11 Fakta Mencengangkan The Rolling Stone, Band dengan Sejarah Kelam

Konser pernah memakan korban jiwa hingga band hampir bubar

Intinya Sih...

  • Konser gratis The Rolling Stones pada 6 Desember 1969 di Altamont, California, AS, menjadi sejarah kelam karena merenggut korban jiwa
  • Brian Jones, gitaris The Rolling Stones, ditemukan tak bernyawa dengan mengambang dalam posisi tertelungkup di kolam renangnya
  • Keith Richards menyewa sebuah properti mewah bernama Villa Nellcôte di French Riviera, Prancis, yang menyimpan misteri karena Nazi pernah menempati area tersebut sebagai markas mereka.

The Rolling Stones berhasil menabur benih rock 'n' roll sejak 1962. Sebuah band bisa bertahan lama di industri musik jika band tersebut memiliki keunikan dan ciri khas tersendiri. Sayangnya, kegigihan band The Rolling Stones justru diwarnai dengan kenyataan pahit dan tragedi selama beberapa dekade lamanya.

Bagaimana sebuah band legendaris ini dapat mengatasi masalah demi masalah dan tetap berada di puncak grup musik rock 'n' roll? Peristiwa buruk apa saja yang pernah dialami band ini? Mari, kita cari tahu kisah tragis The Rolling Stones!

1. Konser gratis The Rolling Stones yang merenggut korban jiwa

11 Fakta Mencengangkan The Rolling Stone, Band dengan Sejarah Kelamposter yang mengiklankan konser gratis The Rolling Stones di Altamont Raceway, Livermore, California, 6 Desember 1969 (commons.wikimedia.org/Unknown author)

Tahukah kamu kalau konser gratis The Rolling Stones pada 6 Desember 1969 di Altamont, California, menjadi sejarah kelam karena merenggut korban jiwa? Tempat pertunjukan musik bertema Woodstock itu mengecewakan banyak penonton karena sistem suaranya sangat pelan. Jadi, beberapa penonton mencoba untuk mendekati panggung The Rolling Stones dengan cukup barbar.

Saat itu, geng motor Hells Angels diterjunkan untuk menjaga keamanan. Selain itu, pertunjukan musik ini juga tidak mengantongi izin dari pemilik tanah di sekitar tempat acara berlangsung. Di lain sisi, geng motor Hells Angels sangat kesal dengan segerombolan hippie dan musisi jalanan yang buang air kecil sembarangan di ladang terdekat. Hal ini terjadi karena promotor tidak menyediakan informasi dan fasilitas yang diperlukan bagi penonton. 

Awalnya, konser gratis The Rolling Stones ini disambut dengan meriah dan berjalan lancar. Namun, saat pertunjukan musik The Rolling Stones sedang berlangsung, kerusuhan mulai terjadi. Pada acara musik itu, terjadi pertumpahan darah yang menewaskan seorang penonton berusia 18 tahun bernama Meredith Hunter. Hunter dikeroyok dan ditikam hingga tewas oleh geng motor Hells Angels karena dianggap mengganggu selama konser The Rolling Stones. Insiden itu sangat mengejutkan band tersebut. Akhirnya, empat orang tewas pada acara yang diadakan di Altamont itu.

2. Kisah tragis Brian Jones

11 Fakta Mencengangkan The Rolling Stone, Band dengan Sejarah KelamDi Georgia Southern College, Brian Jones dipotret sebelum pertunjukan The Rolling Stones pada 4 Mei 1965. (commons.wikimedia.org/Kevin Delaney/Steve Denenberg)

Anggota band The Rolling Stones, Brian Jones, dipecat dari band pada 8 Juni 1969. Ia mengatakan bahwa Mick Jagger dan Keith Richards telah mencuri musiknya. Hal ini diakui bassist dari band tersebut, Bill Wyman, yang mengatakan bahwa Jones memang menjadi leader di The Rolling Stones pada awal-awal karier mereka, sebelum Mick Jagger dan Keith Richards menirunya dalam membuat lagu.

