11 Fakta Tim Burton, Sosok di Balik Film-film Nuansa 'Gelap'

Siapa yang film favoritnya garapan Tim Burton?

Selama hampir empat dekade, sutradara Tim Burton selalu menghadirkan imajinasi gelapnya ke layar film untuk menghibur penggemar film di seluruh dunia, mulai dari film paranormal Beetlejuice hingga teror Gotik Sleepy Hollow.

Berkecimpung dalam dunia horor, surealisme, dan komedi kelam, rupanya karya Tim Burton ini menarik perhatian banyak penonton, menjadikannya salah satu sutradara paling berpengaruh dalam sejarah Hollywood. Nah, lalu bagaimana ya lika-liku kehidupan dari seorang Tim Burton? Yuk, mari kita cari tahu!

1. Tim Burton terlahir di pinggiran kota dan tumbuh menjadi anak yang introvert 

11 Fakta Tim Burton, Sosok di Balik Film-film Nuansa 'Gelap'potret Tim Burton saat kecil (historydaily.org)

Tim Burton lahir pada 25 Agustus 1958 di Burbank, California. Ayahnya, Bill Burton, mantan pemain bisbol liga kecil, bekerja untuk Departemen Taman dan Rekreasi Burbank. Ibunya Jean "Rickie" Burton bekerja paruh waktu di lab foto dan kemudian mengelola toko suvenir bertema kucing bernama Cats Plus.

Burton adalah orang yang sangat introvert, ia jarang sekali bergaul dengan teman-temannya, dan lebih suka menonton horor klasik seperti Dracula dan The Bride of Frankenstein, hingga film tahun 70-an seperti Scream Blacula Scream, dan Dr. Jekyll and Sister Hyde, yang akhirnya membentuk minatnya dan menggantikan kehidupan sosial dari seorang Tim Burton.

"Saya tidak punya banyak teman," jelasnya dalam buku Burton on Burton, "tapi ada cukup banyak film aneh di luar sana sehingga saya bisa pergi lama tanpa teman dan melihat sesuatu yang baru setiap hari."

2. Bakat seninya sudah terlihat saat Tim Burton menginjak remaja

11 Fakta Tim Burton, Sosok di Balik Film-film Nuansa 'Gelap'potret Tim Burton saat muda (historydaily.org)

Di usia ke-10 tahun, Tim Burton menghabiskan uang sakunya untuk membeli majalah monster dan tiket film pertarungan yang diputar di salah satu bioskop lokal di Burbank. Burton bercita-cita menjadi aktor di film Godzilla, seperti yang dijelaskan dalam A&E's Biography tahun 2001.

Bersama adik laki-lakinya, Daniel, Burton menghabiskan waktunya dengan menggambar sketsa monster film favoritnya. Seni menjadi bagian penting dari kehidupan Burton selama sekolah menengah, meskipun ia juga aktif sebagai anggota tim polo air dan renang. Di kelas sembilan, desainnya untuk kampanye anti-sampah menjadi juara pertama dalam kontes sekota. Karya seni Burton itu menghiasi truk sampah Burbank selama dua bulan.

Burton juga mulai bereksperimen dengan pembuatan film dan animasi. "Bersama dengan sekelompok teman, saya membuat film Super 8," kata Tim Burton dalam buku Burton on Burton. "Kami membuat film manusia serigala, film dokter gila, dan film stop-motion kecil menggunakan model manusia gua."

3. Tim Burton sangat mengidolakan Vincent Price

11 Fakta Tim Burton, Sosok di Balik Film-film Nuansa 'Gelap'cuplikan film House on Haunted Hill yang diperankan Vincent Price (dok. Allied Artists/House on Haunted Hill)

Tim Burton sangat mengidolakan Vincent Price. Film-film Price pada tahun 1960-an terinspirasi dari buku Edgar Allan Poe, dan film-film ini memiliki pengaruh besar bagi banyak anak muda. "Ada koneksi, hubungan emosional bagi saya, tumbuh dan menonton film Poe." ungkap Burton dalam buku Vincent Price: A Daughter's Biography. Dia menambahkan, "Karakter Vincent memiliki kepekaan. Ada energi yang dia miliki. Itu terbukti dalam segala hal."

Saat bekerja sebagai concept artist untuk Disney pada awal 1980-an, Burton menyalurkan kecintaannya pada Price ke dalam sebuah puisi berjudul Vincent. Ditulis dengan gaya Dr. Seuss, Vincent bercerita tentang Vincent Malloy, seorang anak laki-laki imajinatif berusia 7 tahun yang ingin menjadi seperti Vincent Price.

Tim Burton awalnya ingin menjadikan Vincent sebagai buku anak-anak. Namun, beberapa teman kerjanya di Disney memberi Burton dana untuk memproduksi Vincent sebagai film pendek. Burton pun menarasikan film berdurasi lima menit tersebut, dan menjalin persahabatan dengan Price hingga kematiannya pada tahun 1993.

Baca Juga: 7 Rekomendasi Film Fantasi Arahan Sutradara Tim Burton

4. Karya film Tim Burton yang berhasil menarik perhatian Disney

11 Fakta Tim Burton, Sosok di Balik Film-film Nuansa 'Gelap'cuplikan Stalk of the Celery Monster dalam animasi Disney (youtube.com/ティム・バートンJP)

Pada tahun 1978, saat Tim Burton berusia 18 tahun, ia dianugerahi beasiswa untuk kuliah di California Institute of the Arts. Saat berada di CalArts, Burton melanjutkan pembuatan film Super 8 dengan teman-teman sekelasnya. Lalu, Burton bergabung dengan program animasi CalArts. "Saya bergabung pada tahun kedua program yang didanai Disney," ungkap Burton.

Di tahun ketiganya di Cal Arts, Burton kehilangan beasiswanya. Untungnya, salah satu proyeknya, sebuah film animasi berjudul Stalk of the Celery Monster, menarik perhatian Disney, dan pada tahun 1979, Burton bekerja di studio animasi tersebut.

5. Ketidakcocokan Tim Burton di Disney 

11 Fakta Tim Burton, Sosok di Balik Film-film Nuansa 'Gelap'potret Tim Burton (kiri) dan Emilio Insolera di Tokyo (commons.wikimedia.org/Lasse Kusk)

Tugas pertama Tim Burton di Disney adalah film serial animasi The Fox and the Hound. Selama waktu ini, Tim Burton merasa sangat tertekan. "Aku menggambar adegan rubah lucu. Aku tidak bisa melakukannya. Aku bahkan tidak bisa memalsukan gaya Disney."

Burton memiliki harapan yang lebih tinggi untuk proyek Disney berikutnya, The Black Cauldron. Dipekerjakan sebagai seniman konseptual, Burton bebas membiarkan imajinasinya menggambar penyihir dan monster. Sayangnya, Disney menganggap karya Burton tidak sesuai dengan gaya studio Disney dan akhirnya tidak memakai karyanya.

Untungnya, bakat Burton tidak luput dari perhatian. Karyanya mengesankan eksekutif Disney Julie Hickson dan Kepala Pengembangan Kreatif Tom Wilhite, yang memberinya dana untuk memproduksi Vincent. Burton mengikuti ode animasinya untuk Vincent Price dengan produksi live action Hansel and Gretel yang terinspirasi dari Jepang untuk Disney Channel.

Film pendek Burton berikutnya, Frankenweenie, adalah penceritaan kembali Frankenstein di pinggiran kota, di mana seorang anak laki-laki bereksperimen untuk membangkitkan anjingnya yang baru saja meninggal.

6. Tim Burton akhirnya menelurkan karya yang menjadi hits besar

11 Fakta Tim Burton, Sosok di Balik Film-film Nuansa 'Gelap'Tim Burton saat berbicara di San Diego Comic-Con International 2012 di San Diego, California. (commons.wikimedia.org/Gage Skidmore)

Setelah keluar dari studio Disney, Tim Burton didekati oleh salah satu bintang Frankenweenie, aktris Shelley Duvall. Pada saat itu, Duvall memiliki pengaruh yang kuat di balik serial anak-anak Showtime, dan juga pemenang penghargaan Faerie Tale Theater. Atas permintaan Duvall, Burton menyutradarai episode tahun 1986, Aladdin and His Wonderful Lamp yang dibintangi oleh Robert Carradine, Leonard Nimoy, dan James Earl Jones.

Menurut buku Tim Burton karya Jim Smith, Tim Burton merasa tidak puas dengan Aladdin and His Wonderful Lamp. Sementara itu, karya Burton di Disney, yang tidak dilihat oleh masyarakat umum, menimbulkan kehebohan di kalangan industri, salah satunya menarik perhatian komedian Paul Reubens. Saat dia melihat Frankenweenie, dia merasa telah menemukan sutradara yang tepat untuk filmnya.

Pee Wee's Big Adventure yang akhirnya disutradarai Tim Burton, menjadi sangat populer pada musim panas tahun 1985. Film itu menjadikan Tim Burton sebagai sutradara yang diminati.

7. Naskah Beetlejuice yang membawanya pada film Batman

11 Fakta Tim Burton, Sosok di Balik Film-film Nuansa 'Gelap'cuplikan film Beetlejuice tahun 1988 (dok. Warner Bros/Beetlejuice)

Setelah kesuksesan Pee Wee's Big Adventure, Tim Burton menerima banyak tawaran pekerjaan, salah satunya dari produser David Geffen yang membawakan sebuah naskah berjudul Beetlejuice, yang ditulis oleh Michael McDowell. Tertarik dengan naskah itu, Burton menerima pekerjaan tersebut untuk menggarap filmnya.

Produser David Geffen juga meyakinkan Burton bahwa Michael Keaton sangat cocok untuk peran dalam naskah tersebut. Tim Burton akhirnya juga memilih Michael Keaton dalam film Batman pada tahun 1989.

8. Film box office pertama Tim Burton 

11 Fakta Tim Burton, Sosok di Balik Film-film Nuansa 'Gelap'cuplikan adegan aktor Michael Keaton dalam film Batman 1989 (dok. Warner Bros./Batman)

Keberhasilan Pee Wee's Big Adventure membuat Warner Brothers menawarkan Tim Burton film Batman. Sebelumnya, pahlawan super DC Comics ini telah diangkat ke layar selama hampir satu dekade dengan sutradara yang berbeda-beda. Warner Brothers memberi Burton lampu hijau untuk mengerjakan naskahnya.

Film Batman akhirnya sukses besar dan memecah rekor box office. Tentu saja, Warner Brothers kembali menghadirkan sekuelnya, Batman Returns tahun 1992. Meskipun sekuelnya sukses kembali di box office, namun ia mendapat kecaman dari para kritikus karena filmnya yang dianggap lebih gelap dan lebih keras.

9. Hubungan asmara Tim Burton dengan aktris Lisa Marie 

11 Fakta Tim Burton, Sosok di Balik Film-film Nuansa 'Gelap'potret Helena (kiri) dengan Tim Burton dan Lisa Marie pada tahun 2001 (mirror.co.uk/Frank Micelotta)

Aktris dan model Lisa Marie menjadi figur yang akrab bagi penggemar karya Tim Burton tahun 1990-an. Seperti dilansir People, Marie dan Burton berkencan pada Desember 1991 dan menjalin hubungan romantis serta rekan bisnis selama 10 tahun lamanya. Setelah tinggal bersama, pasangan itu memutuskan untuk menggabungkan penghasilan mereka, dan Marie menjadi manajer pribadi Burton.

Namun, Burton tiba-tiba mengakhiri hubungannya dengan Marie pada Agustus 2001. Pasalnya, Burton berkencan dengan aktris Helena Bonham Carter di lokasi syuting film Planet of the Apes. Marie menuntut Burton atas tuduan penipuan. Marie juga melelang sejumlah barang pribadinya termasuk properti, kostum, dan memorabilia dari filmnya pada tahun 2005. Dilansir laporan CBC, hakim menolak gugatan Marie terhadap Burton pada tahun 2008.

10. Wednesday Addams menjadi serial Tim Burton yang viral di jagad maya

11 Fakta Tim Burton, Sosok di Balik Film-film Nuansa 'Gelap'potret Jenna Ortega (kiri) dan Tim Burton (instagram.com/timburton)

Mengingat karya Tim Burton yang sangat gelap, tampaknya ia dilahirkan untuk menyutradarai proyek berdasarkan karya mengerikan kartunis Charles Addams. Namun, hal ini tidak terwujud dalam waktu dekat.

Dalam wawancara dengan Variety di tahun 2021, sutradara Addams Family, Barry Sonnenfeld mengungkapkan bahwa Tim Burton menjadi pilihan pertama sebagai sutradara untuk mengarahkan reboot Addams Family tahun 1991. Namun, saat itu, Burton sedang mengerjakan film Batman Returns. Burton juga dikabarkan akan menggarap versi animasi stop-motion dari The Addams Family pada tahun 2010. Namun, proyek tersebut gagal terwujud.

Berkat Netflix, Burton akhirnya berhasil membawa keluarga menyeramkan ini dengan serial Wednesday, yang tayang perdana pada tahun 2022. Serial tersebut adalah sebuah komedi misteri supernatural yang berfokus pada petualangan seorang remaja bernama Wednesday Addams yang diperankan oleh Jenna Ortega.

11. Kembalinya Tim Burton ke Disney

11 Fakta Tim Burton, Sosok di Balik Film-film Nuansa 'Gelap'Tim Burton, Winona Ryder, Martin Landau, Charlie Tahan dan Allison Abbate di pemutaran perdana "Frankenweenie" di Fantastic Fest di Austin, Texas. (commons.wikimedia.org/Anna Hanks)

Disney memecat Burton karena karyanya yang gelap, tetapi Disney melihat peluang dari kesuksesan Pee Wee's Big Adventure, Beetlejuice, dan Batman yang disutradarai Burton. Disney akhirnya kembali menggaet Tim Burton untuk membuat film. Pada tahun 1993, Burton memproduseri The Nightmare Before Christmas untuk label Disney Touchstone Pictures, menandai kembalinya dia ke studio Disney.

Sejak saat itu, Burton memproduksi atau menyutradarai sejumlah film untuk Disney seperti James and the Giant Peach, Alice in Wonderland yang dibintangi Johnny Depp dan Helena Bonham Carter, serta sekuelnya, Alice Through the Looking Glass.

Burton, yang terus berjuang dengan gaya Disney sebagai animator, juga menyutradarai remake klasik film Dumbo, dan dia memproduksi serta menyutradarai versi stop-motion Frankenweenie untuk Walt Disney pada tahun 2012.

Kesuksesan Tim Burton sebagai sutradara tidak terlepas dari minat dan kerja kerasnya. Meskipun begitu, tak semua karya Tim Burton itu suram dan gelap, buktinya ia pernah membuat film animasi lucu versi Disney. 

Baca Juga: 7 Film Terbaik Tim Burton yang Wajib Ditonton Saat Halloween

Amelia Solekha Photo Verified Writer Amelia Solekha

Write to communicate. https://linktr.ee/ameliasolekha

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya