Hotel Transylvania 3, Hiburan Bervisual Cerah Namun Berlogika Redup

Anak-anak pasti terhibur, tetapi orang dewasa belum tentu

Film animasi keluarga boleh dibilang merupakan komoditi panas di Hollywood. Setiap tahun, banyak studio berlomba-lomba menghasilkan film animasi yang ramah keluarga. Jika filmnya laris, pihak studio biasanya akan memproduksi kisah-kisah lanjutannya.

Salah satu studio yang mengikuti formula tersebut adalah Sony Pictures Animation. Film jagoan mereka, Hotel Transylvania (2012) dan Hotel Transylvania 2 (2015) laku keras di pasaran dan kini film ketiganya tengah duduk manis di bioskop. Mengusung sub-judul A Monster Vacation, ceritanya berfokus pada upaya Mavis (Selena Gomez) yang memboyong keluarga besar Hotel Transylvania berlibur demi mengurai penat ayahnya, Dracula (Adam Sandler).

Dengan premis sederhana tersebut, bagaimanakah performa Hotel Transylvania 3? Hapus rasa penasaranmu dengan menyimak ulasannya di bawah ini!

1. Ringan untuk disaksikan

Hotel Transylvania 3, Hiburan Bervisual Cerah Namun Berlogika Redupyummommy.com

Hotel Transylvania 3 memiliki cerita bak permen kapas, ringan dan mudah dicerna. Penuturannya pun lempeng-lempeng saja. Sepertinya, penulis naskah film ini sadar betul siapa target penontonnya: anak-anak yang datang untuk melihat karakter favorit mereka.

Keputusan tersebut terbilang tepat guna. Toh anak-anak cenderung tidak peduli akan kedalaman cerita dari film yang mereka saksikan. Lain halnya dengan sosok yang menemani mereka menonton.

Orangtua, kakak, bibi atau paman yang turut mendampingi bisa jadi kurang terpana dengan film ini. Soalnya, konflik Hotel Transylvania 3 terhitung jinak. Alhasil, filmnya hanya berfungsi sebagai hiburan temporer yang mudah dilupakan.

2. Penuh dengan momen lucu

Hotel Transylvania 3, Hiburan Bervisual Cerah Namun Berlogika Redupcgmeetup.net

Cuplikan Hotel Transylvania 3 menjanjikan sajian yang penuh humor. Hal tersebut benar terwujud di dalam filmnya. Lelucon secara konsisten hadir sejak mulai durasi.

Jenis humor yang ditawarkan mayoritas melibatkan fisik atau yang lebih dikenal dengan slapstick. Adegan-adegan di mana tubuh karakter terbentur berbagai macam benda rajin tampil di film ini. Walau pun usang, trik tersebut terbukti ampuh menimbulkan gelak tawa di dalam bioskop.

3. Padat karakter menggemaskan

Hotel Transylvania 3, Hiburan Bervisual Cerah Namun Berlogika Redupcartoonbrew.com

Tokoh-tokoh Hotel Transylvania 3 memiliki karakteristik yang hampir serupa. Rata-rata memiliki sikap ceroboh dan gemar berjoget. Di atas itu semua, kesamaan yang paling menonjol adalah kualitas menggemaskan yang membungkus pola tingkah mereka.

Kegemasan para karakter film ini terpampang dalam berbagai bentuk. Kecerobohan Frankenstein (Kevin James), keimutan Dennis (Asher Blinkoff) dan keluguan Blobby (Genndy Tartakovsky) memiliki daya gemasnya masing-masing. Tidak heran, tokoh-tokoh Hotel Transylvania sering dijumpai dalam bermacam wujud suvenir yang mudah ditemui di mana-mana.

4. Sedap dipandang mata

Hotel Transylvania 3, Hiburan Bervisual Cerah Namun Berlogika Reduprogerebert.com

Kelebihan lain dari Hotel Transylvania 3 adalah visualnya. Warna-warna yang ditampilkan begitu cerah dan gambarnya pun tajam. Jika kedua mata bisa berbicara, mereka pasti akan berterima kasih kepada film ini karena telah memberikan hidangan yang memanjakan.

5. Banyak lubang cerita alias plot holes

Hotel Transylvania 3, Hiburan Bervisual Cerah Namun Berlogika Redupcazare-maramures.com

Narasi Hotel Transylvania 3, biar pun menghibur, tetap meninggalkan rasa yang janggal. Penyebabnya adalah lubang cerita (plot holes) yang tersebar di sepanjang durasi. Kelemahan ini lumayan fatal dan cukup melukai keseluruhan filmnya secara signifikan.

Salah satu yang paling mengganggu adalah motivasi karakter antagonis, Professor Abraham Van Helsing (Jim Gaffigan) yang kurang solid. Tanpa alasan yang meyakinkan, ia tampak begitu dendam terhadap Dracula serta seluruh monster. Sepertinya, hal tersebut diadaptasi secara lepas dari penggambaran tokoh Van Helsing yang memang sering diceritakan sebagai pemburu vampir di medium-medium lain.

Cara yang ditempuh Van Helsing untuk menuntaskan misinya di Hotel Transylvania 3 terasa dipaksakan. Senjata pamungkas yang dibanggakannya juga tidak meninggalkan kesan dan berakhir loyo. Konklusi yang dipilih film ini pun terkesan menggampangkan.

Ketidaklogisan yang dipersembahkan Hotel Transylvania 3 menjadi bumerang bagi dirinya sendiri. Penonton, kecuali anak-anak, pada akhirnya sulit untuk mengapresiasi film ini secara penuh. Sony Pictures Animation tampaknya masih harus banyak belajar kepada Pixar untuk menghasilkan film yang menyenangkan sekaligus berbobot.

Kesimpulannya, Hotel Transylvania 3: A Monster Vacation adalah film keluarga yang menghibur dan jenaka. Meskipun banyak bagian yang bikin garuk-garuk kepala, filmnya tetap pantas disaksikan bareng adik atau kemenakan kecil kamu. Bawa serta berondong jagung ke pangkuan karena film ini meminta untuk dinikmati sedemikian rupa: dalam keadaan santai tanpa harus melibatkan pikiran.

Ahmad Wildan Photo Verified Writer Ahmad Wildan

Your Sociable Movie Guy. IG: @wildanahmd

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Pinka Wima

Berita Terkini Lainnya