Sayangnya, dunia tidak berpihak dengan Brian Jones. Dia mengalami kemerosotan di industri musik. Seperti yang dilaporkan Ultimate Classic Rock, dalam waktu 3 minggu setelah kepergiannya dari band The Rolling Stone, Jones ditemukan tak bernyawa dengan mengambang dalam posisi tertelungkup di kolam renangnya. Dia pun masuk ke daftar 27 Club, artis yang meninggal pada usia 27 tahun. 

Kematiannya menimbulkan spekulasi. Hasil autopsinya menyatakan bahwa Brian Jones tewas karena sebuah kecelakaan tak disengaja. Namun, selama bertahun-tahun, banyak yang menduga bahwa ada orang lain yang terlibat dalam kematiannya. Dengan kata lain, Brian Jones kemungkinan dibunuh.

3. The Rolling Stones kehilangan musisi terhebatnya

11 Fakta Mencengangkan The Rolling Stone, Band dengan Sejarah Kelampotret Mick Taylor 1970 (commons.wikimedia.org/Unknown author)

Seperti yang ditulis laman Louder Sound, gitaris The Rolling Stones, Mick Taylor, adalah "senjata rahasia" selama masa keemasan band The Rolling Stones awal 1970-an hingga ia tiba-tiba keluar pada Desember 1974. Selain itu, drumer The Rolling Stones, Charlie Watts, menyebut kehadiran Mick Taylor sangat berpengaruh bagi kesuksesan The Rolling Stones. Di sisi lain, pada 1990-an, Mick Jagger mengakui album The Rolling Stones yang berjudul Exile on Main St. adalah album terbaik yang pernah ada pada era Mick Taylor. Bahkan, maestro gitar Keith Richards mengatakan bahwa kepergian Taylor membuat band The Rolling Stones tak sehebat dulu.

Hengkangnya Mick Taylor dari band The Rolling Stones masih diselimuti misteri. Namun, ada spekulasi bahwa pernah terjadi perselisihan terkait masalah hak cipta penulisan lagu, ketegangan di antara para anggota band, masalah pernikahan dan narkoba, atau bosan semata. Bisa jadi Mick Taylor memang tidak nyaman dengan gaya hidup seorang bintang rock lantaran ia merupakan orang yang pemalu dan pendiam.

4. Pendiri band The Rolling Stones dikeluarkan dari band miliknya sendiri

11 Fakta Mencengangkan The Rolling Stone, Band dengan Sejarah KelamThe Rolling Stones konser dengan musisi Ian Stewart (kanan) yang memainkan piano dan Billy Preston (kiri). (commons.wikimedia.org/Tony Morelli)

Manajer band The Rolling Stones bernama Andrew Loog Oldham mengeluarkan salah satu anggota pendiri band The Rolling Stones, yakni keyboardist bernama Ian Stewart. Oldham menganggap penampilan Stewart seperti orang tua. Jadi, Stewart dianggap tidak cocok menjadi anggota band The Rolling Stones.

Untungnya, ini bukanlah akhir dari karier Ian Stewart. Stewart masih menjadi pemain keyboard di belakang layar dan menjadi road manager (manager yang mengatur tur band) The Rolling Stones. Meski begitu, Stewart masih menjadi sosok yang dihormati di antara anggota band. Sayangnya, Stewart meninggal karena serangan jantung pada usia 47 tahun.

Baca Juga: 10 Lagu Terbaik Band Legendaris Aerosmith yang Bawa Kamu ke Masa Lalu

5. Penggerebekan anggota band The Rolling Stones yang diduga pesta narkoba

11 Fakta Mencengangkan The Rolling Stone, Band dengan Sejarah Kelamkiri ke kanan: Michael Cooper, Mick Jagger, Marianne Faithfull, Shepard Sherbell, Brian Jones, dan Maharishi Mahesh Yogi (duduk di depan) (commons.wikimedia.org/Ben Merk)

Anggota band The Rolling Stones dikenal karena mengonsumsi zat-zat terlarang. Seperti yang dilaporkan NME, polisi pernah melakukan penggerebekan narkoba besar-besaran pada 1967 di rumah Keith Richards di West Sussex. Penggerebekan ini membuat Richards dan Mick Jagger (di antara beberapa lainnya) ditangkap.

