5 Dampak Negatif dari Pasangan yang Jarang Berhubungan Seksual
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Melakukan hubungan intim merupakan salah satu hal yang umum bagi hampir sebagian besar pasangan. Tentunya hal ini karena memang aktivitas seksual menjadi salah satu kebutuhan biologis yang perlu dipenuhi.
Meski demikian, namun ada pula pasangan yang memiliki frekuensi seksual yang rendah dan umumnya disebabkan karena usia. Padahal jarang melakukan hubungan intim bersama pasangan dapat memberikan beberapa dampak negatif berikut ini, lho.
1. Hubungan intim terasa lebih nyeri
Untuk para perempuan yang jarang melakukan hubungan seksual dengan pasangan, tentunya tak akan mudah dalam melakukannya lagi. Hal ini karena aktivitas seksual seperti penetrasi akan terasa nyeri.
Tentunya jika sudah demikian, maka akan sulit membuat perempuan merasa nyaman dalam berhubungan seksual lagi. Perlu adaptasi kembali untuk menikmati aktivitas intim tersebut.
2. Libido menurun sedikit demi sedikit
Libido memang biasanya disebabkan dari frekuensi seksual seseorang. Semakin sering melakukan hubungan seksual, biasanya libido pun juga akan mengikuti.
Sayangnya untuk pasangan yang jarang berhubungan seksual, justru hal tersebut dapat menurunkan libido yang ada. Efeknya jelas akan membuat kamu dan pasangan jadi tak bergairah lagi dalam melakukannya.
Baca Juga: 5 Faktor yang Membuat Para Suami Malas Berhubungan Seksual
3. Kurangnya ikatan emosional
Editor’s picks
Hubungan intim tidak hanya terbatas pada urusan seksual saja. Lebih dari hal tersebut, aktivitas intim yang terjalin juga akan mengeratkan ikatan emosional antar pasangan.
Tentunya kamu perlu memahami bahwa kurangnya frekuensi dalam berhubungan seksual akan mengurangi ikatan emosional yang ada. Pasangan jadi kesulitan dalam menyatukan emosi satu sama lain.
4. Sering merasa tidak dipedulikan oleh pasangan
Tak hanya sebagai kepuasan atau kebutuhan, aktivitas seksual juga dianggap sebagai suatu bentuk perhatian pada pasangan. Banyak pasangan yang dapat merasa dicintai dan disayangi karena melakukan aktivitas seksual.
Hal yang sebaliknya tentu saja bisa terjadi bila frekuensi berhubungan intim menurun. Jika terus demikian, maka salah satunya akan saling merasa tidak dipedulikan, sehingga lebih sensitif.
5. Komunikasi jadi tidak mudah nyambung
Senada dengan poin-poin sebelumnya, aktivitas seksual memang memberikan suatu ikatan emosional yang erat. Hal ini membuat komunikasi yang terjalin juga lebih maksimal.
Jika frekuensi hubungan seksual berkurang, maka bisa jadi komunikasi akan sulit nyambung. Hal ini membuat segala sesuatunya terasa sulit untuk dipahami.
Tentunya frekuensi dalam hubungan seksual menjadi hak bagi setiap pasangan. Meski begitu, pastikan hal ini tak sampai memengaruhi hubungan secara emosional. Jangan sampai hubungannya jadi dingin, ya!
Baca Juga: 5 Masalah Seksual yang Terjadi pada Pria atau Perempuan
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.