5 Manga yang Memiliki Visual yang Lebih Baik daripada Animenya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Meskipun manga dan anime adalah dua media yang berbeda, industri manga dan anime sangat berkaitan satu sama lain. Pasalnya, kebanyakan anime selalu diadaptasi dari manga. Bahkan, anime yang baik dinilai berdasarkan seberapa baik mereka mengadaptasi sumber aslinya.
Tidak hanya alur ceritanya, anime juga dituntut harus memiliki visual yang lebih bagus dari versi mangannya. Namun, lima manga di bawah ini justru memiliki visual yang lebih baik dari versi animenya. Penasaran manga apa saja? Simak ulasan berikut.
1. Berserk
Dalam hal visual, tidak ada yang dapat mengalahkan Berserk. Hingga saat ini, seri karya Kentaro Miura ini masih dikenal sebagai manga dengan visual terbaik yang pernah ada. Meskipun hanya memiliki warna hitam dan putih, desain dari manga ini dibuat dengan sangat realistis dan detail.
Sejauh ini, Berserk sudah memiliki dua adaptasi anime, yaitu versi 1997 dan versi 2016. Keduanya diproduksi oleh dua studio yang berbeda. Versi 1997 ditangani oleh studio OLM dan versi 2016 ditangani oleh studio Millepensee dan GEMBA. Sayangnya, baik versi 1997 maupun 2016 gagal mengadaptasi keindahan visual pada manga Berserk.
2. Kingdom
Merupakan seri historis yang berlatarkan di China kuno, Kingdom adalah seri manga karya Yasuhisa Hara. Sebagai manga historis, Kingdom memiliki gambar yang sangat memukau dan detail. Desainnya dibuat dengan sangat menarik dan setiap panelnya menampilkan gambar yang indah.
Sementara itu, anime ini diadaptasi oleh Studio Pierrot. Meskipun Studio Pierrot sudah dikenal sebagai studio besar yang sudah mengadaptasi banyak anime populer, Studio Pierrot dianggap gagal dalam mengadaptasi manga ini. Banyak penggemar manga Kingdom yang setuju jika penggunaan CGI dalam anime ini sangat buruk.
Baca Juga: 5 Manga Terbaik yang Layak Mendapatkan Adaptasi Anime, Kamu Setuju?
3. Junji Ito Collection
Editor’s picks
Junji Ito dikenal sebagai mangaka horor terbaik yang pernah ada. Dengan karyanya, Ito berhasil memberikan mimpi buruk kepada para pembacanya melalui cerita yang mengganggu dan desain karakter yang menyeramkan.
Sayangnya, hingga saat ini, belum ada studio yang berhasil mengadaptasi karya Ito dengan baik. Junji Ito Collection karya Studio Deen adalah yang terburuk. Desain hantu pada anime tersebut sangat terlihat aneh sehingga sama sekali tidak memberikan kesan menyeramkan.
4. Claymore
Claymore adalah salah satu seri manga dan anime yang cukup populer pada era 2000-an. Meskipun animenya tak kalah populer dari manganya, banyak penggemar yang setuju bahwa manga Claymore jauh lebih baik daripada animenya.
Selain karena visual manga yang jauh lebih baik, anime Claymore juga tidak mengadaptasi seluruh materi manganya sehingga ada banyak hal yang dibiarkan menggantung begitu saja. Claymore sendiri adalah seri manga karya Norihiro Yagi yang kemudian diadaptasi ke dalam anime oleh Madhouse.
5. One Punch Man
One Punch Man pada awalnya hanyalah webcomic yang memiliki desain yang kekanak-kanakan karya mangaka misterius, ONE. Setelah bekerja sama dengan Yusuke Murata, One Punch Man telah menjadi salah satu manga dengan visual terbaik yang pernah ada.
Musim pertama anime ini diproduksi oleh Madhouse dan penggemar tampaknya cukup puas dengan kualitas animasi yang dibuat oleh Madhouse. Sementara itu, musim keduanya ditangani oleh J.C.Staff yang dianggap gagal dalam mengadaptasi keindahan visual pada manga One Punch Man atau mengikuti kualitas animasi dari studio pendahulunya.
Anime sering dikenal sebagai versi lebih baik dari manga. Pasalnya, anime dapat mengubah gambar dan tulisan menjadi animasi bergerak sehingga cerita terasa lebih hidup. Sayangnya, tidak semua studio animasi dapat mengadaptasi keindahan visual dari manganya. Jadi, bagaimana pendapatmu tentang kelima manga di atas?
Baca Juga: One Punch Man: 5 Kekuatan Terbesar yang Dimiliki Watchdog Man
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.