Peringati Hari Batik, Film “Sekar” Ajak Penonton Lihat Sisi Lain Batik

Batik memang warisan budaya yang harus kita jaga

Jakarta, IDN Times –  Untuk memperingati Hari Batik Nasional yang jatuh setiap tanggal 2 Oktober 2018 Titimangsa Foundation bekerja sama dengan Fourcolours Films dan didukung oleh Bakti Budaya Djarum Foundation berkolaborasi untuk menghasilkan sebuah karya film pendek berjudul Sekar.

Di dalam film ini, gak hanya menampilkan aktris senior seperti Christine Hakim, tetapi juga bintang muda berbakat seperti Sekar Sari dan Marthino Lio. Gak hanya bertabur bintang, film pendek ini juga memberikan makna batik yang penuh dengan filosofi atas kehidupan budaya dan nilai-nilai budaya luhur nenek moyang yang selalu menarik untuk ditelusuri.

Nah penasaran kan seperti apa sih film pendek yang dipersembahkan untuk Hari Batik Nasional ini? Check this out!

1. Kali ini Bakti Budaya Djarum Foundation melakukan kampanye Batik lewat film pendek

Peringati Hari Batik, Film “Sekar” Ajak Penonton Lihat Sisi Lain BatikIDN Times/BBDF

Dalam konferensi pers sekaligus pemutaran perdana film pendek yang bertajuk Sekar ini Renitasari Adrian selaku Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation (BBDF) mengungkapkan bahwa sejak batik diresmikan dan dikukuhkan oleh UNESCO sebagai warisan budaya dunia pada 2 Oktober 2009, sudah selayaknya masyarakat Indonesia berperan aktif dalam melestarikan batik.

Selama beberapa tahun terakhir, BBDF telah melakukan kampanye Hari Batik Nasional melalui media digital dengan kemasan kekinian agar dapat diterima oleh generasi muda.

“Untuk tahun ini kami mendukung film Sekar ini dibuat dengan format film pendek dan durasi singkat, namun digarap dengan serius dan menjadi sebuah karya film yang bagus dan indah. Melalui hubungan ibu dan Sekar yang ditampilkan, membawa kita untuk terus berupaya dalam kita menjaga budaya dan batik yang menjadi identitas bangsa ini,” ujar Renitasari.

2. Program BBDF tahun ini menghadirkan sesuatu yang berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya

Peringati Hari Batik, Film “Sekar” Ajak Penonton Lihat Sisi Lain BatikIDN Times/BBDF

Seperti semangatnya untuk terus melestarikan kebudayaan-kebudayaan Indonesia. BBDF memiliki inovasi yang berbeda setiap tahunnya untuk mengenalkan kembali kebudayaan-kebudayaan Indonesia. Seperti pada tahun ini misalnya, film Sekar diproduksi khusus untuk memperingati Hari Batik Nasional. Hal ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya di mana digital activation dilakukan melalui video infografis dan web series.

3. Film Sekar punya makna yang dalam saat menghidupkan batik dalam kehidupan

Peringati Hari Batik, Film “Sekar” Ajak Penonton Lihat Sisi Lain BatikIDN Times/BBDF

Film Sekar sendiri mengangkat kisah seorang perempuan buta bernama Sekar yang menjadikan batik buatan ibunya sebagai seluruh dunianya. Ia mencintai seluruh bagian dari batik tanpa pernah melihatnya. Setiap kali ibunya membuat batik dengan canting dan lilin, ia selalu ada di samping ibunya untuk mencium bau lilin, bau pewarna, suara kibaran kain, suara kompor dan cap.

Lalu ibunya akan memintanya duduk di depannya membiarkan Sekar meraba lilin yang telah ia tempelkan dan Sekar akan menebak motif tersebut. Semua tentang batik adalah harmoni bagi Sekar. Dunia adalah batik untuk Sekar dan ibunya.

Sampai akhirnya Sekar bertemu dengan seorang pria pembuat perak yang membuatkannya motif batik. Pria itu menghidupkan batik dengan cara yang lain. Ibu Sekar sangat mengkhawatirkan hubungan mereka. Ia ingin terus menjaga Sekar seperti ia menjaga batik tulisnya. Tapi Sekar bukan sehelai kain, ia ingin menjaga batik dengan caranya sendiri. Lewat sebuah kain bermotif kawung, ibu Sekar memanjatkan doa dan harapannya.

4. Digarap oleh sutradara ternama yang punya banyak prestasi tingkat nasional hingga internasional

Peringati Hari Batik, Film “Sekar” Ajak Penonton Lihat Sisi Lain BatikIDN Times/BBDF

Sekar digarap oleh sutradara Kamila Andini seorang wanita muda yang sangat bertalenta yang kemampuannya sudah tidak diragukan lagi. Sebelumnya Kamila telah membuat film panjang berjudul The Mirror Never Lies yang di putar di lebih dari 30 International Film Festival serta film The Seen and Unseen atau Sekala Niskal.

Film-film ini telah mendapatkan penghargaan sebagai Best Youth Feature Film di Asia Pacific Film Festival 2017, Grand Jury Prize di Tokyo Filmed 2017 juga Grand Prize kategori Generation Kplus International Jury untuk film berdurasi panjang terbaik di Berlin International Film Festival 2018. Jadi udah gak diragukan lagi dong kemampuan Kamila ini?

Selain itu, salah satu semangat Kamila yang patut diacungi jempol adalah semangatnya untuk terus mengangkat nilai seni dan budaya Indonesia ke layar lebar lewat film-film yang diproduksinya. Hal ini diungkapkannya di Galeri Indonesia Kaya.

“Aku punya fokus yang besar untuk budaya Indonesia, selain itu dengan berdiskusi bersama Happy Salma selaku produser untuk film ini, aku juga merasa punya kecocokan dalam memandang batik. Pemain pemain yang ikut berpartisipasi dalam film ini dengan kecintaan yang mereka punya untuk batik juga memberikan energi untukku dan untuk film ini,” ujarnya.

5. Film Sekar berikan banyak kejutan yang tak terduga

Peringati Hari Batik, Film “Sekar” Ajak Penonton Lihat Sisi Lain BatikIDN Times/BBDF

Film Sekar merupakan film yang mampu mengangkat batik sebagai latar belakang yang tetap dikemas secara menarik dengan problematika kehidupan seorang difabel yang inspiratif. Hal tersebut diungkapkan oleh Happy Salma selaku produser untuk film ini.

Selain itu, Sekar sendiri menjadi film pendek pertama Christine Hakim sepanjang sepak terjangnya sebagai aktris senior di Indonesia. Untuk kamu yang tidak mengikuti pemutaran perdana film Sekar ini, gak perlu khawatir, karena masyarakat bisa menyaksikan ringkasan film Sekar yang dibuat dengan durasi 8 menit melalui YouTube Indonesia Kaya mulai 2 Oktober 2018.

Gak hanya sampai di situ nih, saat ini juga tengah berlangsung pameran batik yang dapat disaksikan di Lobby Shinta, East Mall Grand Indonesia. Pameran yang berlangsung sejak 1 – 14 Oktober mendatang ini menampilkan para pembatik dan ragam kain batik yang berasal dari Kudus, Pekalongan, Solo, dan Madura. Dalam pameran ini, kamu juga berkesempatan melihat langsung proses batik dan membeli kain batik langsung dari para pengrajin. Seru banget ‘kan?

Topik:

  • Anindya Roswita Putri

Berita Terkini Lainnya