Laga Keren Ala Cyberpunk, 5 Kelebihan & Kekurangan Alita: Battle Angel

#ReviewFilm masih ada sekuelnya ya?

Setelah dinantikan akhirnya 'Alita: Battle Angel' tayang di layar lebar. Sudah hampir seminggu film besutan Robert Rodriguez ini bertahan di bioskop-bioskop tanah air. Film ini sendiri merupakan adaptasi dari manga karya Yukito Kishiro berjudul 'Gunnm'.

Sebuah film laga fantasi dengan aura cyberpunk, Alita menjanjikan film dengan visual fantasi yang memanjakan mata. IDN Times sudah menyaksikan langsung aksi si cyborg manis tersebut dan menemukan 6 kelebihan dan kekurangan dari film produksi James Cameron ini.

Peringatan:  Review ini berpotensi mengandung spoiler. Jika kamu tak ingin terkena spoiler, berhati-hatilah saat membaca ya!

Pertama yuk bahas kelebihan dari Alita: Battle Angel

1. Penonton disuguhi pemandangan Iron City yang keren. Ini berkat kecanggihan visual efek yang ciamik

Laga Keren Ala Cyberpunk, 5 Kelebihan & Kekurangan Alita: Battle Angeldok. 20th Century Fox

'Alita: Battle Angel' ber-setting di sebuah kota post-apocalypse bernama Iron City di tahun 2563. Awalnya Alita hanyalah bangkai kepala cyborg. Ia ditemukan di antara tumpukan sampah dari Zalem, sebuah kota lain yang melayang di atas Iron City.

Pemandangan Iron City dan Zalem, 300 tahun setelah peristiwa The Fall ini begitu apik. Suasana kota cyberpunk yang bertahan setelah perang akbar tergambar secara realistis dan memanjakan mata. Setiap detailnya tampak meyakinkan dan mengajak penonton hanyut lebih jauh dalam cerita.

2. 'Alita: Battle Angel' disokong CGI kelas atas. Setiap detail tentang Alita dan para cyborg di film ini tampak meyakinkan

Laga Keren Ala Cyberpunk, 5 Kelebihan & Kekurangan Alita: Battle Angeldok. 20th Century Fox

Dr. Dyson Ido, seorang ilmuwan jenius memungutnya dan memberinya tubuh untuk membangkitkan Alita. Robot itu kehilangan segala ingatan masa lalunya dan memulai kehidupan barunya sebagai asisten dan anak asuh Dr. Ido. Namun, satu per satu kejadian di sekelilingnya mengantar Alita untuk kembali mengingat kehidupannya yang dahulu.

Para tokoh cyborg dalam film ini, terutama Alita, dipoles dengan teknologi CGI paling mantap. Gak heran karena Alita: Battle Angel diproduseri oleh James Cameron, tangan dingin di balik kesuksesan 'Avatar' (2009). Salah satu film yang memasang standar baru bagi CGI industri perfilman dunia.

Mulai dari helaian rambut sampai bulu mata para cyborg dalam film ini terasa begitu realistis. Untuk Alita sendiri, wajahnya dibuat bak boneka porselen yang bisa bergerak dan berekspresi. Semua gerakannya tampak alami tetapi kita tetap sadar bahwa ia bukanlah manusia.

3. Adegan pertarungan yang disajikan pun sangat-sangat halus, indah, dan memukau. Pantas jadi salah satu film laga paling cantik tahun ini

Laga Keren Ala Cyberpunk, 5 Kelebihan & Kekurangan Alita: Battle Angeldok. 20th Century Fox

Koreografi adegan laga sepanjang film 'Alita: Battle Angel' begitu halus, berkesinambungan, dan memukau. Rasanya seperti melihat para tokoh di dalamnya menari dengan konsekuensi mematikan.

Saya tak bisa berhenti terbelalak dan merasa berdebar melihat pertarungan dalam film ini. Gerakan bela diri ciamik dipoles dengan CGI papan atas hasilnya adalah adegan laga fantastis dan gak bosan untuk dinikmati.

Baca Juga: Review Film Tabu: Nekat Mengusik Dunia Gaib Demi Konten

Tetapi Alita: Battle Angel juga punya sejumlah kekurangan

4. Sayang, tampaknya Alita berusaha menjejalkan bervolume-volume cerita dalam durasi terbatas dan gagal

Laga Keren Ala Cyberpunk, 5 Kelebihan & Kekurangan Alita: Battle Angeldok. 20th Century Fox

'Alita: Battle Angel' merupakan adaptasi dari serial manga 'Gunnm' karya Yukito Kishiro. Saat ini manga tersebut telah mencapai sembilan volume. Pasti ada begitu banyak materi yang ingin dituangkan ke dalam adaptasi live action ini. Sebuah masalah klasik dalam dunia sadur menyadur.

Sayangnya, usaha ini begitu terasa dan pada satu titik begitu mengusik saya sebagai penonton. Dalam durasi dua jam, Robert Rodriguez dan para penulisnya berusaha menjejalkan sebanyak mungkin informasi sehingga akhirnya tak memberi waktu bagi penonton untuk menyerapnya.

Belum lagi transisi yang terkadang terasa terlalu terburu-buru antar tiap babak. Akhirnya ada beberapa bagian dalam plot film yang terkesan dibuat semata-mata untuk melanjutkan cerita. Selain itu banyak informasi penting yang tetap tak terungkap hingga film berakhir. Entah karena masalah durasi, atau sang sutradara sengaja tidak memberi informasi yang memadai.

5. Drama percintaan antara Hugo & Alita mungkin bumbu yang manis, namun bagi sebagian penonton mungkin bikin eneg

Laga Keren Ala Cyberpunk, 5 Kelebihan & Kekurangan Alita: Battle Angeldok. 20th Century Fox

Bumbu romansa memang gak dosa. Malah seringkali bisa jadi pemanis yang bagus untuk cerita. Apalagi kisah cyborg yang jatuh cinta pada manusia. Namun eksekusi dalam film 'Alita: Battle Angel' ini malah membuat penonton seperti saya menghela napas.

Di satu titik hubungan Alita dan Hugo memang menggemaskan. Namun sisanya terasa berlebihan dan kurang dalam. Terasa begitu dangkal khas film romansa remaja yang gak sejalan dengan beratnya pokok cerita.

Pada akhirnya harus diakui sih universe yang dibangun oleh Alita: Battle Angel begitu apik dan menjanjikan. Adegan laganya juga dengan mudah jadi juara di antara film-film laga. Namun, sepertinya masih banyak yang harus ditingkatkan dari segi cerita dan plot. Banyaknya kekosongan informasi sepertinya bakal diungkap dalam sekuel berikutnya. IDN Times memberi skor 2,5/5 untuk Alita: Battle Angel. Jangan lupa saksikan di bioskop favoritmu ya!

Baca Juga: Review Film Tabu: Nekat Mengusik Dunia Gaib Demi Konten

Topik:

  • Erina Wardoyo

Berita Terkini Lainnya