Penuh Haru, 6 Kelebihan & Kekurangan X-Men: Dark Phoenix

#ReviewFilm Ada cameo Stan Lee juga gak ya?

Layaknya Avengers dengan Endgame, saga X-Men juga telah ditutup dengan kehadiran Dark Phoenix. Film ini telah lama dinantikan dan beberapa kali diundur tanggal rilisnya.

IDN Times akhirnya telah menyaksikan film garapan Simon Kinberg ini, dan merasa ada 6 kelebihan dan kekurangan dari X-Men: Dark Phoenix.

Peringatan: Artikel ini mengandung spoiler. Jika tidak ingin terkena, hati-hati saat membacanya ya!

Pertama yuk kita bahas kelebihan dari X-Men: Dark Phoenix dulu

1. Akting meyakinkan para tokoh utama. Mulai dari Sophie Hunter hingga James McAvoy

Penuh Haru, 6 Kelebihan & Kekurangan X-Men: Dark Phoenixdok. 20th Century Fox

Untuk film terbaru dan terakhir dari X-Men Cinematic Universe ini, Jean Grey yang jadi bintang utamanya. Saat team X-Men diminta menyelamatkan para astronot Pesawat Ulang Alik Endeavour di tahun 1992, Jean Grey terpapar energi kosmik misterius yang luar biasa. Mutan dengan kemampuan telekinesis ini pun mengorbankan dirinya untuk menyerap energi itu agar tak menyerang rekan-rekannya.

Masih dengan deretan bintang muda dalam X-Men: Apocalypse, Jean Grey diperankan oleh Sophie Turner. Sebagai tokoh sentral, aktris yang melambung sebagai Sansa Stark ini mampu menunjukkan kualitas akting yang meyakinkan dan menjiwai.

Tak lupa para aktor lain, mulai dari James McAvoy sebagai Professor X sampai Jessica Castain sebagai sang antagonis utama. Masing-masing sukses mempersembahkan permainan yang begitu menghanyutkan dan mengaduk emosi.

2. Chemistry keren & nostalgia manis di antara para tokoh memberi banyak fanservice bagi penggemar

Penuh Haru, 6 Kelebihan & Kekurangan X-Men: Dark Phoenixdok. 20th Century Fox

Sebagai superhero cinematic universe terlama di dunia (20 tahun dengan 13 judul film), X-Men film series punya segudang materi yang memikat para penggemarnya. Dark Phoenix cukup berhasil mengangkat sejumlah nostalgia dan chemistry manis di antara para tokoh (paling tidak sejak X-Men: First Class).

Penggambaran hubungan antar setiap tokoh terasa begitu mengena bagi penonton yang telah mengikuti kisah Professor X dan anak-anaknya sejak lama seperti saya. Entah itu rasa sayang Mystique bagi para mutan generasi baru atau hubungan cinta antara dirinya, Beast, dan Magneto yang bikin gemas.

3. Harus diakui Dark Phoenix 'dipersenjatai' CGI yang ciamik

Penuh Haru, 6 Kelebihan & Kekurangan X-Men: Dark Phoenixdok. 20th Century Fox

Bukannya tewas setelah terpapar energi kosmik misterius, Jean Grey justru semakin kuat. Sayangnya kekuatan ini juga punya konsekuensi yang tak kalah mengerikannya. Kamu harus saksikan sendiri apa saja yang dilalui kekasih Cylops ini dalam kebingungannya setelah dikuasai Dark Phoenix.

Film ini dilengkapi sejumlah efek spesial dan CGI yang patut diacungi jempol. Apalagi ditambah dengan iringan musik Hans Zimmer. Nuansa menegangkan bisa terbangun dengan mantap di beberapa adegan penting. 

Berikutnya yuk bahas kekurangan dari X-Men: Dark Phoenix

4. Sejumlah adegan aksi terasa melempem & gagal menunjukkan betapa hebatnya kekuatan Phoenix

Penuh Haru, 6 Kelebihan & Kekurangan X-Men: Dark Phoenixdok. 20th Century Fox

Walau digadang-gadang sebagai film final yang akan bikin penggemar merasa 'hancur', namun menurut saya sejumlah adegan aksi Dark Phoenix terasa kurang nendang. Konflik yang diusung juga jatuhnya terasa flat saja.

Mungkin ada hubungannya dengan ending yang konon sengaja diubah demi mendapatkan efek yang lebih dramatis daripada aksi brutal.

Alih-alih disuguhkan pertarungan akbar sekelas antar galaksi, penonton harus puas dengan sejumlah adegan perkelahian di bumi yang menurut saya gak spesial. Harusnya film ini membuat kita merasakan magnitude kekuatan Jean Grey sebagai Dark Phoenix. Harusnya film ini membuat penonton merasa terancam dengan invasi bangsa D'Bari.

Sayangnya untuk menunjukkan skala kekuatan Jean di bawah pengaruh Dark Phoenix saja film ini terasa tanggung.

5. Antagonis yang flat dan juga kurang digali kehebatannya

Penuh Haru, 6 Kelebihan & Kekurangan X-Men: Dark Phoenixdok. 20th Century Fox

Tokoh Vuk yang diperankan oleh Jessica Chastain awalnya memicu rasa penasaran para penggemar saat pertama kali diperlihatkan dalam trailer Dark Phoenix. Misterius dan mengusik perasaan, semua orang seolah menantikan kerusakan macam apa yang bisa dilakukannya bagi X-Men dan bumi.

Lagi-lagi sayang sekali, pada eksekusinya sang antagonis terlihat hanya satu dimensi dan begitu flat. Cara mereka akhirnya kalah, juga begitu simple dan kurang greget. Meski begitu beberapa adegan pertarungan cukup oke sih.

6. Sebagai film penutup, X-Men: Dark Phoenix terkesan buru-buru & kurang maksimal

Penuh Haru, 6 Kelebihan & Kekurangan X-Men: Dark Phoenixdok. 20th Century Fox

Menurut saya pertentangan batin dan emosi yang dialami para anggota X-Men rasanya terlalu cepat menemukan katalis perdamaian. Mungkin durasi jadi kendalanya. Padahal film ini berpotensi untuk digelar sebagai akhir saga yang akbar.

Misalnya dengan dibagi menjadi dua film layaknya Avengers: Infinity War dan Avengers: Endgame. Ledakan dan gebrakan aksi yang diharap-harapkan pemirsa juga digantikan dengan drama yang serba nanggung.

Itu dia 6 kelebihan dan kekurangan dari X-Men: Dark Phoenix. Sebagai final installment yang menutup saga film seri X-Men, Dark Phoenix terasa serba nanggung dan kurang total. Apalagi jika dibandingkan dengan kesuksesan Logan.

Meski begitu bagi para penggemar Marvel dan X-Men tentu gak boleh melewatkan kisah penuh haru dan film penutup yang satu ini. Oleh karena itu IDN Times memberi skor 2,5/5 untuk X-Men: Dark Phoenix. Jangan lupa saksikan di bioskop favoritmu dan hindari pembajakan ya!

Baca Juga: 5 Fakta Film X-Men: Dark Phoenix yang Harus Kamu Tahu

Topik:

  • Triadanti
  • Erina Wardoyo

Berita Terkini Lainnya