengan gejala depresi serta tingkat kesejahteraan mental yang rendah.

Orang yang mengalami frustrasi seksual diperkirakan bisa melakukan perilaku sembrono untuk memuaskan dorongan seksual. 

Baca Juga: 5 Penyebab Sulitnya Lepas dari Kecanduan Seksual, Butuh Terapi?

3. Gejala

Gejala dan perilaku potensial yang dapat berasal dari frustrasi seksual mencakup: 

  • Mudah tersinggung, kesal, dan gelisah.
  • Mengalami penolakan dari kemajuan seksual.
  • Kurang percaya diri atau kurang tertarik pada seks.
  • Kurang melakukan hubungan seks atau masturbasi.
  • Memiliki harapan seksual yang tidak dapat dipenuhi pasangan.
  • Melakukan perilaku berisiko untuk memenuhi hasrat seksual.
  • Merasa terlalu stres atau lelah untuk berhubungan seks meskipun ingin.
  • Berdebat dengan pasangan lebih sering tentang seks.
  • Terlibat coping mechanism yang tidak sehat, seperti pesta minum alkohol.
  • Sering berfantasi atau melamun tentang seks.
  • Menonton film atau porno yang punya banyak adegan intim.

4. Penyebab potensial

Sexual Frustration: Ketidakpuasaan Seksual yang Memengaruhi Mentalilustrasi frustrasi seksual atau sexual frustration (pexels.com/Alex Green)

Ada banyak penyebab potensial frustrasi seksual. Mengidentifikasi penyebabnya dapat membantu mengatasi masalah frustrasi seksual. Berikut di antaranya: 

  • Kurangnya pasangan seksual: Seseorang yang telah siap berhubungan seks namun tidak memiliki pasangan untuk melakukannya, entah sedang melajang atau dalam hubungan jarak jauh. 
  • Harapan yang tak terpenuhi: Pasangan memaksakan standar yang tak mungkin, mengkritik performa seks, atau terlibat dalam aktivitas seks yang tidak diinginkan. Perilaku ini dapat menyebabkan rasa frustrasi, malu, dan menyalahkan diri sendiri.
  • Komunikasi yang buruk: Frustrasi bisa juga berasal dari ketidakmampuan dalam mengomunikasikan kebutuhan atau keinginan seksual. Berkomunikasi secara terbuka memungkinkan negosiasi untuk saling memenuhi kebutuhan dengan pasangan.
  • Kondisi medis: Kesehatan yang tidak prima dan perubahan dalam tubuh, seperti hamil dan operasi, bisa menghambat aktivitas seks yang dapat menyebabkan pasangan frustrasi. Kondisi medis lain contohnya disfungsi ereksi, kecemasan, depresi, tekanan darah tinggi, ketidakseimbangan hormonal, obesitas, dan diabetes. 
  • Masalah citra tubuh: Penerimaan diri secara negatif terhadap ukuran penis dan vagina yang dianggap kecil bisa menyebabkan rasa percaya diri yang rendah, yang berefek negatif terhadap kepuasan seksual pribadi. 

5. Penanganan

Kalau kamu merasa mengalami frustrasi seksual, ada beberapa hal yang bisa kamu pertimbangkan untuk membantu melepaskan energi seksual yang terpendam. Ini dapat meliputi:

  • Fokus menjaga kesehatan: Seseorang yang memenuhi kebutuhan non-seksual seperti nutrisi dan jam tidur dapat lebih fokus untuk memenuhi kebutuhan seksual. 
  • Masturbasi: Stimulasi diri dapat membantu melepaskan ketegangan fisik dan mental yang terpendam. Selama tidak berlebihan, manfaat masturbasi bisa diperoleh dari pelepasan hormon yang sama saat berhubungan seks.
  • Terhubung ke teman: Manusia adalah makhluk sosial dan mungkin membutuhkan sentuhan non-seksual. Bertemu dengan teman dapat meredakan keinginan fisik dan menikmati keintimanan non-seksual. 
  • Berolahraga: Aktivitas fisik dapat menjadi cara terbaik untuk melepaskan energi serta membantu meningkatkan suasana hati.
  • Meditasi: Membantu mengatur pikiran dan belajar mengendalikannya akan membawa ketenangan, sehingga bisa melewati rasa frustrasi. 
  • Komunikasi terbuka: Mengungkapkan kebutuhan dan keinginan seksual secara terbuka kepada pasangan dapat membantu mencegah frustrasi seksual. Dengan menunjukkan ke pasangan apa yang disukai dan tidak, ini akan meningkatkan kualitas seks sekaligus hubungan. 
  • Pengobatan: Frustrasi seksual yang berasal dari masalah perfoma seks, seperti disfungsi ereksi atau ejakulasi dini, dapat menerima pengobatan medis untuk mengatasi masalah tersebut sekaligus mengurangi frustrasi.

Sexual frustration kadang menggambarkan situasi yang dihadapi secara mental, dan itu merupakan sesuatu yang normal. Jangan menutup diri dan komunikasikan secara terbuka dengan orang yang bisa memberi bantuan, entah pasangan atau terapis profesional. Mengatasi frustrasi seksual bisa menjadi upaya untuk mewujudkan kesejahteraan mental yang membantu mengendalikan performa seks.

Penulis: Dian Rahma Fika Alnina

Baca Juga: 5 Tips Mencegah Frustrasi Seksual pada Pasangan, Kualitas Tetap Baik!

Topik:

  • Bella Manoban
  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya