Petualangan Belantara, 5 Plus & Minus Mowgli: Legend of the Jungle

#ReviewFilm Lebih gelap dibanding adaptasi Disney tahun 2016

Sejak pertama kali diterbitkan pada 1894, buku legendaris The Jungle Book sudah beberapa kali diadaptasi. Baik itu sebagai animasi, serial televisi, atau film layar lebar. Terakhir kita dibuat terpana dengan adaptasi versi Disney pada tahun 2016.

Tahun ini Netflix juga merilis adaptasi versinya. Setelah berhasil membeli Mowgli: Legend of the Jungle dari Warner Bros. film ini akhirnya akan tayang. IDN Times mendapat kesempatan untuk menyaksikan film arahan Andi Serkis ini, dan merasa ada lima kelebihan dan kekurangan dari Mowgli: Legend of the Jungle.

Peringatan: Artikel ini berpotensi mengandung spoiler. Jika tidak ingin terkena, harap hati-hati saat membacanya ya!

Pertama yuk kita bahas dulu kelebihan dari film Mowgli: Legend of The Jungle

1. Diperankan dengan ciamik oleh bintang-bintang terbaik Holywood

Petualangan Belantara, 5 Plus & Minus Mowgli: Legend of the Jungle

Sejumlah nama-nama besar berperan serta dalam adaptasi terbaru The Jungle Book ini. Di kursi sutradara ada Andi Serkis yang sudah terkenal lewat berbagai film fantasi kolosal sekelas Planets of The Apes dan Lord of The Rings.

Mowgli sang tokoh utama diperankan aktor muda berdarah India, Rohan Chand. Sementara itu Christian Bale, Benedict Cumberbatch, Cate Blancett dan masih banyak lagi menjadi pengisi suara para hewan-hewan belantara yang hidup di sekitar Mowgli.

Tak perlu diragukan lagi penampilan para bintang top papan atas ini begitu prima dan memukau. Mereka berhasil menghidupkan sosok-sosok hewan buas yang bisa berkomunikasi dengan anak manusia tersebut secara meyakinkan.

2. Plot yang menggali lebih dalam tentang cerita The Jungle Book dibanding beberapa adaptasi lainnya

Petualangan Belantara, 5 Plus & Minus Mowgli: Legend of the Jungle

Dibandingkan beberapa adaptasi sebelumnya, Mowgli: Legend of the Jungle terasa lebih dalam dan serius menggali beberapa topik penting. Misalnya pergulatan batin Mowgli yang harus memilih belantara atau peradaban manusia. Politik dalam hukum rimba yang berlangsung sepanjang cerita juga sangat menarik untuk ditelaah.

Film ini juga tak mengabaikan fakta bahwa kisah ini berlangsung di masa kolonialisme. Atau tentang hubungan rumit antara manusia dan alam bebas. Topik-topik ini lah yang terasa dilewatkan dalam adaptasi versi Disney dua tahun lalu.

Baca Juga: Review Film Sesuai Aplikasi: “Selama Kamu Tabah, Hidup Pasti Berkah"

3. Punya nilai-nilai yang bisa diambil oleh penonton

Petualangan Belantara, 5 Plus & Minus Mowgli: Legend of the Jungle

Dalam petualangannya, Mowgli tak hanya sekadar bermain-main dengan para hewan lain atau menyanyi riang. Ia juga menghadapi berbagai intrik yang membangun karakternya.

Pelajaran-pelajaran tentang menerima tanggung jawab sebagai proses dari tumbuh dewasa bisa dijadikan pelajaran yang bagus bagi para penonton.

Selanjutnya yuk kita bahas beberapa kekurangannya

4. Motion-capture performances membuat tokoh-tokoh hewan yang dipresentasikan tampak aneh

Petualangan Belantara, 5 Plus & Minus Mowgli: Legend of the Jungledok. Netflix

Dalam film ini Andi Serkis tentu kembali menjajal kesuksesannya di beberapa film sebelumnya. Motion-capture performance (spesial efek dengan merekam akting manusia lalu memanipulasinya dengan CGI) jadi andalannya dalam film produksi Warner Bros ini.

Sayangnya, bukannya tampil meyakinkan, para tokoh CGI yang dihasilkan terlihat tidak natural. Bahkan cenderung mengerikan. Wajah dan ekspresi manusia yang diproyeksikan begitu saja kepada hewan-hewan buas itu seolah keluar dari mimpi buruk.

Belum lagi ketidakkonsistenan dalam penggambaran hewan-hewan yang ada di hutan dengan di peradaban manusia. Selain itu di sejumlah momen CGI yang disajikan terasa kasar dan tak meyakinkan. Hmm...

5. Terlalu gelap untuk anak-anak, terlalu ringan untuk orang dewasa. Bobot ceritanya menggantung

Petualangan Belantara, 5 Plus & Minus Mowgli: Legend of the Jungledok. Netflix

Jika selama ini The Jungle Book kerap diadaptasi dalam nuansa yang ringan, menggemaskan, dan dikemas untuk anak-anak, siap-siap untuk heran saat menyaksikan Mowgli: Legend of the Jungle. Penggambaran dalam film ini lebih sadis dan berdarah dibanding versi Disney di tahun 2016.

Meski begitu, film ini juga terkadang terasa nanggung mau jadi film fantasi atau drama berintrik nyata. Seolah mengambang, akhirnya film ini terkesan terlalu gelap untuk penonton muda, tetapi juga kurang matang untuk penonton dewasa. Akhirnya IDN Times memberi skor 2,5/5 bagi film arahan Andi Serkis ini.

Kalau kamu penasaran ingin menyaksikan petualangan terbaru si "man cub", saksikan Mowgli: Legend of The Jungle di Netflix ya!

Baca Juga: Mortal Engines: Kehidupan Masa Depan di Kota Berjalan yang Menegangkan

Topik:

  • Triadanti
  • Erina Wardoyo

Berita Terkini Lainnya