Sering Dianggap Sama, Ini Lho Perbedaan PMS dan Dysmenorrhea!

Jangan asal sebut PMS. Bisa jadi yang kamu alami dismenore.

Sebagai wanita, periode menjelang menstruasi kerap jadi momen yang dinanti sekaligus dibenci. Dinanti karena jadi kesempatan untuk menikmati guilty pleasure dan cuti kantor atau studi. Dibenci karena timbul gangguan fisik dan hormon yang membuat kesal sendiri.

Terkait gangguan fisik dan hormon ini, kamu juga pasti sering mendengar istilah PMS dan dysmenorrhea atau dismenore. Psstt... tahu gak, sebetulnya dua istilah ini merujuk pada dua hal yang berbeda, lho! Dilansir dari berbagai sumber, baca selengkapnya di sini!

1. Gejala PMS Lebih Banyak

Sering Dianggap Sama, Ini Lho Perbedaan PMS dan Dysmenorrhea!organiclifestylemagazine.com

PMS merupakan singkatan dari Pre Menstrual Syndrome (PMS). Seperti namanya, PMS adalah sindrom alias gejala yang dialami sebelum wanita memasuki masa haid. Waktunya pun berkisar antara 7-10 hari sebelum menstruasi. Namun, tidak jarang wanita juga mengalami PMS pada beberapa hari pertama pada saat menstruasi.

Gejala yang dihasilkan pun cukup beragam dan mencakup gangguan secara fisik maupun psikologis. Penyebab pasti PMS sebenarnya belum benar-benar diketahui secara pasti, tetapi banyak dugaan yang menyatakan hal ini terjadi sebagai hasil kobinasi berbagai faktor kompleks termasuk kondisi hormon estrogen, progesteron dan serotonin.

Beberapa gangguan terkait fisik yang dialami biasanya munculnya jerawat, mudah lelah, rasa nyeri pada perut bagian bawah, punggung, kepala, dan payudara, perubahan nafsu makan serta masalah pencernaan. Sementara itu, gangguan psikologis dan mental biasanya berupa insomnia, mood swings dan susah konsentrasi.

2. Dysmenorrhea Spesifik pada Nyeri

Sering Dianggap Sama, Ini Lho Perbedaan PMS dan Dysmenorrhea!womenshealthmag.com

Dismenore sendiri secara spesifik merupakan gangguan fisik selama masa menstruasi yang sangat menggaggu seorang wanita. Gejalanya merupakan rasa sakit pada bagian perut bawah dan sekitar pinggang dan berlangsung mulai dari sebelum hingga beberapa hari masa menstruasi.

Rasa nyeri yang dikategorikan sebagai disemenorea adalah bilamana rasa nyeri tersebut begitu hebat dan mengganggu aktivitas sehari-hari. Bahkan tidak jarang, beberapa wanita sampai mengalami pingsan saking beratnya rasa sakit yang dialami.

Ada dua jenis dismenore, yakni dismenore primer dan sekunder. Dismenore primer tidak terlalu mambahayakan dan akan pulih dengan sendirinya seiring dengan berlunya waktu. Penyebabnya adalah konstraksi otot rahim akibat produksi hormon prostaglandin. Sementara itu, dismenore sekunder disebabkan oleh penyakit lain yang terjadi di area kewanitaan.

Baca Juga: Pernah Melanggar Pantangan Menstruasi Ini? Jangan Pernah Diulangi Lagi Ya!

3. Penyakit Pemicu Dysmenorrhea

Sering Dianggap Sama, Ini Lho Perbedaan PMS dan Dysmenorrhea!holistichealinghaven.ie

Endometriosis merupakan penyebab paling populer seorang wanita mengalami dismenore. Penyakit ini berupa tumbuhnya jaringan endometrium di luar rongga rahim. Tidak adanya 'jalan keluar' pendarahan yang dialami inilah yang menyebabkan rasa sakit hebat setiap siklus menstruasi.

Peradangan panggul juga berpotensi menimbulkan dismenore. Inflamasi ini disebabkan oleh bakteri yang menjalar dari uterus hingga ke organ reproduksi lainnya. Adapun kondisi ini bisa dipicu oleh bakteri yang ada pada lendir keputihan abnormal yang dibiarkan secara terus menerus. Selain dua penyakit ini, masih ada beberapa penyebab dismenore lainnya seperti tumor, stenosis serviks, penyakit menular seksual, adenomiosis, kista, dan miom.

4. Penanganan yang Tepat

Sering Dianggap Sama, Ini Lho Perbedaan PMS dan Dysmenorrhea!naturemedies.co.uk

Terutama untuk gangguan fisik, beberapa wanita masih merasa sedikit bias dengan batas antara PMS dan dismenore. Paling tidak, tiga elemen penting berikut bisa kamu jadikan patokan bila kamu mengalami PMS: mengalami gejala sesuai yang disebutkan sebelumnya, dialami konsisten pada siklus haid, dan tidak terlalu memberatkan aktivitas sehari-hari.

PMS bukanlah hal yang serius dan cenderung dapat diatasi dengan mudah. Kunci utamanya adalah dengan melakoni gaya hidup sehat seperti istirahat cukup, asupan nutrisi seimbang, menghindari makanan dengan kadar garam, gula, alkohol, dan kafein yang tinggi, istirahat cukup, olahraga teratur, dan menghindari stres berkepanjangan.

Sementara itu, bila mengalami dismenore, segera lakukan pemeriksaan pada dokter kandungan. Jangan abaikan tanda-tanda yang tubuhmu berikan sebelum terlambat. Dokter pun akan melakukan pemeriksaan yang lebih mendetail dengan serangkaian tes sesuai keluhan yang disampaikan.

Nah, itulah perbedaan antara PMS dan dysmenorrhea. Mulai sekarang, jangan sampai salah sebut dan penanganan, ya!

Baca Juga: 7 Penyakit yang Akan Mengintaimu Jika Menstruasi di Bawah Usia 12 Tahun

Topik:

  • Bayu D. Wicaksono

Berita Terkini Lainnya