Seru dan Intim, 16 Rekam Jejak Folk Music Festival 2018 Di Kota Batu
IDN Times/Abraham Herdyanto
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Folk Music Festival (FMF) 2018 merupakan gelaran keempat dari acara tahunan yang menghadirkan musisi-musisi folk. Pertama kali diselenggarakan di Surabaya Town Square, FMF hanya berupa konser musik biasa yang belum begitu terkonsep, namun memasuki penyelenggaraan kedua, acara FMF dipindah menuju ke tempat yang lebih dekat dengan alam untuk memberikan suasana yang lebih cocok untuk menikmati musik-musik genre folk.
Untuk penyelenggaraan yang keempat ini, FMF ditempatkan kembali di tempat yang sama dengan acara sebelumnya, yaitu di Kusuma Agrowisata Batu. Perbedaan dengan yang tahun lalu adalah FMF 2018 diselenggarakan selama tiga hari, yaitu mulai dari 3-5 Agustus. Hari pertama dikhususkan untuk diskusi musik serta literasi, sedangkan hari kedua dan ketiga penuh dengan penampilan dari para musisi.
Ada pun lebih dari 10 musisi yang diundang ke sana. Mulai dari Adrian Yunan, Efek Rumah Kaca, Gerald Situmorang, Pusakata, White Shoes and the Couples Company dan lainnya Itu belum termasuk para pembicara diskusi. Acara tersebut juga memberikan kesempatan bagi para pendatang baru bernama Gang of Folk. Bagi mereka yang tidak dapat datang ke acara tersebut, berikut adalah beberapa foto yang merekam kemeriahan FMF 2018 kemarin!
1. FMF 2018 sudah dimulai sejak Jumat, 3 Agustus
IDN Times/Abraham HerdyantoAkan tetapi banyak pengunjung memilih baru datang pada hari kedua dengan alasan utama ingin fokus melihat acara musiknya.
2. Menariknya, walaupun mereka baru datang namun antrian merchandise FMF 2018 sudah cukup panjang hingga mendekati venue
IDN Times/Abraham Herdyanto3. Adapun merchandise FMF 2018 adalah kaos t-shirt dengan gambar karya Abraham Zoesa, jaket serta beberapa kaos band yang akan tampil di acara tersebut
IDN Times/Abraham Herdyanto4. Di bagian bawah FMF, dapat ditemui bazaar di mana para pengunjung dapat mencari makan di sana dan beberapa barang lain, seperti buku dan rilisan fisik musik
IDN Times/Abraham Herdyanto5. Salah satu musisi yang bermain pada hari pertama adalah Sandrayati Fay
IDN Times/Abraham HerdyantoMusisi yang memiliki darah Filipina / Irlandia-Amerika dan tinggal di Bali ini bermain di sore hari.
6. Dia tak hanya bermain sendiri
IDN Times/Abraham HerdyantoProyek gabungan bersama Danilla dan Rara Sekar yang dinamakan Daramuda juga bermain setelah itu.
7. Pada malam harinya, giliran Danilla-lah yang bersinar di atas panggung dan di bawah sinar lampu
IDN Times/Abraham HerdyantoHanya dalam waktu singkat, seluruh kamera tertuju kepada musisi berparas ayu tersebut.
8. Kelompok Tigapagi, namun ternyata bermain pada jam tujuh malam, memberikan pengalaman berbeda pada pecinta musik dengan konsepnya yang membaurkanfolk dengan sentuhan Sunda
IDN Times/Abraham HerdyantoBaca Juga: 12 Keseruan Showcase Indra Lesmana Project, Perkenalan Band Metal Hits
9. Kegelapan yang gulita tidak menghalangi niat penonton untuk melihat musisi favoritnya
Editor’s picks
IDN Times/Abraham HerdyantoMalahan berkat hal itu, para penonton memilih maju ke depan.
10. Dinginnya hawa kota Batu serta romantisnya suasana yang dibangun kekuatan musik Folk memberikan kesempatan lebih bagi para pasangan
IDN Times/Abraham HerdyantoTentu saja hal ini membuat iri mereka yang jomblo.
11. Tidak semua pengunjung memilih untuk menonton
IDN Times/Abraham HerdyantoBeberapa lebih memilih untuk menghabiskan malamnya dengan membaca zine yang terdapat di booth Malang Zine Fair.
12. Hari kedua diakhiri oleh aksi panggung Efek Rumah Kaca
IDN Times/Abraham HerdyantoBerbeda dengan musisi lainnya yang dinikmati dengan duduk, para penonton memilih berdiri semua ketika Efek Rumah Kaca bermain.
13. Hari ketiga pun dimulai
IDN Times/Abraham HerdyantoDiroad yang merupakan salah satu Gang of Folk memberikan perhatian lebih berkat musik mereka yang menggunakan bahasa berbeda. Adapun Gang of Folk yang lain adalah Sepertigamalam, Arief S. Pramono dan Holaspica.
14. Setidaknya butuh waktu yang lebih lama ketimbang hari kedua sebelum para pengunjung berdatangan
IDN Times/Abraham HerdyantoJika hari kedua sudah cukup ramai pada jam 12 siang, di hari ketiga para pengunjung baru datang ke venue pada jam satu siang.
15. Berkah di atas bencana, Wake Up Iris! yang mengalami kendala sound memutuskan untuk bermain di bawah, di tengah penonton
IDN Times/Abraham HerdyantoHal itu justru membuat dua musisi tersebut lebih banyak mendapat perhatian ketimbang musisi lain.
16. Adalah para kru di balik layar yang turut berjasa terhadap kesuksesan aksi panggung Wake Up Iris!
IDN Times/Abraham HerdyantoJika tak ada mereka yang memegang stop kontak, maka Wake Up Iris! juga tak dapat bermain. Totalitas banget ya!
Itulah beberapa foto dari FMF 2018. Sejujurnya masih banyak lagi momen yang bisa didapat, tapi sepertinya itu lebih baik dibagi melalui cerita-cerita yang bertebar dari mulut ke mulut.
Baca Juga: 13 Foto Suasana Panas Gelaran Hari Kedua Jazz Gunung 2018
Berita Terkini Lainnya
