5 Cara Menyikapi Suami yang Miliki Orientasi Seksual Berbeda
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setiap orang memiliki preferensi orientasi seksual yang berbeda-beda, ada yang heteroseksual dan ada pula yang homoseksual. Hal semacam ini bisa terjadi pada perempuan atau pun pria.
Hal yang mungkin sedikit mengagetkan adalah ketika kamu terlambat mengetahui orientasi seksual suami setelah menikah. Meski mengagetkan, kamu dapat mencoba beberapa tips berikut ini untuk menyelesaikan permasalahannya, ya.
1. Validasi kebenarannya langsung melalui suami
Kamu mungkin memperoleh informasi mengenai hal ini bisa jadi dari banyak sumber. Meski demikian, kamu tidak bisa asal percaya begitu saja tanpa bukti yang benar.
Salah satu caranya adalah dengan melakukan validasi langsung pada pasangan dengan bukti yang kamu miliki. Jika memang benar, maka kamu bisa mengambil keputusan lainnya.
Namun, kamu tidak boleh langsung menghakimi suamimu, ya. Berikan dia pengertian dan validasi perasaannya yang selama ini ia pendam. Tetap dampingi suami.
2. Melakukan pengecekan penyakit menular seksual (PMS)
Semua aktivitas seks yang dilakukan secara sembarangan tentu berisiko memiliki penyakit menular seksual. Tak hanya pada pasangan hetero saja, pasangan homoseksual juga memiliki risiko yang sama bila melakukan aktivitas seks secara keliru.
Tidak ada salahnya jika kamu langsung mengambil tindakan untuk mengecek kesehatan untuk memastikan bahwa tidak ada risiko penyakit menular seksual. Dengan demikian, maka kamu jadi tidak perlu khawatir lagi.
3. Tenangkan diri untuk mengambil keputusan
Editor’s picks
Kamu tak bisa cenderung gegabah mengambil keputusan, terutama di saat pikiran sedang didominasi oleh perasaan marah dan terkejut. Kamu juga perlu waktu untuk menenangkan dirimu sejenak.
Berdiam dan merenungkan cocok untuk mempertimbangkan segala halnya. Jika sudah, maka kamu bisa langsung memutuskan tindakan yang ada selanjutnya.
4. Berdiskusi dengan suami untuk keputusan bersama
Kamu mungkin sudah memiliki keputusan setelah berdiam diri sejenak. Sekarang, kamu hanya perlu berdiskusi dengan suami mengenai hal tersebut.
Tanyakan pada suami mengenai apa yang ia inginkan setelah ini. Pastikan kamu dan pasangan pada akhirnya menemukan keputusan yang sama-sama disetujui, ya.
5. Jika harus bercerai, maka beri pengertian terhadap anak
Pada beberapa pasangan yang mengalami hal seperti ini, biasanya juga harus terpaksa mengakhiri hubungan melalui jalan perceraian. Tentunya hal ini merupakan sesuatu yang tak mudah untuk dilakukan.
Jika memang hal tersebut adalah yang terbaik, maka tetaplah memprioritaskan anak terlebih dahulu. Beri pengertian terhadap ana, bahwa memang hubungan orangtuanya sudah tak bisa seperti dulu.
Beberapa cara di atas jelas akan jauh lebih baik dibandingkan, bila kamu langsung main hakim sendiri. Cari solusi yang terbaik untuk kebahagiaan bersama, agar tidak merasa seperti terkurung dalam hubungan yang tak baik. Cari solusi yang paling tepat untuk keduanya, ya!
Baca Juga: Banyak Orientasi Seksual, 10 Film tentang LGBT yang Membuka Wawasanmu
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.