5 Drama dan Film Jepang Tentang Salah Tuduh, Dampaknya Fatal Banget!

Membuktikan bahayanya fitnah di kehidupan nyata

Selain plotnya yang juara, drama dan film Jepang juga selalu berhasil menyisipkan sekaligus menyinggung realita kehidupan masyarakat lokal. Misalnya yaitu fenomena salah tuduh atau false accused yang kerap sulit dibuktikan hingga merugikan sebelah pihak.

Berakibat fatal, kamu dapat menyaksikan efek berbahaya dari tuduhan palsu melalui lima drama dan film Jepang berikut ini. Check this out!

1. I Just Didn't Do It (2006)

https://www.youtube.com/embed/PygE33pnQSE

Siapa sangka, Kaneko Teppei (Kase Ryo) mengalami kejadian nahas saat berangkat untuk mengikuti wawancara kerja pertamanya. Di dalam kereta, ia dituduh melakukan pelecehen seksual oleh seorang siswi sekolah.

Teppei begitu terkejut sampai tidak sadar bahwa dirinya telah dibawa ke polisi dan dipaksa mengakui kesalahan yang tidak diperbuatnya. Selain menyoroti kisah tuduhan palsu dan pelecehan seksual yang masih marak di Jepang, film dengan judul asli Soretomo Boku wa Yattenai ini juga menyinggung ketidakbecusan pengadilan dalam menyelesaikan kasus kriminal.

2. Innocence, Fight Against False Charge (2019)

Innocence, Fight Against False Charge menjelaskan permasalahan lewat sudut pandang pengacara Kurokawa Taku (Sakaguchi Kentaro) dan Wakura Kaede (Haruna Kawaguchi). Meskipun awalnya Wakura tidak menyukai cara kerja Kurokawa, ia akhirnya dapat memahami pengacara santai tersebut.

Mereka berdua bekerja sama dalam merekonstruksi tempat kejadian perkara. Tujuannya untuk mencari kebenaran demi membela dan mencabut vonis bersalah yang disasarkan kepada klien mereka. Ratingnya tinggi, drama 10 episode ini juga dibintangi Shuri dan Akaso Eiji, lho.

3. Enjiya (2021)

Hidup Shibasaki Tomoki (Isomura Hayato) seketika hancur ketika ia dituduh melakukan pelecehan seksual terhadap seorang siswi sekolah di dalam kereta. Pernikahan yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat harus dibatalkan karena Mayuko sang tunangan memutuskannya. 

Tomoki juga kehilangan pekerjaan dan bertekad untuk bunuh diri dari atap sebuah gedung. Namun, ketika akan melompat, ia justru bertemu dengan perempuan unik bernama Aika (Nao) yang mengajaknya bekerja sama untuk balas dendam. 

Hanya miliki 6 episode, Enjiya selalu suguhkan plot twist di setiap episodenya, lho. Wajib masuk watchlist, nih!

Baca Juga: 5 Film Jepang Dibintangi Aktris Jepang Kou Shibasaki

4. My Family (2022)

https://www.youtube.com/embed/wqBtzPuDL6Q

CEO perusahaan game Narusawa Haruto (Ninomiya Kazunari) harus memutar otak demi menemukan Tomoka sang putri yang diculik. Sang penculik meminta tebusan dalam jumlah besar dan memaksa Haruto bergerak tanpa keterlibatan polisi.

Bersama sang istri yang bernama Michiru (Tabe Mikako), Haruto mengikuti permainan yang dibuat oleh sang penculik. Termasuk ketika penculikan selanjutnya terus terjadi dan membuat dirinya menjadi dituduh sebagai dalang utama penculikan tersebut. 

5. Yukionna to Kani wo Kuu (2022)

https://www.youtube.com/embed/vCb_Gbhwm2U

Kita (Shigeoka Daiki) harus kehilangan pekerjaan dan kekasihnya pasca dirinya dituduh sebagai seorang cabul. Tak memiliki apa-apa serta seseorang yang mendukungnya lagi, Kita memutuskan untuk bunuh diri di rumah kecilnya. 

Namun, Kita mengurungkan niatnya dan membuat tujuan baru ketika tak sengaja melihat liputan di televisi. Ia bertekad untuk makan kepiting di Hokkaido sebelum menghabisi nyawanya sendiri. Tetapi takdir membawanya bertemu dengan Yukieda Ayame (Iriyama Noriko), wanita kaya misterius yang mengajaknya pergi ke Hokkaido.

Lima drama dan film di atas membuktikan bahwa tuduhan akan suatu kejahatan benar-benar berbahaya. Tak jarang, meski telah dibuktikan tidak bersalah, tertuduh kehilangan segalanya dan mendapat cap buruk di masyarakat. Berhati-hati untuk tidak asal menuduh, ya!

Baca Juga: 5 Rekomendasi Film Jepang yang Dibintangi Aktris Yuko Araki

Aurora Jang Photo Verified Writer Aurora Jang

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Agustin Fatimah

Berita Terkini Lainnya