Marissa Anita Dulu Mau Jadi Pramugari hingga Peran Perempuan di Film

Joko Anwar dan sutradara Indonesia sensitif isu kesetaraan

Netflix Asia Tenggara menggelar panel virtual bertajuk Perempuan Penguasa Layar pada Rabu (23/3/2022). Aktris Marissa Anita, sutradara Pailin Wedel, produser Lina Tan, dan penulis hingga produser eksekutif Tanya Yuson menjadi panelis.

Mereka membahas tentang kesetaraan hingga peran perempuan dalam industri film Asia Tenggara. Ini dia 5 isu yang dibahas di panel Perempuan Penguasa Layar!

1. Perjalanan Marissa Anita terjun sebagai aktris dan jurnalis

Marissa Anita Dulu Mau Jadi Pramugari hingga Peran Perempuan di FilmMarissa Anita (dok. Marissa Anita)

Sebagai pembuka panel, Marissa Anita bercerita tentang perjalanan dirinya terjun ke sebagai aktris. Marissa tidak sengaja berkecimpung di dunia akting dan perjalanan itu dimulai di bangku kuliah.

"Tadinya cita-cita saya adalah untuk menjadi seorang pramugari," mulai Marissa. Ia melanjutkan, "Saya belajar banyak sekali nilai-nilai kehidupan sebetulnya dari film, bukan dari sekolah."

Saat kuliah, Marissa ikut mata kuliah pengajaran bahasa Inggris dan salah tugasnya adalah bermain drama. "Jadi saya ikut serta dalam drama tersebut, saya memainkan sosok Helena," Marissa kembali melanjutkan ceritanya.

Sejak saat itu, ia mulai jatuh cinta dengan akting. "(Saya) jatuh cinta dengan industri akting sejak saat itu. Dan industri film ini sudah menjadi bagian penting dari kehidupan (saya)," tutup Marissa.

2. Joko Anwar, Lucky Kuswandy, Kamila Andini, hingga Yosep Anggi Noen sosok filmmaker yang sensitif dengan kesetaraan

Marissa Anita Dulu Mau Jadi Pramugari hingga Peran Perempuan di FilmPerempuan Penguasa Layar: Panel Virtual Asia Tenggara (YouTube.com/Netflix Asia/)

Marissa Anita juga menyebutkan sejumlah nama yang membantu kariernya hingga kini. Mulai dari Joko Anwar, Lucky Kuswandy, Kamila Andini, hingga Yosep Anggi Noen.

Karya terbaru Kamila Andini berjudul Yuni (2021) tentang masyarakat yang masih menjunjung patriarki cenderung relevan. "Jadi ini sesuatu yang sangat relevan bagi banyak perempuan Indonesia. Dan dalam hal ini, memang perempuan dan laki-laki itu memiliki sudut pandang yang berbeda-beda," jawab Marissa Anita.

Ia juga bercerita jika Joko Anwar membuat pelatihan penulisan naskah yang memang ditujukan untuk semua gender. "Saya suka fakta bahwa memang Joko Anwar sangat terlibat, bahkan ikut memilih perempuan dalam industri film yang menurutnya punya potensi untuk menjadi penulis," lanjutnya.

Baca Juga: Series Netflix yang ditonton BTS hingga Couple Friendzone di Drakor

3. Karakter perempuan yang kompleks dan setara jadi pertimbang peran bagi Marissa Anita

Marissa Anita Dulu Mau Jadi Pramugari hingga Peran Perempuan di FilmMarissa Anita (Twitter.com/MarissaAnita/)

Sebagai seorang aktris, terkadang memang tidak bisa memilih peran paling ideal yang ingin dimainkan. Ternyata hal itu tidak berlaku bagi Marissa Anita. Ia cenderung memilih peran sesuai dengan apa yang ia yakini.

"Kalau (peran) ini merendahkan perempuan, biasanya tidak mau. Mungkin saya tidak tertarik mengambil proyek tersebut," jawab Marissa Anita.

Ia melanjutkan, "Apakah selaras dengan apa yang saya yakini? Apakah selaras dengan nilai-nilai saya? Dan karakter ini tidak harus selalu berarti berkarakter baik. Saya cenderung menyukai karakter perempuan yang kompleks."

4. Diskriminasi hingga pandangan yang dirasakan sineas dan film tentang perempuan

Marissa Anita Dulu Mau Jadi Pramugari hingga Peran Perempuan di FilmPerempuan Penguasa Layar: Panel Virtual Asia Tenggara (YouTube.com/Netflix Asia/)

Pailin Wedel, sutradara Hope Frozen (2018) asal Thailand bercerita jika di awal kariernya, hanya ada kurang dari sepuluh sutradara perempuan. "Saya rasa langkah pertama sebetulnya yang penting di sini adalah kuantitas," jawab Pailin Wedel.

Ia melanjutkan, "Apabila ada lebih banyak perempuan yang bergerak di industri ini, tentu akan semakin baik juga."

Sedangkan menurut Tanya Yuson, penulis dan produser eksekutif asal Filipina, sudah cukup banyak sineas perempuan di sana. "Jadi kalau di Filipina sendiri cukup banyak perempuan yang berkecimpung di industri ini."

Lina Tan, produser asal Malaysia dari film Sa Balik Baju (2021) pernah mengalami sejumlah diskriminasi. Ketika ia membuat tayangan tentang mitos salah dari kehamilan hingga identitas perempuan, Lina beberapa kali mendapat surat dari badan sensor.

Ia menceritakan salah satu filmnya berjudul Istanbul Aku Datang! (2012) tentang perempuan yang pergi ke Turki untuk menikahi pacarnya. "Tapi di akhir ternyata dia menyadari bahwa (perempuan) itu punya pikiran sendiri. Tujuan hidup (perempuan) bukan hanya menikah."

5. Pandangan kesetaraan antara pasangan straight hingga LGBT

Marissa Anita Dulu Mau Jadi Pramugari hingga Peran Perempuan di FilmPerempuan Penguasa Layar: Panel Virtual Asia Tenggara (YouTube.com/Netflix Asia/)

Panel ini juga membahas tentang kesetaraan yang dialami perempuan hingga LGBT di industri film. Tak jarang peran superior yang diberikan kepada perempuan, dianggap remeh.

"Mereka bilang bahwa kalau misalnya sosok hero-nya laki-laki, mungkin film ini akan lebih laris lagi," jawab Lina. Ia juga menganggap jika banyak sineas perempuan yang kurang percaya diri dengan karyanya.

Pailin mengatakan, "DI Thailand, kita punya sutradara yang merupakan transpuan, tapi biasanya di jalur film independen." Selain itu, sudah cukup banyak film hingga serial Thailand yang mengangkat kisah LGBT.

Ia melanjutkan, "Bahkan dalam hubungan antar orang gay pun, mereka juga berupaya untuk mendefinisikan peran gender ini." Jadi peran gender saat ini tidak terbatas dari jenis kelamin seseorang.

"Gagasan bahwa salah satu orang dalam hubungan tersebut harus berperilaku tertentu. Sosok lainnya harus berperilaku dengan cara tertentu. Terlepas dari apakah anda dilahirkan sebagai seorang perempuan atau laki-laki," tutupnya.

Di industri film saat ini, peran perempuan dan laki-laki sudah setara. Sehingga karya-karya yang disuguhkan juga lebih universal. 

Baca Juga: 10 Potret Marissa Anita, Pengisi Suara Film Ozi Bareng Artis Hollywood

Topik:

  • Triadanti

Berita Terkini Lainnya