Mick Jagger menerima hukuman 3 bulan karena kepemilikan amfetamin. Sementara itu, Keith Richards dijatuhi hukuman 1 tahun penjara karena mengizinkan rumahnya digunakan untuk pesta ganja. Untungnya bagi mereka, kedua hukuman tersebut akhirnya dibatalkan.

Lalu, ada juga isu di masyarakat Inggris yang mengatakan bahwa polisi menggerebek rumah Keith Richards saat Mick Jagger sedang menikmati Mars bar (permen cokelat). Sementara itu, pacar Jagger, Marianne Faithfull, terlihat hanya mengenakan handuk. Namun, terungkap bahwa itu hanya mitos. Kemungkinan ini dimanfaatkan pihak tertentu untuk memasarkan merek permen cokelat tersebut.

6. Dikeluarkannya bassist Bill Wyman dari The Rolling Stones

11 Fakta Mencengangkan The Rolling Stone, Band dengan Sejarah Kelampotret Bill Wyman dari The Rolling Stones saat band tersebut berkunjung ke Finlandia (commons.wikimedia.org/Olavi Kaskisuo/Lehtikuva)

Pada Desember 1992, The Rolling Stones kembali mengalami pergantian personel. Bassist lama The Rolling Stones, Bill Wyman, keluar dari band. Meski begitu, keluarnya Wyman tidak diumumkan sampai Januari 1993.

Ada rumor bahwa Bill Wyman tidak senang dengan penampilan The Rolling Stones. Namun, anggota band lain, khususnya Keith Richards, mengaku bahwa mereka sempat mempertimbangkan untuk mengeluarkan Wyman dari band. Richards bahkan mengatakan bahwa hanya dia, Mick Jagger, dan drumer Charlie Watts yang menjadi pemain utama di The Rolling Stones. Jadi, siapa pun di luar tiga nama itu bisa dikeluarkan sewaktu-waktu.

Bill Wyman sendiri melanjutkan kariernya menjadi musisi blues, fotografer, penulis, bahkan arkeolog. Dia juga masih reuni dengan anggota band The Rolling Stones ketika diperlukan, khususnya konser peringatan 50 tahun mereka pada 2012. Ia pun masih menganggap Stones sebagai keluarga. Menurut Charlie Watts, Wyman sangat mudah untuk diajak bekerja sama.

Sementara itu, posisi Bill Wyman di band akhirnya digantikan oleh Darryl Jones. Karier Jones sudah cukup cemerlang. Ia pernah bermain untuk sejumlah penyanyi ternama, mulai dari Miles Davis, Sting, hingga Madonna. Namun, dia tidak pernah menjadi anggota resmi grup tersebut dan tetap menjadi pemain bas saat dibutuhkan ketika The Rolling Stones melakukan tur konsernya.

7. The Rolling Stone merilis album dan lagu yang kontroversial

11 Fakta Mencengangkan The Rolling Stone, Band dengan Sejarah KelamMick Jagger konser bersama The Rolling Stones di Zuiderpark di Den Haag, Belanda, pada 29 Mei 1976. (commons.wikimedia.org/Bert Verhoeff)

Pada 1971, The Rolling Stones merilis rekaman yang bisa dibilang paling kontroversial yang pernah dibuat. Album ini diberi nama The Their Satanic Majesties Request. Namun, ada juga lagu yang kontroversial, selain album tersebut, yakni "Brown Sugar". Single utama ini ditulis oleh Mick Jagger untuk album Sticky Fingers. Secara lirik, lagu ini sangat kasar dan menjijikkan tentang hal-hal buruk, seperti perbudakan dan pelecehan seksual. Meski begitu, "Brown Sugar" menjadi hits nomor satu pada saat itu.

Tidak diketahui secara pasti apakah lirik lagu yang misoginis dan rasis tersebut terinspirasi dari kisah nyata atau tidak. Ada yang bilang bahwa lagu itu menceritakan tentang Marsha Hunt, perempuan yang pernah menjalin hubungan dengan Mick Jagger. Ada juga yang mengklaim bahwa lagu itu tentang backing vocalist The Rolling Stones, Claudia Lennear. 

Namun, ada juga teori gila yang menyatakan bahwa lagu itu bukan tentang perempuan, melainkan sebuah sanjungan terhadap heroin. Terlepas dari itu, "Brown Sugar" masih menjadi lagu kontroversial. The Rolling Stone juga membawakan lagu ini sebagai lagu pertamanya dalam konser gratis mereka di Altamont. Konser tersebut berujung malapetaka.

Faktanya, Mick Jagger sendiri bahkan pernah mengatakan bahwa dia terlalu berlebihan dalam membuat lirik lagu tersebut. Jagger juga mengubah salah satu kalimat dalam lirik "Brown Sugar" yang berbunyi "Hear him whip the women" atau 'Dengarkan dia mencambuk para perempuan' menjadi "You should've heard him" atau 'Kamu seharusnya mendengarnya' dalam sebuah pertunjukan live.

8. Perselisihan di antara Glimmer Twins

11 Fakta Mencengangkan The Rolling Stone, Band dengan Sejarah KelamDalam penampilan Rolling Stones di Stadion Feijenoord, Rotterdam, Belanda, terlihat Mick Jagger dan Keit Richards. (commons.wikimedia.org/Marcel Antonisse)

Dilansir The Irish Independent, Mick Jagger dan Keith Richards adalah dua anggota band yang terlibat "perang saudara". Chemistry Glimmer Twins ini sudah tidak diragukan lagi, terutama dalam pembuatan lagu-lagu The Rolling Stones. Namun, hubungan mereka juga hampir menghancurkan band ini sepanjang karier mereka.

Keith Richards menduga bahwa hal ini terjadi justru karena kedekatan mereka, yang sangat mengenal satu sama lain. Akibatnya, timbul rasa tidak percaya antara satu sama lain. Richards mengaku bahwa sumber permasalahan antara mereka terjadi karena sifat Mick Jagger yang suka mengontrol. Nah, sementara itu, Richards cenderung membantah sang penyanyi.

Kadang, permusuhan antara Mick Jagger dan Keith Richards juga bukan sekadar perselisihan profesional, tetapi masalah pribadi. Pasalnya, salah satu kasusnya pernah terjadi pada 1960-an. Saat itu, Richards yakin bahwa pacarnya, Anita Pallenberg, berselingkuh dengan Jagger saat syuting film. Akibatnya, sang gitaris menulis lagu klasik berjudul "Gimme Shelter". Kekecewaannya pun masih terlihat jelas di halaman autobiografi Keith Richards berjudul Life (2010).

9. The Rolling Stone terlibat masalah hukum yang tak ada habisnya

11 Fakta Mencengangkan The Rolling Stone, Band dengan Sejarah KelamThe Rolling Stones diwawancarai media setelah kedatangan mereka di Schiphol, Belanda. (commons.wikimedia.org/Jack de Nijs)

The Rolling Stones pernah melanggar hukum. Hal ini dimulai dengan penggerebekan narkoba Mick Jagger dan Keith Richards pada 1967. Beberapa bulan kemudian, Brian Jones ditangkap karena kepemilikan ganja dan mengizinkan orang lain menggunakan ganja di rumahnya.

Meski begitu, Brian Jones mengulangi kesalahannya pada 1968. Kali ini, dia menghadapi hukuman penjara. Pengacaranya pun mengajukan pembelaan dengan menyatakan bahwa Jones menderita masalah kesehatan mental. Lalu, Jones berhasil dibebaskan. Namun, situasi tersebut membuatnya sulit mendapatkan visa AS.

Pada 1968, The Rolling Stones kembali dituduh menggunakan ganja. Kali ini, yang mengalami Mick Jagger dan Marianne Faithfull. Pada 1972, istri drumer Charlie Watts, Shirley, ditangkap karena membuat keributan di bandara.

Pada tahun itu pula, Jagger dan Richards kembali ditangkap kali ini karena berkelahi dengan seorang fotografer. Kemudian, pada 1973, Richards ditangkap karena narkoba lagi. Pada 1975, Richards dan Ronnie Wood ditangkap karena mengemudi ugal-ugalan sambil menggunakan ganja dan membawa pisau berburu. Pada 1977, Richards kembali ditangkap karena narkoba.

Setelah ini, band The Rolling Stones sudah tidak lagi berurusan dengan hukum. Meski begitu, pada 1990, Ronnie Wood melakukan tindak kekerasan terhadap pacarnya. Tetap saja mata rantai ini belum sepenuhnya terputus. Pada 2011, putri Keith Richards yang bernama Theodora ditangkap karena melakukan vandalisme dan mengonsumsi obat terlarang.

10. The Rolling Stone dan pengalaman misterius di Villa Nellcôte

11 Fakta Mencengangkan The Rolling Stone, Band dengan Sejarah KelamThe Rolling Stones menghadiri konferensi pers di Beverly Hills. Anggota band yang hadir: Brian Jones (kiri), Mick Jagger, Keith Richard, Bill Wyman, dan Charlie Watts pada 10 December 1965. (commons.wikimedia.org/Los Angeles Times)

Banyak yang pasti setuju kalau Exile on Main Street merupakan salah satu album terbaik yang pernah dirilis The Rolling Stones. Namun, proses pembuatan album ini tak semulus kelihatannya. Dilansir The Telegraph, Keith Richards menyewa sebuah properti mewah bernama Villa Nellcôte di French Riviera, Prancis, pada 1971.

Bangunan sebelumnya sempat dirobohkan sebelum dibangun vila tersebut. Namun, tempat itu menyimpan misteri karena Nazi pernah menempati area tersebut sebagai markas mereka selama pendudukan Prancis. Anggota band The Rolling Stones bahkan menemukan lukisan swastika di ruang bawah tanah.

Saat The Rolling Stones menjadikan tempat itu sebagai base camp mereka, kejadian aneh mulai terjadi. Villa Nellcôte menjadi tempat nongkrong utama di antara para musisi dan seleb. Tempatnya dikenal lembap, panas, dan menyeramkan. Nah, suasana seram ini pun tercermin dalam rekaman album Exile on Main Street. Meski begitu, album ini tetap menjadi salah satu karya yang paling mereka sukai.

11. The Rolling Stone hampir bubar selama 1980-an

11 Fakta Mencengangkan The Rolling Stone, Band dengan Sejarah KelamBrian Jones, Mick Jagger, Keith Richards, dan Bill Wyman di Royal Tennis Hall, Swedia. (commons.wikimedia.org/ingen uppgift)

Antara 1982 sampai 1989, masa depan band The Rolling Stones dipertanyakan karena berbagai alasan. Drumer Charlie Watts, sosok yang tak kenal lelah, sedang bergulat dengan kecanduan heroin. Di sisi lain, penyanyi Mick Jagger lebih tertarik dengan karier solonya.

Pada 1987, Mick Jagger melakukan tur solo untuk mendukung album solonya. Jagger bahkan mengatakan bahwa The Rolling Stones sudah tidak penting lagi. "Tidak ada seorang pun yang peduli jika The Rolling Stones bubar, bukan? Maksudku, ketika The Beatles bubar, aku tidak peduli." Sementara itu, jagoan gitar The Rolling Stones, Keith Richards, rehat dari band karena para anggota band memiliki kesibukan masing-masing. Namun, ia juga mencoba-coba album solonya sendiri.

Walau The Rolling Stones masih menghasilkan rekaman baru selama 1980-an, keadaan band tersebut tetap fluktuatif (tidak menentu) sampai dirilisnya album Steel Wheels pada 1989 dan tur yang menyertainya. Namun, seperti yang dicatat oleh Rolling Stone, hubungan Glimmer Twins pada saat itu masih dingin.

Nama band The Rolling Stones sudah tidak bisa diragukan lagi. Meski banyak intrik dan kontroversi selama karier panjang mereka, band ini mampu melewati segalanya. Memang benar bahwa masalah bukanlah suatu penghalang untuk membuat seseorang atau kelompok meraih kesuksesan.

Baca Juga: 9 Momen Buruk yang Pernah Dialami The Beatles

Amelia Solekha Photo Verified Writer Amelia Solekha

Write to communicate

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya