[Eksklusif] Cerita di Balik Karya Fenomenal Tulus hingga Kamus KBBI

Terungkap rahasia di balik lirik baper dan puitis Tulus

Tulus menjadi satu-satunya penyanyi asal Indonesia yang terpilih untuk mengisi Spotify on Stage, yang digelar meriah Jumat (12/10), di Jakarta International Expo Kemayoran. Apresiasi ini tentu pantas diterima lelaki asal Buktitinggi tersebut, mengingat setiap karyanya selama tujuh tahun berkarya selalu berhasil menarik perhatian pencita musik Tanah Air.

Beberapa jam menjelang konser, tim IDN Times mendapatkan kesempatan untuk mengobrol seru bareng Tulus di sela acara konferensi pres. 

Hai Tulus, apa kabar? Wah gak sabar menanti penampilannya nanti malam ini.

"Hai semuanya, kabar baik. Penasaran kan?" jawab pemilik album "Monokrom" ini penuh canda dan sangat ramah.

Perbincangan kami pun berlanjut selama kurang lebih 30 menit dengan pembahasan menarik yang sayang deh kalau kamu lewatkan.

Apa saja yang kami bicarakan? Simak ulasannya berikut ini.

1. Karya Tulus salah satu yang banyak didengarkan oleh pencinta musik Tanah Air, bahkan mencapai puluhan ribu setiap tahunnya. Nah, gimana komentar kamu soal ini?

[Eksklusif] Cerita di Balik Karya Fenomenal Tulus hingga Kamus KBBIIDN Times/Victor S. Raditia

Saya senang, sebenarnya saat saya memulai selama kurang lebih tujuh tahun ini sudah digital era, walau platform streaming musik memang gak segencar sekarang. Makanya saya bersyukur, pendengar saya sangat adaptif, bergerak dari semi perpindahan itu sangat cepat sekali.

Perihal penggunakaan kepingan kaset, saya masih mempercayainya, masih banget malah. Karena buat saya romantisme memang musik dalam kemasan itu tidak akan pernah tergantikan. Itu bisa dibuktikan 10 sampai 50 tahun masih dicari-cari. Saya ingin menempatkan musik sebagai karya seni, selain itu platform digital juga membantu mempermudah akses.

2. Album Tulus Monokrom dirilis dua tahun lalu nih, untuk ke depannya ada rencana buat album baru atau lagi proses?

[Eksklusif] Cerita di Balik Karya Fenomenal Tulus hingga Kamus KBBIIDN Times/Victor S. Raditia

Kalau proses selalu ada dan selalu jalan. Saya itu tipe yang kalau mau nulis lagu gak suka diburu-buru, jadi ngalir aja. Kalau misal saya lagi di jalan terus ada ide, nah saya langsung ke studio. Nanti dikumpulin materinya jadi banyak, prosesnya sama dengan album-album sebelumnya jadi berpuluh-puluh nanti saya pilah lagi mana yang akan masuk album.

Tapi saya belum bisa menjanjikan kapan itu dirilis karena sekarang mood saya belum ke studio. Saya sekarang lagi pengen jalan-jalan dan bernyanyi di mana-mana.

3. Kalau melihat lagu-lagu Tulus itu selalu punya kosakata yang unik-unik di liriknya, nah itu rahasianya apa nih yang membuat kamu selalu menemukan kata-kata yang gak banyak digunakan?

[Eksklusif] Cerita di Balik Karya Fenomenal Tulus hingga Kamus KBBIIDN Times/Victor S. Raditia

Saya punya satu keyakinan, bahkan saya sudah membuktikan bahwa Bahasa Indonesia itu memiliki daya tarik audio yang luar biasa. Kita punya banyak rima, kita punya banyak kata yang bisa menghasilkan makna yang selalu khas. Bagi saya Bahasa Indonesia itu indah.

Namun saya juga gak menutup diri untuk penggunaan bahasa lain, misalkan saat promo di Jepang, saya menyanyi dalam Bahasa Jepang. Jadi saya menyesuaikan bumi mana yang saya injak dan langit mana yang saya junjung.

Kalau triknya ya saya punya KBBI. Di semua telepon genggam saya juga saya pasang KBBI digital, bahkan di laptop dan di tablet saya juga pasang aplikasi KBBI. 

4. Selamat dulu nih buat rilis lagu "Labirin" yang berhasil meledak di pasaran. Boleh share dengan kami gimana proses pembuatan lagu ini?

[Eksklusif] Cerita di Balik Karya Fenomenal Tulus hingga Kamus KBBIIDN Times/Victor S. Raditia

Wah terima kasih, tapi sebenarnya saya gak nyangka lho kalau lagu labirin ini akan diterima dengan sangat baik. Karena saya rilis lagu "Labirin" itu, ibaratnya kalau ada restoran nih terus sekian bulan dengan satu set menu kemudian ada spesial menu. 

Tapi karena disambut baik, ya saya bersyukur banget. Lagu "Labirin" itu intinya saya ingin menulis sesuatu yang saat orang dengar bakal ngerasa "ini saya banget nih". Karena buat saya setiap orang pernah mengagumi, setiap orang pernah suka sama seseorang. 

Nah, jadi saya mencoba merangkum itu. Misal suka sama orang, apa aja sih yang dilakukan, jadi semua gerak-gerik itu saya rangkum sebetulnya jadi puisi. Pendekatan yang saya gunakan metafora, biar lebih gampang dipahami.

5. Masih lanjut soal proses "Labirin" nih, kamu kalau gak salah menciptakannya bareng Petra Sihombing ya? Gimana rasanya berbagai "lagu" dengan orang lain?

[Eksklusif] Cerita di Balik Karya Fenomenal Tulus hingga Kamus KBBIIDN Times/Victor S. Raditia

Pastinya menyenangkan. Saya ketemu dengan Petra itu waktu ikut salah satu event yang diadakan pelatih vokal Michael Jackson di Bali tahun lagu. Nah, selama sebelum atau setelah latihan vokalnya kita sering kumpul-kumpul gitu.

Terus saya pikir, kayaknya kita bisa kolaborasi bikin lagu deh. Sesama penyanyi pun bisa berkolaborasi menulis lagu, gak mesti kolaborasi suara ketemu suara. Dan senang banget akhirnya itu bisa terwujud.

Baca Juga: [Eksklusif] Cerita Alan Walker Tentang Mimpi Jadi Tentara & Indonesia!

6. Selamat juga buat terpilihnya lagu "Manusia Kuat" sebagai official song untuk Asian Para Games 2018. Gimana perasaan Tulus? Apakah itu sesuatu yang kamu prediksi sebelumnya?

[Eksklusif] Cerita di Balik Karya Fenomenal Tulus hingga Kamus KBBIIDN Times/Victor S. Raditia

Makasih banget, tapi sebenarnya saya juga gak nyangka. Karena waktu lagu itu ditulis saya benar-benar nulis berdasarkan nasehat kakak saya, "bahwa tidak ada satupun manusia yang dapat mematahkan langkah manusia lain kecuali atas izin yang Maha Kuasa." Dari situlah saya menulis lagu itu.

Jadi gak kepikiran bakal dibawakan di APG 2018. Tapi saya bangga sekali, bahwa lagu rumahan yang ditulis seorang adik atas nasehat kakaknya dapat menjadi bagian dari perhelatan besar, ditambah APG 2018 yang benar-benar berisi orang-orang istimewa. Saya terharu bisa menyanyikan lagu ini.

7. Di antara perjalanan karier yang telah dilalui oleh Tulus, bagian mana yang paling disyukuri?

[Eksklusif] Cerita di Balik Karya Fenomenal Tulus hingga Kamus KBBIIDN Times/Victor S. Raditia

Hm, mesti pilih satu ya? Kayaknya konser pertama di 2011 di IFI Bandung. Jadi waktu itu setelah bikin album, saya kayak ngerasa, "ya udah kalau gak ada pangung, bikin panggung sendiri aja." Nah dulu tuh pola pikir saya kayak gitu.

