Ngeri! 6 Risiko Implan Payudara yang Belum Banyak Orang Tahu
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Penambahan atau implan payudara saat ini banyak dilakukan oleh perempuan. Ada berbagai alasan mereka melakukannya. Mulai dari ingin menambah ukuran payudara, mengubah bentuk, atau bahkan ingin membuat tampak rata.
Operasi ini dilakukan kurang lebih 60 hingga 90 menit. Tenang saja, kamu tidak akan merasakan sakit saat operasi karena dokter akan membius total.
Dokter spesialis bedah nantinya akan memotong kulit pada bagian bawah payudara dan melakukan pembedahan pada otot pectoralis. Kemudian, dokter akan menempatkan implan di area tersebut.
Apabila kamu ingin melakukannya, sebaiknya jangan gegabah untuk memutuskannya. Pasalnya, selain biaya operasinya yang sangat mahal, ada berbagai risiko implan payudara. Berikut adalah rangkuman yang bisa kamu simak.
1.Terjadi komplikasi
Dilansir Medical News Today, apabila kamu telah melakukan implan payudara, biasanya kamu akan menerima waktu pemulihan agar tubuh bisa menyesuaikan diri dan membantu proses penyembuhan luka. Pada masa pemulihan tersebut beberapa hal yang akan kamu rasakan, di antaranya:
- Merasa sesak di dada
- Bengkak dan memar
- Sakit beberapa saat.
Operasi implan payudara tidak selamanya berhasil atau berjalan sesuai rencana. Dalam beberapa kasus operasi ini dapat memicu komplikasi dan masalah setelahnya.
Komplikasi umum
Berikut ini merupakan beberapa komplikasi umum yang sering terjadi karena proses operasi yang gagal, di antaranya:
- Pengerasan pada jaringan pada payudara
- Implan mengalami kebocoran yang bisa menyebabkan granuloma silikon atau benjolan kecil
- Infeksi di sekitar payudara yang memerlukan operasi pengangkatan implan
- Tidak bisa menyusui atau produk ASI lebih sedikit dari sebelumnya
- Kerusakan saraf pada puting susu yang membuat penderitanya menjadi kurang sensitif, atau bahkan kehilangan perasaan sama sekali.
Komplikasi tidak umum
Meski ini jarang terjadi, namun berikut beberapa komplikasi lainnya yang bisa saja menimpa kamu:
- Mengalami pendarahan saat proses operasi berlangsung
- Mengalami reaksi alergi terhadap anestesi
- Mengalami kanker ALC (Large Cell Lymphoma).
Kanker ALC biasa ditemukan pada perempuan yang telah menjalani operasi implan payudara. Adapun gejala dari kanker ini adalah terjadinya pembengkakan baru pada salah satu payudara yang diimplan.
2. Operasi ulang
Melansir Food and Drug Administration (FDA), implan payudara tidak bisa digunakan seumur hidup. Semakin lama digunakan, maka semakin besar pula komplikasi yang akan terjadi. Hal ini dapat memicu operasi tambahan lainnya.
Adapun jenis operasi pembedahan yang dilakukan biasanya tergantung dari komplikasi yang tadi. Ada yang hanya perlu melakukan sekali, hingga memerlukan operasi berulang kali. Adapun jenis operasi ulang meliputi:
Editor’s picks
- Pengangkatan atau pergantian implan
- Operasi pelepasan jaringan parut di sekitar implan ditempatkan
- Operasi drainase hematoma, yaitu operasi dengan cara memasukkan jarum atau tabung melalui kulit untuk mengalirkan darah
- Reposisi implan atau memindahkan implan
- Biopsi/pengangkatan kista guna menghilangkan benjolan.
Baca Juga: Waspada Nyeri Payudara Sebelah Kiri: Penyebab dan Pengobatannya
3. Kontraktur kapsul
Risiko implan payudara selanjutnya adalah kontraktur kapsul. Merupakan suatu kondisi di mana terjadi pengerasan payudara di area implan. Hal ini akan membuat jaringan mengencang dan mengalami rasa sakit yang tak tertahankan.
Penyakit ini biasanya terjadi setelah adanya infeksi, seroma, dan hematoma. Akan tetapi, penyebab utamanya belum diketahui. Ada empat tingkatan dari kontraktur kapsula, di antaranya:
- Tingkatan I: Payudara terlihat alami dan lembut
- Tingkatan II: Payudara mulai sedikit mengencang, tetapi masih terlihat normal
- Tingkatan III: Payudara mengencang dan terlihat tidak normal
- Tingkatan IV: Payudara terasa nyeri, keras, dan tidak normal.
Pada tingkatan III dan IV, kondisi ini sudah dianggap parah dan harus segera mungkin mendapatkan operasi ulang. Prosedur pembedahan yang akan dilakukan nantinya, yaitu penggantian implan atau bahkan pengangkatan implan.
4. Pecah dan deflasi implan payudara
Deflasi adalah istilah yang digunakan untuk implan yang berisi garam. Kebocoran implan berisi garam tersebut dapat diketahui setelah kamu merasakan kehilangan ukuran dan bentuknya. Dalam hal ini, kamu perlu mendapatkan pengobatan lebih lanjut.
5. Pecahnya implan isi gel silikon
Implan payudara silikon dapat pecah kapan saja dan tidak menimbulkan gejala. Kamu bisa mencoba metode Magnetic Resonance Imaging (MRI) untuk mendeteksi ada atau tidaknya pemecahan tersebut.
Namun, gejala yang bisa terlihat seperti penurunan ukuran payudara, benjolan kera pada area implan, perubahan ukuran, nyeri saat ditekan, pembengkakan, mati rasa, penampilan payudara tidak merata, dan lain-lain.
Gel silikon yang pecah akan keluar melalui sobekan atau lubang pada cangkan implan, namun masih tetap terkurung pada kapsul jaringan parut di sekitar implan, disebut ruptur intrakapsular. Apabila pecah hingga keluar di jaringan parut disebut dengan ruptur ekstrakapsular.
6. Penyakit jaringan ikat, kanker payudara, dan masalah reproduksi
FDA belum melihat adanya keterkaitan gel silikon dengan penyakit jaringan ikat, kanker payudara, dan masalah reproduksi. Akan tetapi, FDA menerima laporan bahwa beberapa pasien implan payudara mengalami gejala sistemik.
Itulah tadi beberapa risiko implan payudara. Ada baiknya sebelum melakukannya, kamu melihat jenis implan, efek samping, serta komplikasi yang akan terjadi.
Baca Juga: 7 Bentuk Payudara Mencerminkan Kepribadian, Kamu Tipe yang Mana?