6 Fakta The Watcher, Angga Yunanda Pakai Gips Sepanjang Film

2. Angga Yunanda gunakan gips sepanjang proses shooting berlangsung

Angga Yunanda sebagai Krishna (instagram.com/anggayunandareal16)

Dalam film The Watcher, Angga diceritakan sebagai seorang remaja yang harus menggunakan gips dan tongkat karena mengalami patah tulang pada kakinya saat bermain futsal. Angga sendiri merasa hal ini menjadi tantangan tersendiri baginya selama proses shooting.

"Hal yang membuat film ini menarik khususnya untuk aku pribadi, dari awal hingga akhir film aku harus pakai gips. Itu jadi tantangan tersendiri, sih, harus beradegan tapi dengan kaki yang agak sulit untuk bergerak," katanya.

Disesuaikan dengan perannya, selain menggunakan gips, Angga menceritakan bahwa terkadang ia juga menggunakan kursi roda dan kruk. Meski terkadang merasa kakinya sampai mati rasa akibat terlalu banyak menggunakan gips, namun ternyata hal ini menjadi pengalaman yang menyenangkan baginya.

3. Shooting film hanya dilakukan di satu tempat

Caitlin Halderman dalam film The Watcher (instagram.com/thewatcher_md)

Berbeda dengan film-film pada umumnya, lokasi shooting film The Watcher ternyata hanya dilakukan di satu lokasi saja. Angga pun menjelaskan bagaimana proses shooting berlangsung.

“ini pengalaman shooting yang baru juga buat aku. Karena dari awal shooting sampai selesai kita ada di satu tempat yang sama, kayak dikarantina punya bubble sendiri gitu, sama pemain dan crew," jelas Angga saat ditanya mengenai proses pembuatan film.

Selanjutnya Angga kembali menceritakan detail lokasi untuk film ini. "Jadi basecamp sekaligus tempat shooting-nya jadi satu. Jadi gak berasa shooting, karena kita bisa sambal main,” Angga menjawab sambil tertawa.

Baca Juga: 5 Alasan Nonton Film The Watcher, Genre-nya Jarang di Indonesia

4. Persamaan karakter Krishna dan Angga Yunanda

Angga Yunanda sebagai Krishna (instagram.com/thewatcher_md)

Saat ditanya mengenai persamaan karakter Krishna dengan dirinya, ternyata Angga juga merasa memiliki beberapa kesamaan.

"Khrisna itu peduli sama sekitar, lumayan peka. Dan itu kayaknya ada di sosok aku pribadi juga," serunya.

Angga juga menjelaskan perbedaan dirinya dengan karakter Krishna.

"Perbedaan sifat-sifat, sih. Kalau aku, kan, lumayan introvert, kalau Krishna lumayan extrovert dan lumayan kocak. Jadi perbedaan sifat, sih, yang lumayan kelihatan.”

5. Pertama kalinya beradu peran dengan Caitlin Halderman

Angga dan Caitlin dalam film The Watcher (instagram.com/thewatcher_md)

Beradu peran dengan Caitlin Halderman merupakan yang pertama kalinya bagi Angga. Baik Angga maupun Caitlin belum pernah berada di satu film yang sama sebelumnya.

“Ini pertama kalinya aku ketemu sama dia. Awalnya sempat bingung, tapi ternyata kita berdua bisa langsung nge-blend satu sama lain,” kata Angga saat ditanya tentang Caitlin. Selain itu, Angga juga menceritakan cara mereka membangun chemistry.

”Saat selesai shooting atau break kita selalu ngobrol bareng, sih. Jadi meskipun waktunya singkat untuk kita berdua bisa nyambung, kita selalu memaksimalkan waktu yang ada untuk bisa klop.”

6. Berperan sebagai remaja difabel menjadi pengalaman baru

Angga Yunanda di film The Watcher (instagram.com/thewatcher_md)

Angga mengaku bahwa ia merasa sedikit khawatir saat pertama kali diberitahu mendapat peran sebagai seseorang dengan keterbatasan.

"Pas pertama kali aku baca script-nya cukup kaget, sih, karena dari scene awal sampai scene terakhir aku punya kesulitan untuk bergerak."

Namun meski jadi salah satu kekhawatiran, Angga merasa hal tersebut jadi pengalaman baru yang baik untuk bisa terus belajar menjadi lebih baik.

"Dan itu adalah pembelajaran yang menyenangkan," serunya lagi.

7. Banyak pesan yang bisa didapat dari film The Watcher

Yudha Keling dan Teuku Ryzki (instagram.com/thewatcher_md)

Film ini mengusung genre thriller yang masih belum banyak ada di Indonesia. Karenanya Angga yakin bahwa film ini akan menyuguhkan pengalaman menonton yang baru, lebih dari sekadar menghibur.

Dalam sebuah film, tentunya banyak pesan yang bisa diambil. Sama halnya dengan film The Watcher yang tak cuma seru tapi juga berisi banyak pesan-pesan positif. Angga pun menjelaskan pesan-pesan yang bisa diambil dari film The Watcher.

"Dari film ini kita diajarkan bagaimana kita harus bisa selalu aware terhadap lingkungan, juga melihat semua sisi secara objektif. Aku yakin ada banyak pembelajaran yang bisa didapat sekaligus jadi film yang bisa menemani kalian d imasa pandemi saat ini," tuturnya.

8. Angga Yunanda ajak penonton untuk menonton The Watcher di platform legal

Poster film The Watcher (instagram.com/thewatcher_md)

Maraknya situs-situs ilegal untuk menonton film saat ini, ternyata menjadi kekhawatiran tersendiri bagi Angga sebagai pekerja seni yang bekerja di dunia film.

“Sebenernya ini jadi problem yang sangat serius ya terutama di era digital saat ini. Karena akan menjadi hal yang merugikan bagi pekerja seni, juga untuk platform-nya," jawab Angga saat ditanya soal masalah situs ilegal.

Di akhir wawancaranya, Angga pun tak lupa untuk mengajak penonton untuk menyaksikan film The Watcher lewat platform resmi bukan dari situs bajakan.

"Untuk teman-teman mohon untuk dipertimbangkan kembali. Karena menurut aku platform digital saat ini sudah sangat affordable banget, sih. Karena dengan menonton secara legal kita juga ikut serta dalam membangun ekosistem film jadi lebih baik ke depannya," kata Angga sebelum mengakhiri wawancara.

Itu dia 8 fakta menarik film The Watcher. Seru banget ya. Dari pada penasaran, langsung nonton aja, yuk! Ingat, nonton di platform yang legal ya.

Baca Juga: 5 Alasan Nonton Film The Watcher, Genre-nya Jarang di Indonesia