Menguras Air Mata, 5 Kelebihan & Kekurangan A Star is Born

#ReviewFilm jangan lupa bawa tisu ya

Lady Gaga kembali menunjukkan kemampuannya di bidang akting. Tak sekadar aji mumpung, penyanyi fenomenal ini berhasil membuktikan bakat yang mengantarnya sebagai pemenang Golden Globe 2016. 

Dalam film terbarunya ini ia beradu akting dengan sang sutradara, Bradley Cooper. Berdua mereka menceritakan sebuah legenda Hollywood yang kerap diangkat dalam film drama romantis bahkan musikal. IDN Times telah menyaksikan langsung film yang menuai pujian ini dan merasa ada 5 kelebihan dan kekurangan dari A Star is Born. 

Peringatan: Artikel ini berpotensi mengandung spoiler. Jika tak ingin terkena harap berhati-hati saat membaca ya!

Yuk kita tengok dulu kelebihan dari A Star is Born

1. Sebagai film tentang musisi, lagu-lagu yang dihadirkan apik dan menggetarkan hati

Menguras Air Mata, 5 Kelebihan & Kekurangan A Star is Born

Pakem cerita ini bukan pertama kalinya hadir di layar Hollywood. Mungkin kamu masih ingat dengan Begin Again (2013) dan Music and Lyrics (2007) yang juga punya vibe serupa. Seorang musisi profesional yang menemukan "berlian mentah" dan jatuh cinta sembari mengasahnya menjadi permata. 

Tentu saja untuk lagu yang membahas tentang industri musik, film ini butuh lagu-lagu yang ciamik untuk mendukungnya. Sama seperti dua judul di atas, A Star is Born berhasil menelurkan lagu-lagu hits yang membekas di benak penonton. Ambil contoh "Shallow" yang juga jadi hits di tangga lagu. Tak lupa juga "I'll Never Love Again" yang meninggalkan kesan di hati penonton, bahkan setelah lampu studio dinyalakan.

Lady Gaga tak perlu diragukan lagi performa tarik suaranya. Ia pun memamerkan kehebatannya ini dalam sejumlah adegan penting. Tapi yang paling bikin tercengang adalah suara Bradley Cooper yang ternyata tak kalah mantap sebagai penyanyi rock/country.

2. Akting ciamik dari para pemeran utama. Chemistry Lady Gaga & Bradley Cooper bikin merinding

Menguras Air Mata, 5 Kelebihan & Kekurangan A Star is Born

Ini bukan debut pertama akting Lady Gaga. Walau lebih terkenal sebagai bintang pop, namun wanita bernama asli Stefani Germanotta ini berhasil membuktikan bakatnya di dunia seni peran. Ia berperan sebagai Ally, sang 'murid' sekaligus tambatan hati Jack Maine, seorang musisi profesional yang diperankan aktor kawakan Bradley Cooper. 

Yang lebih penting dari kemampuan akting kedua tokoh utama ini (yang tak perlu dipertanyakan lagi) adalah chemistry mereka. Karena Gaga dan Cooper berperan sebagai sejoli tentu saja butuh chemistry kuat untuk meyakinkan penonton. Dan voila, mereka sangat berhasil mewujudkannya di depan layar lebar. 

Banyak gestur dan ucapan mereka yang terasa sangat natural dan domestik. Relateable dengan kehidupan pasangan pada umumnya sehingga semakin mudah bikin penonton baper.

Baca Juga: Review Film Dancing in the Rain, Persahabatan Sejati Menggugah Hati

3. Romantis dan menyentuh tanpa harus ada drama dan gejolak berlebihan

Menguras Air Mata, 5 Kelebihan & Kekurangan A Star is Born

Jangan lupa siapkan tisu saat menyaksikan A Star is A Born. Peringatan ini bukan sekadar gertak sambal. Walau konflik yang disajikan cenderung sederhana dan tanpa ada gejolak berlebihan khas genre drama, namun di akhir film saya merasa digulung gelombang perasaan yang cukup sadis.

Perpaduan chemistry indah, kisah yang cenderung slow-burn, serta babak akhir yang penuh gebrakan membuat siapapun sulit meninggalkan bioksop tanpa perasaan terpukul atau paling gak terharu deh.

4. Menunjukkan berat dan lika-liku kehidupan para insan dunia hiburan

Menguras Air Mata, 5 Kelebihan & Kekurangan A Star is Born

Selain memberi inspirasi, A Star is Born juga memberi kita sekilas pandang tentang lika-liku kehidupan para insan dunia hiburan. Sebagai orang biasa, mungkin kita pernah mengeluhkan atau mencibir karya seorang artis. Padahal sebenarnya mereka juga manusia biasa yang punya konfliknya sendiri. 

Perjalanan mereka untuk sampai di atas panggung, dan proses mereka untuk menunjukkan citra yang mereka bawa sekarang bisa jadi tak sesederhana yang kita pikirkan selama ini. Para seniman ini juga kerap diminta untuk memilih antara idealisme atau kesuksesan yang terasa banal. 

Namun, A Star is Born juga punya sepercik cela

5. Tempo penceritaan terasa naik turun, tak jarang penonton bisa merasa bosan di tengah cerita

Menguras Air Mata, 5 Kelebihan & Kekurangan A Star is Born

Harus diakui, alur tempo penceritaan film ini seringkali terasa terlalu lamban. Atau malah tidak konsisten. Ada momen-momen ketika semua terasa terlalu terburu-buru, namun ada juga babak dalam film ini yang terasa diulur-ulur atau tidak terlalu berpengaruh pada keseluruhan cerita. Akhirnya penonton rawan bosan, terutama di bagian pertengahan film. Saya harus mengaku, beberapa kali menghela napas dan merasa tak sabar bertemu dengan bagian pamungkas dari film ini.

Pada akhirnya A Star is Born adalah sebuah karya apik yang berhasil mengangkat mitos "musisi profesional bertemu dan jatuh cinta dengan sebuah calon bintang" dengan manis dan menyentuh. Kalau belum nonton, ajak pacar, sahabat, atau dirimu sendiri untuk menyaksikannya di bioskop favoritmu ya!

Baca Juga: Review Bohemian Rhapsody: Kisah Queen yang Serba Tanggung

Topik:

  • Triadanti
  • Erina Wardoyo

Berita Terkini Lainnya