Kalau gak ada pasar, bikin pasar sendiri. Pada saat itu belum dapat orang yang mau bikinin konser, jadi kita bikin sendiri dengan skala kecil dengan persiapan yang amat sangat minim. Bahkan saya tidak sempat terpikirkan menyiapkan konsumsi untuk teman-teman band saya.

Dan gak terduga sekali ternyata sambutannya baik, yang hadir awalnya diperkirakan hanya 30-50 orang, itu pun teman kuliah yang saya paksa hadir, hahaha. Namun ternyata tiketnya terjual habis dan melebihi kapasitas gedungnya.

Nah energi hari itu tuh selalu saya pakai sampai hari ini. Kalau misal saya ngeluh capek banget, saya selalu ingat hari itu, dan kemudian saya sangat bersyukur.

8. Selain bermusik, sekarang kan Tulus sedang aktif dalam kegiatan "Bantu Guru Belajar Lagi", nah itu awal mula keterlibatannya gimana?

[Eksklusif] Cerita di Balik Karya Fenomenal Tulus hingga Kamus KBBI

Bantu Guru Belajar Lagi itu merupakan suatu wadah yang menyiapkan pelatihan peningkatan kualitas proses belajar mengajar guru di kawasan Bekasi. Saya sebagai inisiatornya bersama teman-teman saya membuat kegiatan itu untuk memberikan pilihan tempat pelatihan bagi guru.

Jadi semuanya diberikan secara cuma-cuma, dananya dari kampanyenya itu. Jadi saya buat brand, saya keliling, nyari sponsor, jadi intinya kita cari uang buat bantu peningkatan kualitas guru.

9. Sebagai penyanyi yang telah tampil di mana-mana, panggung yang paling menegangkan bagi Tulus di mana nih?

[Eksklusif] Cerita di Balik Karya Fenomenal Tulus hingga Kamus KBBI

Menyanyikan lagu Indonesia Raya di pembukaan Asian Games 2018. Saya sampai nanya nih ke kameramennya, nanti gimana ngeshootnya, soalnya saya takut banget nih tiba-tiba kaki gemetar saya kerekam di televisi kan gak lucu ya, hahaha.

10. Jika Tulus dapat bertemu dengan Tulus di usia muda, apa yang ingin kamu sampaikan dengan masa muda kamu?

[Eksklusif] Cerita di Balik Karya Fenomenal Tulus hingga Kamus KBBIDok. Spotify

Saya mungkin akan bilang ke anak itu bahwa teruslah menjadi manusia sebagai manusia. Ya, saya rasa sih dia senang deh. Kek ya gak papa ya gendut ya, hahahaha.

Wah menarik sekali obrolan kita, terima kasih Tulus untuk waktunya. Sukses untuk karier bernyanyinya dan semua kegiatan positif di masa yang akan datang. 

Diskusi berakhir dan Tulus pun beranjak untuk mempersiapkan diri di panggung Spotify on Stage.

Soal penampilan di malam harinya, Tulus muncul ke atas panggung beberapa saat setelah Stray Kids. Penggalan lagu "Gajah" jadi pembuka penampilannya dan bersambut dengan lagu "Baru" yang diaransemen khusus untuk penampilan malam itu.

"Jangan Cintai Aku Apa Adanya", "Monokrom", "Ruang Sendiri" dan "Tukar Jiwa" membuat penonton ikut berkaraoke ria. Tulus seakan mengajak 7 ribu orang ikut berkolaborasi bersama di musiknya malam itu.

Tak ketinggalan ada "Labirin" dan "Manusia Kuat" yang jadi penutup manis dipenampilan selama kurang lebih 45 menit tersebut. Tulus memang selalu berhasil meninggalkan kesan istimewa buat penggemarnya.

Baca Juga: [Eksklusif] Cerita Stray Kids Soal Fans Indonesia hingga Waktu Sekolah

Topik:

  • Erina Wardoyo

Berita Terkini Lainnya