5 Hal yang Salah dari Anime Historis tentang Era Feodal Jepang

Benarkah hanya pria yang dapat menjadi seorang samurai?

Era Feodal Jepang adalah salah satu tema yang sering diangkat ke dalam sebuah seri manga atau anime. Hingga kini, sudah ada banyak seri manga dan anime bergenre historis, yang menjadikan era Feodal Jepang sebagai latar belakang seri mereka.

Meskipun begitu, tak semua seri anime historis menampilkan cerita yang sama dengan sejarah Jepang yang sebenarnya. Berikut ini adalah lima hal yang salah dari anime historis tentang era Feodal Jepang. Simak ulasan berikut. 

1. Samurai tidak pernah meninggalkan Jepang

5 Hal yang Salah dari Anime Historis tentang Era Feodal JepangDok. Studio Deen/Rurouni Kenshin

Karena berasal dari Jepang, mungkin sebagian orang akan berpikir bahwa samurai dan ajaran bushido tidak pernah meninggalkan Jepang. Namun faktanya, ada beberapa contoh dalam sejarah di mana samurai pergi berkelana ke negara lain. Bahkan, pernah terjadi peperangan besar antara perompak Jepang melawan tentara kolonial Spanyol di Filipina.

Namun, petualangan samurai di berbagai penjuru dunia tidak pernah ditunjukkan dalam sebuah anime. Pada umumnya, anime historis hanya menampilkan kejadian-kejadian yang terjadi di sekitar Jepang saja.

2. Hanya seorang pria yang dapat menjadi samurai

5 Hal yang Salah dari Anime Historis tentang Era Feodal JepangDok. Studio Sunrise/Gintama

Dalam anime historis, perempuan biasanya digambarkan dengan mengenakan kimono dan bekerja sebagai pelayan para samurai. Hal ini membuat sebagian orang berpikir bahwa hanya seorang pria yang diizinkan untuk menjadi seorang samurai. Namun faktanya, ada banyak samurai perempuan dalam sejarah yang terkenal hingga kini.

Dahulu kala, ada unit samurai elite yang bernama Onna-Bugeisha. Adapun, semua anggota unit tersebut adalah perempuan. Selain itu, ada lagi Tomoe Gozen, samurai perempuan yang berhasil memimpin 300 pasukannya untuk memenangkan pertarungan melawan 2000 orang.

Baca Juga: 5 Karakter dengan Aura Terbesar dalam Anime Hunter x Hunter

3. Pelanggaran hukum

5 Hal yang Salah dari Anime Historis tentang Era Feodal Jepangvrv.co/Gintama

Jika penggemar anime samurai, pastinya kamu pernah melihat adegan pertarungan antara dua pria bersenjata, yang berusaha untuk membunuh satu sama lain hanya karena sebuah kesalahan kecil. Namun, hal tersebut sangat berbeda dengan apa yang tertulis dalam sejarah.

Faktanya, hanya seorang samurai yang diperbolehkan untuk membawa senjata ke muka umum. Tentunya, para samurai memiliki tanggung jawab besar terhadap senjata yang ia bawa. Jika seorang samurai telah menyalahgunakan senjatanya, mereka harus berakhir dengan seppuku (ritual bunuh diri). Bahkan, tak jarang seorang samurai harus berada di pengadilan hanya karena pelanggaran kecil.

4. Fantasi yang berlebihan

5 Hal yang Salah dari Anime Historis tentang Era Feodal Jepangvrv.co/Gintama

Ada banyak anime historis yang menggabungkan tema sejarah dengan tema fantasi. Tak jarang, anime memasukkan hal-hal seperti iblis atau alien ke dalam seri mereka, seperti Oni dalam anime Demon Slayer dan Amanto dalam anime Gintama.

Namun, karena kombinasi tersebut terlalu sering digunakan, akhirnya malah menghasilkan lebih banyak fiksi daripada kenyataan. Hal tersebut hanya membuat sebuah seri anime terlihat lebih tidak masuk akal.

5. Penggunaan bahasa

5 Hal yang Salah dari Anime Historis tentang Era Feodal Jepangfunimation.com/Samurai Champloo

Salah satu hal yang kesalahan yang sering dilakukan oleh kebanyakan seri anime historis ialah kebanyakan anime tidak menggunakan dialek pada era Feodal Jepang. Bahkan, anime Samurai Champloo mencoba menggabungkan budaya era Feodal Jepang dengan musik hiphop modern.

Seri Hyouge Mono adalah salah satu seri yang dipuji karena menggunakan bahasa yang sama dengan era tersebut.

Itulah lima hal yang salah dalam anime historis tentang era Feodal Jepang. Menurutmu, kesalahan apa lagi yang sering dilakukan oleh anime historis?

Baca Juga: 5 Karakter Paling Cerdas dalam Anime Naruto, Ada Jagoanmu?

Arya Nenggala Photo Verified Writer Arya Nenggala

karyakarsa.com/aryanenggala

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya