Sam Raimi Curhat Bedanya Garap Doctor Strange 2 Vs Spider-Man

#DrStrangeMultiverseOfMadness film Marvel kedua Sam Raimi

Doctor Strange in The Multiverse of Madness akhirnya tayang di bioskop Indonesia mulai 5 Mei 2022. Kelanjutan kisah Stephen Strange ini jadi salah satu film Marvel Cinematic Universe paling ditunggu di fase 4.

IDN Times dapat kesempatan istimewa untuk berbincang langsung dengan Sam Raimi, sutradara Doctor Strange in The Multiverse of Madness pada 2 Mei 2022. Sineas yang dulu juga sukses menggarap Spider-Man (2002) dan dua sekualnya ini pun curhat soal serba-serbi Doctor Strange 2. Yuk tengok apa saja bocoran dari sang sutradara.

1. Perbedaan besar dalam hal teknologi dirasakan Sam Raimi saat garap Doctor Strange in The Multiverse of Madness dibanding Spider-Man 20 tahun lalu

Sam Raimi Curhat Bedanya Garap Doctor Strange 2 Vs Spider-ManDoctor Strange in The Multiverse of Madness (Courtesy of Marvel Studio/Disney for IDN Times)

Fans film superhero Marvel pasti tahu kalau Sam Raimi adalah sang legenda yang menyutradarai Spider-Man (2002) beserta dua sekuelnya, sekitar dua dekade yang lalu. Hingga saat ini pun, film Marvel garapannya itu masih menjadi bagian sejarah pop culture yang sulit dilupakan. 

Namun, tentu ada perubahan sangat besar dalam bidang teknologi, terutama efek CGI antara Doctor Strange in The Multiverse of Madness dengan film yang digarap 20 tahun lalu. Sam Raimi pun mengakui hal itu. 

"Kami tak lagi harus membuat alat untuk membuat alat lainnya seperti di Spider-Man," tutur Sam. Ia mengaku, dahulu sempat kebingungan memutar otak agar atraksi Spider-Man di langit New York bisa tergambarkan dengan sempurna dan di film.

Dulu harus banyak buat alat untuk practical effect, sekarang apa saja bisa diwujudkan dengan CGI

"Waktu itu aku mau membuat sebuah rig yang menembakkan piringan-piringan yang akan menukik ke kota. John Dykstra, supervisor efek visualku pada saat itu bilang "Sam, kalau kita lakukan (idemu) itu, kamu akan membunuh banyak orang karena benda ini menimpa kepala mereka,"" kenangnya.

Pada masa itu, teknologi CGI juga belum secanggih dan serealistis sekarang. Namun, Sam dan timnya pantang menyerah. Dibantu tim seniman, teknisi, dan talent, Sam bertekat membuat program teknologi yang belum ada dan akhirnya berhasil mewujudkan Spider-Man yang cukup realistis pada eranya.

"Jadi perbedaan teknologi terbesar pada saat itu dengan sekarang adalah aku tidak perlu membuat alat-alat itu lagi. Sekarang sudah ada sistem yang berjalan dan disempurnakan Marvel (Studio) yang memungkinkan para film maker untuk mewujudkan sebuah cerita versi mereka atau apa pun yang bisa mereka bayangkan."

2. Jadi film superhero Marvel kedua yang digarapnya, Sam Raimi tetap merasa tertantang karena hal ini

Sam Raimi Curhat Bedanya Garap Doctor Strange 2 Vs Spider-ManDoctor Strange in The Multiverse of Madness (Courtesy of Marvel Studio/Disney for IDN Times)

Menggarap dua judul film superhero Marvel berbeda, apalagi dengan jarak puluhan tahun, adalah sesuatu yang cukup istimewa di kalangan sutradara dunia. Walau sudah dianggap sebagai salah satu veteran di dunia perfilman modern, Sam Raimi tetap merasakan tantangan lho saat menggarap Doctor Strange in The Multiverse of Madness. 

Sineas kelahiran 1959 itu mengaku tetap senang bisa menyutradarai film superhero Marvel lain lagi. Menurutnya, pihak-pihak yang menggarap film ini, seperti dirinya, Michael Waldron sang penulis skenario, dan Richie Palmer sang excecutive producer, merupakan pencinta buku komik, sumber kisah film-film Marvel tersebut. Tak heran jika menggarap film supehero bak jadi passion yang sudah mengalir dalam darahnya.

"Tapi (selain itu) sebagai film maker aku juga bersemangat karena proyek ini sangat menantang. Memang sangat overwhelming, bahkan mungkin sebuah proyek yang 'menakutkan' untuk diambil. Tetapi dengan melakukannya, kamu sudah mengalahkan tantangan-tantangan dan problematika ini dan itu aja sudah jadi perasaan yang sangat memuaskan," curhat Sam. 

3. Sam Raimi juga janjikan hal yang berbeda dan segar dari Doctor Strange in The Multiverse of Madness dibanding karyanya yang terdahulu

Sam Raimi Curhat Bedanya Garap Doctor Strange 2 Vs Spider-ManDoctor Strange in The Multiverse of Madness (Courtesy of Marvel Studio/Disney for IDN Times)

Meski sering dibanding-bandingkan dengan karya lawasnya, film terbaru Sam Raimi ini juga tak kalah menjanjikan dengan sesuatu yang segar yang belum ada sebelumnya. Di sini, sutradara asal Michigan tersebut harus membuat tidak cuma satu, namun beberapa 'semesta' sekaligus untuk digambarkan. Bayangkan membuat beberapa film dan harus menggabungkannya menjadi satu kesatuan yang solid?! Gak semua mampu lho!

Menurutnya hal terpenting dalam menggarap Doctor Strange in The Multiverse of Madness adalah mempersembahkan setiap universe ini secara akurat dan benar kepada penonton agar masing-masing tempat meninggalkan kesan berbeda dan tersa jelas pada penonton.

"Bagaimana rasanya, suaranya, tampilannya teksturenya semesta-semesta ini. Untuk itu, aku butuh kru seniman yang luar biasa dan aku mendapatkannya, dipimpin oleh production designer-ku dan sinematograferku," kenang Sam.

Bersama timnya ini, ia bekerja keras memantapkan ciri khas berbeda dari berbagai dunia yang digambarkan di film. "Aku ingin pengalaman para penonton ini spesifik dan unik. Itulah yang penting bagiku, membentuk tampilan dan sensasi dari tiap universe berbeda."

5. Sam Raimi bocorin kelakuan di balik layar para pemeran Doctor Strange in The Multiverse of Madness

Sam Raimi Curhat Bedanya Garap Doctor Strange 2 Vs Spider-ManDoctor Strange in The Multiverse of Madness (Courtesy of Marvel Studio/Disney for IDN Times)

Sebagai sutradara, memilih karakter favorit dari film yang kamu buat pasti sulit. Itu terlihat dari ekspresi Sam Raimi yang tampak mikir-mikir dulu waktu saya minta ia bocorkan soal hal tersebut.

"Aku tuh suka mereka semua. Tapi aku harus jawab Wong, deh," jawabnya seraya terkekeh kecil. "Aku sempat mikir, jangan sebut Wong soalnya perannya kecil, tapi aku suka banget Wong."

Gak berhenti sampai di situ, Sam Raimi juga mengungkap kelebihan karakter sekaligus cast Doctor Strange in The Multiverse of Madness yang lain. Misalnya American Chavez yang adegan perkenalannya sangat berkesan berkat skenario karya Michael Waldron.

"Xochitl Gomez, aktris pemerannya juga sangat baik dalam merepresentasikan semangat muda dan menghadapi Doctor Strange. Dia tidak menghormatinya, dia bahkan tidak mempercayainya di awal,"

"Tapi yang paling menyenangkan bagi saya adalah bekerja dengan para aktor-aktor lebih tua yang keren seperti Benedict Cumberbatch yang sudah punya pengalaman memerankan Doctor Strange beberapa tahun terakhir. Elizabeth Olsen yang sudah menguasai seni pertunjukan dan telah dibuktikannya lewat Wandavision. Aku suka menonton mereka dan melihat mereka berinteraksi dengan satu sama lain," pungkas Sam. 

Baca Juga: 10 Momen Ngaco Warganet Temukan Easter Egg di Trailer Doctor Strange 2

Topik:

  • Triadanti

Berita Terkini Lainnya