Stop, 9 Mitos Penyakit Menular Seksual Ini Jangan Kamu Percayai Lagi!

Bila informasinya salah, bagaimana penanganannya bisa tepat?

Bicara soal seks, kamu pastilah paham dengan dua konsekuensi yang mungkin terjadi: kehamilan dan PMS (Penyakit Menular Seksual). Boleh jadi, kamu memiliki persiapan yang cukup matang untuk konsekuensi pertama. Namun, apakah kamu juga sudah melakukan persiapan yang cukup untuk konsekuensi kedua?

Pernahkah kamu melakukan tes PMS? Bila kamu aktif berhubungan seksual, maka menjalani pemeriksaan secara rutin adalah hal yang seharusnya masuk dalam agendamu. Pasalnya, PMS adalah kondisi yang sangat banyak terjadi dan berdasarkan laporan CDC, jumlah penderitanya terus meningkat sejak tahun 2006. Adapun pihak yang lebih besar mengalami risiko ini adalah wanita dan usia muda.

Selain itu, membekali diri dengan informasi yang tepat tentang STD juga sangat fundamental untuk kepentingan dan kebaikanmu sendiri. Pasalnya, masih cukup banyak mitos seputar PMS yang beredar dan terlanjur diyakini oleh masyarakat. Padahal, salah kaprah seperti berikut ini justru akan menimbulkan efek buruk yang lebih besar di kemudian hari.

1. Mitos: gejala PMS selalu dapat dikenali

Stop, 9 Mitos Penyakit Menular Seksual Ini Jangan Kamu Percayai Lagi!medium.com/@Binsi

Mitos ini terlanjur diamini oleh masyarakat awam meski sangat krusial. Nyatanya, beberapa jenis PMS seperti herpes dan chlamydia justru tidak menunjukkan gejala tersembunyi atau bahkan tidak sama sekali. Satu-satunya cara untuk mengetahui apakah seseorang mengalami PMS atau tidak adalah dengan melakukan pemeriksaan terkait.

2. Mitos: PMS tidak akan terjadi melalui seks oral

Stop, 9 Mitos Penyakit Menular Seksual Ini Jangan Kamu Percayai Lagi!stdcheck.com

Risiko terinfeksi PMS seperti gonorrhea, sifilis, herpes, chlamydia, hepatitis B, bahkan HPV tidak harus melalui hubungan seks yang melibatkan penetrasi penis baik secara vaginal maupun anal. Seks oral tidak mengurangi kemungkinan seseorang terjangkit PMS. Untuk itu, dental dams dan kondom adalah alat proteksi yang dapat membantu mengurangi risiko tersebut.

3. Mitos: kondom efektif 100 persen dalam mencegah penularan PMS

Stop, 9 Mitos Penyakit Menular Seksual Ini Jangan Kamu Percayai Lagi!mdedge.com

Kondom memang mengurangi risikomu tertular STD, tetapi tidak seratus persen. Bagaimanapun, ada area kulit lainnya yang tidak tertutup oleh kondom dan bersentuhan dengan pasangan. Kontak antarkulit inilah yang menjadi peluang terjadinya penularan PMS.

4. Mitos: kamu dapat terjangkit PMS dari toilet umum

Stop, 9 Mitos Penyakit Menular Seksual Ini Jangan Kamu Percayai Lagi!glamour.com

Sangat kecil kemungkinan kamu bisa terjangkit PMS dengan cara ini. Pasalnya, virus atau bakteri penyebab PMS hidup di dalam tubuh manusia sehingga tidak mungkin dapat bertahan di lingkungan luar.

Baca Juga: Ternyata Pria Perjaka Mungkin Kena Penyakit Menular Seksual Lho, Guys!

5. Mitos: semua jenis alat kontrasepsi dapat mencegah PMS

Stop, 9 Mitos Penyakit Menular Seksual Ini Jangan Kamu Percayai Lagi!introvertspring.com

Hanya kondom yang dapat memberikan fungsi pencegahan PMS. Meski beberapa studi menyatakan bahwa IUD, pil KB, cincin vagina, dan sebagainya dapat menekan risiko PMS, bukti-bukti yang ditunjukkan tidaklah cukup kuat. Karena itu, kendati kamu telah menggunakan alat kontrasepsi ini, jangan lupa untuk tetap meminta pasanganmu menggunakan kondom.

6. Mitos: tetap dapat menularkan PMS walau telah diobati

Stop, 9 Mitos Penyakit Menular Seksual Ini Jangan Kamu Percayai Lagi!introvertspring.com

Pengobatan untuk PMS sekarang sangatlah efektif, sehingga kamu pun dapat disembuhkan dan tidak lagi dalam risiko tersebut. Kendati demikian, pastikan kamu tidak dulu melakukan hubungan seksual, sampai benar-benar sembuh. Selain itu, tetap lakukan pemeriksaan berkala untuk memastikan bahwa kamu tidak terinfeksi lagi.

7. Mitos: sekali terjangkit dan sembuh, kamu akan kebal

Stop, 9 Mitos Penyakit Menular Seksual Ini Jangan Kamu Percayai Lagi!colorear.myhydros.org

Sayangnya, PMS tidak memberikanmu kekebalan tertentu. Bila kamu pernah terjangkit dan telah sembuh, bukan berarti kamu tidak akan pernah lagi mengalaminya. Selagi aktivitas seks yang dilakukan tidak sehat, selalu ada risiko yang mengintaimu.

8. Mitos: bercinta di hot tub meminimalkan risiko penularan PMS

Stop, 9 Mitos Penyakit Menular Seksual Ini Jangan Kamu Percayai Lagi!telegraph.co.uk

Rumornya, klorin di dalam hot tub dapat membunuh bakteri. Namun kenyataannya, bercinta di dalam hot tub tidak akan meminimalkan risiko kamu terjangkit PMS. Bahkan, berendam di air panas juga justru meningkatkan risiko infeksi vagina bagi wanita.

9. Mitos: PMS menyebabkan kematian

Stop, 9 Mitos Penyakit Menular Seksual Ini Jangan Kamu Percayai Lagi!plushcare.com

Saat ini, relatif susah rasanya bahwa gonorrhea dan chlamydia dapat menyebabkan kematian secara langsung. Walau begitu, kondisi ini tetap dapat menimbulkan gangguan kesehatan yang lebih serius bila tidak segera ditangani dengan tepat. Pada wanita misalnya, infeksi yang dibiarkan dapat memicu terjangkitnya infeksi radang panggul dan memengaruhi kesuburan.

PMS dapat menyerang siapa saja tanpa pandang usia maupun gender. Karena itu, pastikan kamu dan pasangan selalu bercinta dengan aman dan melakukan tes secara berkala, ya!

Baca Juga: Inilah 7 Penyakit Menular Seksual yang Harus Kamu Waspadai!

Topik:

  • Bayu D. Wicaksono

Berita Terkini Lainnya