20.000 Leagues Under the Sea, Film Live Action Pertama Walt Disney

Film ini diangkat dari novel karya Jules Verne

Film keluaran 1954 yang berjudul 20,000 Leagues Under the Sea adalah adaptasi dari novel klasik dengan judul sama yang ditulis oleh novelis Prancis Jules Verne. Novel tersebut diterbitkan pada 1870.

Jadi film live action pertama Walt Disney Studios, berikut beberapa fakta menarik film fiksi ilmiah 20,000 Leagues Under the Sea.

1. Mengisahkan petualangan

20.000 Leagues Under the Sea, Film Live Action Pertama Walt DisneySebuah ilustrasi dari novel Jules Verne "Twenty Thousand Leagues Under the Sea" (1866-69) yang digambar oleh George Roux. (commons.wikimedia.org/Henri Théophile Hildibrand)

Film ini menceritakan tentang tulisan Profesor Pierre Aronnax saat ia melakukan penyelidikan dari serangan yang diyakini dilakukan oleh monster laut. Ternyata, monster itu adalah kapal selam Nautilus yang diawaki oleh Kapten Nemo.

20,000 Leagues Under the See dibintangi oleh Paul Lukas, Peter Lorre, Kirk Douglas, dan James Mason. Film ini dibuat dengan anggaran 5 juta Dollar AS atau setara Rp72 miliar dan meraup 28 juta Dollar AS atau Rp403 miliar dalam penjualan box office domestik, seperti dilansir The Numbers.

Film ini juga berhasil di Academy Awards 1955. 20,000 Leagues Under the See mengumpulkan tiga nominasi dan memenangkan dua nominasi, yakni Efek Khusus Terbaik dan Penyutradaraan Seni Terbaik.

2. Film adaptasi ini sebenarnya ingin dibuat versi animasi

20.000 Leagues Under the Sea, Film Live Action Pertama Walt DisneyWalt Disney menunjukkan gambar Mickey Mouse kepada seekor kucing. (commons.wikimedia.org/Harris and Ewing)

Walt Disney awalnya ingin mengadaptasi 20.000 Leagues Under the Sea menjadi film animasi. Namun, produser ingin membuat versi live-action setelah melihat sketsa praproduksi yang dibuat oleh seniman Harper Goff, art director untuk film tersebut.

Goff berpikir keras menghidupkan kata-kata dari Jules Verne tersebut. Itulah sebabnya Disney terkesan dengan karya Goff, jadi dia setuju bahwa 20.000 Leagues Under the Sea harus dibuat menjadi film live-action.

Film live action yang dibuat untuk televisi dari novel ini dirilis pada 1985 yang dibuat oleh Burbank Films Australia, tetapi tidak pernah menjadi sepopuler versi live-action tahun 1954.

3. Disney menggaet rivalnya untuk menyutradarai film 20.000 Leagues Under the Sea

20.000 Leagues Under the Sea, Film Live Action Pertama Walt DisneyPotret Richard Fleischer dan istrinya dengan patung Popeye sang pelaut, di rumah Jules Verne di 2 rue Charles Dubois di Amiens. (commons.wikimedia.org/Isurus)

Fleischer bersaudara dianggap sebagai pesaing utama Walt Disney pada 1930-an. Fleischer Studios memproduksi kartun seperti Popeye the Sailor dan Betty Boop. Karena alasan itu, Disney memilih Richard Fleischer, putra Max Fleischer untuk menyutradarai film 20.000 Leagues Under the Sea.

Awalnya, Fleischer terkejut ketika Disney meneleponnya untuk menjadi sutradara film tersebut. Richard pun setuju ketika ayahnya, Max, memberikan lampu hijau untuk pekerjaan tersebut, seperti dilansir Arsip Walt Disney.

Baca Juga: 6 Rekomendasi Film dan Serial Disney+ yang Tayang 2022, Ada She-Hulk

4. Adegan pertempuran yang dibuat ulang

https://www.youtube.com/embed/UUgDYxZHGz0

Adegan pertarungan gurita raksasa dengan efek khusus di akhir film 20.000 Leagues Under the Sea terlihat luar biasa di zamanny. Bahkan, hal ini membuatnya memenangkan Oscar. Namun, adegan itu sebenarnya direkam ulang, lho.

Rekaman awal diambil saat matahari terbenam dengan latar belakang air yang tenang. Baik Richard Fleischer maupun Walt Disney tidak menyukai hasil pertama ini karena terlihat palsu.

Akhirnya, Disney memutuskan untuk membuat ulang seluruh adegan. Adegan pertempuran gurita raksasa dibuat dalam badai dahsyat agar terlihat lebih dramatis. Pembuatan ulang ini menunda produksi selama enam minggu dan menambah biaya sebesar 200 ribu Dollar AS atau setara Rp2,8 miliar.

5. Kirk Douglas meminta penambahan adegan dengan perempuan dan perkelahian 

20.000 Leagues Under the Sea, Film Live Action Pertama Walt DisneyKirk Douglas dan Walt Disney (twitter.com/The Walt Disney Family Museum)

Adegan di mana Kirk Douglas, yang berperan sebagai Ned Land, berjalan dengan dua perempuan di sisinya, lalu terjadi perkelahian, sebenarnya tidak ada dalam naskah. Douglas sendiri yang meminta adegan itu ditambahkan. Dalam bukunya yang berjudul "The Ragman's Son," Douglas berbagi alasannya.

20,000 Leagues Under the Sea dibuat pada awal 1950-an. Pada saat itu, Douglas berada di puncak kariernya. Di Hollywood, ia terkenal sebagai laki-laki yang membuat kaum hawa terpesona.

Dalam naskah, tidak ada interaksi Douglas dengan seorang perempuan dan juga tidak ada adegan perkelahian. Oleh sebab itu, dia menyarankan adegan itu kepada Walt Disney dan sutradara Richard Fleischer. Keduanya setuju dan adegan itu dimasukkan ke dalam film.

6. Organ pipa Kapten Nemo ada di Disneyland

https://www.youtube.com/embed/2eEMmFrv5NU

20,000 Leagues Under the Sea memiliki banyak alat peraga yang menarik. Salah satunya adalah organ pipa (alat musik) Kapten Nemo. Dengan keberhasilan film tersebut, Walt Disney menampilkan beberapa set dan alat peraga di Disneyland.

Dilansir Duchess of Disneyland, Ketika taman hiburan dibuka di California pada 1955, area yang disebut Tomorrowland memiliki daya tarik paling sedikit. Di sanalah pameran 20.000 Leagues Under the Sea diadakan. Organ pipa Kapten Nemo adalah salah satu alat peraga unggulan dan pameran ini bertahan selama 11 tahun.

Pameran tersebut dibongkar pada 1966 dan alat peraga disimpan di gudang. Tiga tahun kemudian, organ pipa Kapten Nemo dipamerkan di Rumah Berhantu. Organ itu masih ada sampai hari ini. Dua replikanya dibuat untuk Magic Kingdom dan Rumah Hantu Tokyo Disneyland.

Siapa, di antara kalian yang sudah menonton film 20.000 Leagues Under the Sea, nih? Bagaimana menurutmu, apakah filmnya cukup menarik? Seperti yang kita tahu, Disney gak pernah mengecewakan penggemarnya, sih.

Baca Juga: 8 Film dan Series Maret 2022 di Disney+ Hotstar, Ada Moon Knight!

Amelia Solekha Photo Verified Writer Amelia Solekha

Write to communicate. https://linktr.ee/ameliasolekha

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Naufal Al Rahman

Berita Terkini Lainnya