5 Live Action Anime yang Gagal karena Dianggap Whitewashing Karakter

Kalau nonton film-film ini, sabar, ya!

Masalah Hollywood dengan whitewashing telah berlangsung selama beberapa dekade dan terus berlanjut hingga kini. Apa itu whitewashing? Menurut Lester Andrist, seorang profesor sosiologi di University of Maryland, whitewashing adalah kecenderungan media yang didominasi karakter kulit putih yang dimainkan oleh aktor kulit putih. Tujuannya untuk mengarahkan cara pandang lewat sebuah cerita yang lekat dengan penontonnya yang juga kulit putih, berdasarkan pengalaman dan sudut pandang mereka sendiri.

Melestarikan whitewashing di Hollywood tidak hanya membatasi peluang bagi people of color dalam industri ini, tetapi juga menghalangi people of color terwakili dalam berbagai aspek kehidupan, salah satunya di dunia seni peran.

Dari sekian banyak film yang dianggap whitewashing, ada lima film anime yang gagal karena dianggap whitewashing karakternya. Apa saja?

1. Death Note (2017)

https://www.youtube.com/embed/gvxNaSIB_WI

Aslinya, Death Note adalah serial anime dan manga fenomenal dari Jepang yang kemudian diangkat ke layar lebar versi live action oleh Netflix. Namun, alih-alih memilih casting aktor Jepang untuk memerankan karakter utamanya, Light Yagami, Netflix malah memilih seorang aktor kulit putih, Nat Wolff. Selain itu, hampir semua karakter di film tersebut diperankan oleh aktor dan aktris kulit putih.

2. The Last Airbender (2010)

https://www.youtube.com/embed/WdoiHMCVqMQ

The Last Airbender garapan M. Night Shyamalan adalah film live action berdasarkan serial animasi Avatar: The Last Airbender. Meskipun serial TV ini tidak didasarkan pada budaya tertentu, tapi kita bisa lihat serial ini sangat dipengaruhi oleh budaya Asia Timur dan terinspirasi oleh anime Jepang.

Film Shyamalan menampilkan aktor kulit putih untuk memerankan karakter Asia dan Natif Amerika. Bahkan, satu-satunya orang Asia dalam peran utama dalam film ini adalah Dev Patel yang berperan sebagai penjahat. Banyak orang yang menganggap pilihan tersebut sebagai rasis.

Keputusan tersebut kurang bijaksana. Film ini pun hingga sekarang menjadi salah satu film paling dibenci penonton.

Baca Juga: 6 Putri Disney yang Belum Dapat Jatah Film Live Action, Siapa Saja?

3. Dragonball: Evolution (2009)

https://www.youtube.com/embed/T4_wHfz2qUA

Dragonball: Evolution adalah korban lain dari whitewashing. Beberapa karakter mungkin diperankan aktor Asia, tetapi peran utama Goku malah jatuh ke Justin Chatwin, aktor kulit putih. Pencinta anime dan penonton tentu sangat kecewa dengan pemilihan aktor ini.

Film ini ditulis oleh Ben Ramsey. Draf pertamanya dianggap terlalu mahal untuk dibuat sehingga harus ditulis ulang. Saat film ini keluar, Ramsey mendapat begitu banyak kecaman dari penonton bahkan email ancaman pembunuhan karena penonton begitu marah dan tidak terima betapa jeleknya film ini.

Kurang parah gimana, sampai-sampai penulis skenarionya saja sampai meminta maaf pada fans Dragonball.

4. Speed Racer (2008)

https://www.youtube.com/embed/8V8sLlqJB2w

Wachowski bersaudara merilis Speed Racer pada 2008 yang mengadaptasi anime Tatsunoko Productions klasik dan ditujukan untuk penonton Hollywood. Speed Racer Hollywood mengadaptasi nama dari versi sulih suara bahasa Inggris dari anime aslinya pada 1960. Selain itu, seluruh pemeran film ini adalah orang berkulit putih.

Mungkin ini adalah alasan mengapa Speed Racer menimbulkan kegemparan untuk representasi rasialnya ketika tayang di bioskop. Selain itu, para kritikus juga fokus pada efek khusus filmnya yang memusingkan dan jelek serta alur cerita yang tidak jelas. 

5. Ghost in the Shell (2017)

https://www.youtube.com/embed/G4VmJcZR0Yg

Dilanda oleh kontroversi sejak produksinya untuk pertama kali diumumkan, Ghost in the Shell, film laga futuristik yang dirilis oleh Paramount ini akhirnya tidak membuat banyak kehebohan di box office

Ghost in the Shell mendapat banyak ulasan yang tidak memuaskan; ketidaktahuan audiensi Amerika Utara dengan materi sumber; kontroversi yang disebut whitewashing; dan pasar yang kompetitif yang telah merobohkan film ini.

Menurutmu, karakter-karakter di atas sebaiknya diperankan siapa saja? Apakah karakter-karakter di atas tetap cocok diperankan oleh orang kulit putih atau harus sesuai naskah aslinya?

Baca Juga: 5 Artis Hollywood Diperkirakan Bintangi Rapunzel Versi Live Action

Anastasia Jaladriana Photo Verified Writer Anastasia Jaladriana

Moonlight bae.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya