5 Anime yang Tidak Disukai karena Mengubah Materi Manga

Padahal awalnya mendapat respons bagus dari penonton

Kebanyakan anime selalu mengadaptasi cerita dari manga. Meskipun ada beberapa anime original yang dibuat langsung oleh studionya, mayoritas anime mengadaptasi kisah dari manga. Karena hal tersebut, seberapa bagus suatu anime juga dinilai dari seberapa baik mereka mengadaptasi manganya.

Ketika sebuah studio mengadaptasi suatu manga populer ke anime, maka antusias penggemar terhadap anime tersebut akan sangat besar. Namun, antusiasme positif tersebut bisa berubah menjadi negatif jika studio melakukan kesalahan, seperti mengubah isi penting dari materi manganya.

Mau tahu sederet anime apa saja yang sudah melakukan "kesalahan" tersebut? Intip melalui ulasan berikut ini, yuk!

1. The Promised Neverland

https://www.youtube.com/embed/ApLudqucq-s

Seperti yang kita ketahui, musim pertama The Promised Neverland mendapatkan respons yang sangat positif dari kalangan penggemar anime. Seri ini sangat disukai karena mengangkat plot yang tidak biasa, dimana para anak yatim piatu harus menyelamatkan diri mereka dari iblis.

Musim pertama anime ini bahkan menjadi salah satu anime terbaik di 2019. Sayangnya, reputasi tersebut dirusak oleh musim keduanya. Tidak hanya mengubah materi manga dan memberikan ending yang dipaksakan, musim kedua anime ini juga menghilangkan banyak materi penting dari manganya.

Akibatnya, rating anime ini mengalami penurunan yang terbilang sangat drastis. Sementara musim pertamanya mendapatkan rating 8,54, musim kedua seri ini hanya mendapatkan rating 5,36 berdasarkan situs MyAnimeList.

2. Deadman Wonderland

https://www.youtube.com/embed/T33wfvCxEG4

Deadman Wonderland adalah contoh apa yang terjadi ketika sebuah seri yang menjanjikah kisah apik, namun, ditangani dengan terburu-buru. Anime ini seharusnya layak mendapatkan kesuksesan yang lebih besar lagi. Dengan mengusung tema survival game, Deadman Wonderland memiliki potensi besar dengan plotnya yang tidak biasa.

Sayangnya, semua itu dirusak oleh penanganan studio yang sangat buruk. Dengan hanya memiliki 12 episode, anime ini menghilangkan banyak materi penting dan banyak juga karakter penting yang tidak diperkenalkan. Tidak hanya itu saja, ending yang diberikan juga terkesan terlalu dipaksakan dan menggantung tidak jelas.

Baca Juga: 5 Anime yang Ceritakan di Balik Layar Pembuatan Anime

3. Tokyo Ghoul

https://www.youtube.com/embed/vGuQeQsoRgU

Kasus Tokyo Ghoul sebenarnya tidak jauh berbeda dengan The Promised Neverland. Musim pertama anime ini sangat disukai oleh penonton dan mendapatkan respons yang bagus dari kalangan penggemar anime. Sayangnya, respons positif ini tidak berlanjut untuk seri setelahnya.

Alasannya pun sama, yaitu karena kisah anime tidak berjalan seperti manganya. Pada versi anime benar-benar menghilangkan banyak materi penting dari manganya. Bahkan, musim kedua Tokyo Ghoul terkesan seperti anime original yang dibuat oleh studionya yang tidak berkaitan sama sekali dengan kisah manganya.

4. Tower of God

https://www.youtube.com/embed/_Fu5F7B62fg

Pada 2020 lalu, Crunchyroll mengadaptasi salah satu manhwa populer ke dalam anime, yaitu Tower of God. Seri ini menceritakan tentang Bam yang menyusuri Menara Dewa untuk mengejar temannya, Rachel. Meskipun dirinya harus melewati rintangan yang sulit, Bam tidak keberatan selama dirinya bisa bersama Rachel.

Anime ini memang tidak mendapatkan respons seburuk ketiga anime sebelumnya. Bahkan, animasi yang disajikan oleh anime ini terbilang luar biasa. Hanya saja, tempo yang dimainkan dalam anime ini terkesan terburu-buru sehingga tidak sesempurna versi manhwa-nya.

5. Akame ga Kill!

https://www.youtube.com/embed/sCGWxQuSoDU

Tidak diragukan lagi Akame ga Kill merupakan salah satu anime terbaik dengan rating dewasa. Diproduksi oleh studio White Fox, anime ini menampilkan banyak adegan brutal yang didukung oleh animasi yang memukau.

Meskipun seri tidak terbilang buruk, tidak dapat dipungkiri bahwa anime telah mengubah banyak materi penting dari manganya. Sementara beberapa adegan mungkin terlalu brutal untuk diadaptasi ke dalam anime, anime tidak memiliki alasan untuk mengubah arah ending-nya sehingga mengubah perspektif penonton tentang bagaimana seri ini berakhir.

Perbedaan kecil pada manga dan anime mungkin masih dapat ditoleransi. Bagaimanapun, manga dan anime adalah dua media berbeda yang memiliki cara penyampaian dan publikasi berbeda pula. Meski begitu, mengubah atau menghilangkan banyak materi penting manga mungkin dinilai cukup keterlaluan oleh banyak penggemar.

Tidak hanya mengecewakan penggemar, hasil akhir anime juga bisa merusak reputasi manga yang baik. Bagaimana pendapatmu tentang kelima anime di atas?

Baca Juga: 10 Game Adaptasi Anime Terbaik, Seseru Film Serinya

Arya Nenggala Photo Verified Writer Arya Nenggala

karyakarsa.com/aryanenggala

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Kidung Swara Mardika

Berita Terkini Lainnya