Karya Asli Arek Suroboyo, Inilah 5 Kelebihan & Kekurangan Film JACK

#ReviewFilm ajarkan toleransi khas Surabaya

Geliat perfilman tanah air semakin kuat. Hal ini ditunjukkan dengan semakin banyaknya karya anak bangsa yang mewarnai layar-layar bioskop tanah air. 

Tak hanya dari studio-studio besar ibu kota, film para insan kreatif di daerah-daerah juga semakin banyak. Film-film ini berani menunjukkan daya tarik masing-masing wilayah dengan kearifan lokalnya yang menarik hati.

Salah satunya adalah film JACK karya asli arek Surabaya yang bakal rilis pada 16 Mei 2019. IDN Times telah menyaksikan pre screening film JACK dan menemukan 5 kelebihan serta kekurangan film asli Surabaya ini.

1. Premis & konflik tokoh utama sederhana, tapi relatable dengan millennials

Karya Asli Arek Suroboyo, Inilah 5 Kelebihan & Kekurangan Film JACKdok. Air Films

JACK menceritakan tentang kehidupan Zaki seorang mahasiswa asli Surabaya berdarah Arab. Kisahnya bak cerminan sebagian besar muda-mudi Indonesia yang mengalami dilema antara mengikuti kehendak orang tua atau mengejar passion.

Walau punya bakat di bidang seni fotografi, namun abi Zaki yang berwatak keras menuntutnya untuk menyelesaikan kuliah di bidang bisnis. Zaki yang 'buntu' pun jadi malas-malasan mengerjakan skripsinya.

Konflik-konflik yang dihadapi sang tokoh utama begitu akrab dan relatable dengan penonton muda, terutama kaum millennials. Otomatis kamu juga bakal gampang mengikuti alurnya.

Bagi yang merasa premisnya terlalu sederhana, jangan khawatir. JACK punya kejutan yang disimpan untuk jadi gong pamungkas.

2. Punya berbagai pesan & pelajaran bagus dalam hal toleransi & perdamaian

Karya Asli Arek Suroboyo, Inilah 5 Kelebihan & Kekurangan Film JACKdok. Air Films

Saat sedang bingung soal skripsi, Zaki bertemu dengan Meyling, anak pedagang obat cina yang jadi langganan abinya. Chemistry baik terbangun di antara keduanya. Gak butuh waktu lama Zaki dan Meyling pun akrab.

Sayangnya gak semua pihak menyambut baik kedekatan mereka berdua. Apalagi abi Zaki dan mami Meyling yang masing-masing punya stereotipe terhadap etnis tertentu.

Bagusnya film ini justru berulang kali mengingatkan dan menanamkan nilai toleransi. Pandangan menghakimi dan stereotipe buruk yang selama ini beredar di masyarakat mendapat jawaban 'skak mat' di sepanjang film.

Pemirsa jadi tersadar akan indahnya keberagaman yang menyatukan Nusantara selama ini. Selain itu hubungan Zaki dan Meyling, dinamika kehidupan masyarakat Surabaya yang cinta damai serta persahabatan lintas etnis pun jadi salah satu kelebihan dalam film JACK.

Baca Juga: Seramnya Jika 'Superman' Jahat, 6 Kelebihan & Kekurangan BrightBurn

3. Kocak, penuh kearifan lokal & disempurnakan akting ciamik dari para pemeran pendukung kawakan

Karya Asli Arek Suroboyo, Inilah 5 Kelebihan & Kekurangan Film JACKdok. Air Films

Hampir 90 persen film ini berdialog bahasa Jawa Timuran. Tapi tenang saja, bagi yang gak paham bahasa Jawa, sudah disiapkan subtitle kok! Selain bahasanya yang lokal banget, JACK juga mengangkat sejumlah landmark serta budaya khas Surabaya yang bikin kangen.

JACK juga didukung bakat-bakat kawakan para pemeran pembantunya. Mulai dari pelawak senior EkoTralala yang berperan sebagai abi Zaki, sampai Djadi Galajapo pemeran Pak RT yang super kocak. Akting mereka begitu kuat dan meyakinkan deh. 

Sekarang kita bahas kekurangan JACK yuk

4. Sejumlah adegan beauty shots dirasa tidak perlu. Beberapa bagian bikin plot jadi terkesan bertele-tele

Karya Asli Arek Suroboyo, Inilah 5 Kelebihan & Kekurangan Film JACKdok. Air Films

Ada beberapa adegan dan beauty shoots yang disajikan dalam film JACK. Masing-masing punya nilai yang istimewa. Seperti memamerkan kehidupan masyarakat Surabaya, hingga perjuangan hidup masyarakat kelas bawah.

Sayangnya di sejumlah titik saya rasa bagian ini terasa bertele-tele dan gak menambah apa pun untuk jalannya cerita. Bahkan ada satu beauty shoots yang saking lamanya, saya seolah hampir lupa terakhir ceritanya tadi sampai di mana.

5. Akting para tokoh utama malah terkadang terasa kurang natural. Apalagi ditambah narasi yang terlalu eksposisi

Karya Asli Arek Suroboyo, Inilah 5 Kelebihan & Kekurangan Film JACKdok. Air Films

Sayangnya walau kita berkali-kali dibuat terpukau dengan kiprah para pemeran pendukung, akting para aktor utama malah terasa begitu garing bagi saya. Ekspresi Zaki sepanjang film terlalu monoton, intonasi dialognya pun begitu kaku. Gak berbeda dengan Meyling yang seolah masih mengingat-ingat naskah dalam ingatan saja.

Narasi monoton ini juga semakin terasa seiring berjalannya cerita. Semua seakan-akan harus dijabarkan lewat dialog yang akhirnya terasa menjemukan dan menggurui. Sesekali saya merasa seperti sedang menonton video penyuluhan. Niat yang baik, namun eksekusinya bisa lebih halus lagi.

Jack punya pesan mulia nan adem untuk disebarkan di tengah situasi negara yang tengah panas karena tahun politik. Film ini juga melibatkan para bakat belia dari para murid Jurusan Perfilman dan Multimedia SMK Dr. Soetomo, Surabaya. Namun, masih banyak aspek yang bisa ditingkatkan dari film ini untuk bisa menjadi sebuah suguhan yang sempurna. Untuk itu IDN Times memberi skor 2,5/5 untuk JACK.

Jangan lupa saksikan film dengan kearifan lokal khas Surabaya ini di berbagai bioskop di Jawa Timur mulai 16 Mei 2019 ya!

Baca Juga: Review Film Sekte, Mencoba Keluar dari Rumah Perkumpulan Sesat

https://www.youtube.com/embed/pLeXmRaCxR4

Topik:

  • Triadanti
  • Erina Wardoyo

Berita Terkini Lainnya