5 Film Tentang Pengabdian Seorang Guru, Kamu Pasti Tersentuh Menontonnya
utusan.com.my
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jika kamu pergi ke sebuah SMA dan menanyai setiap murid di sana tentang cita-cita mereka, berapa persen yang ingin menjadi seorang guru? Mungkin tak sebanyak yang ingin menjadi pengusaha, dokter, pengacara, atau arsitek. Mungkin hanya segelintir dari sekian ratus orang yang bermimpi untuk mengajar. Kenapa demikian? Karena masyarakat masa kini banyak menganggap guru sebagai profesi yang miskin dan tak bergengsi.
Sungguh menyedihkan bagaimana banyak orang memandang guru sebagai pekerjaan yang rendah. Padahal para pejuang pendidikan seharusnya memiliki derajat tinggi di masyarakat. Memberantas kebodohan adalah modal utama suatu negara untuk bisa bergerak maju.
Nah, melalui 5 film berikut kamu akan sadar betapa mulia pengabdian seorang guru yang tak bisa dipandang sebelah mata.
1. Silenced
utusan.com.mySilenced atau The Crucible merupakan film yang rilis tahun 2011 dengan dibintangi oleh Gong Yoo dan Jung Yoo Mi. Mengisahkan perjalanan Kang In Ho, seorang guru baru yang ditugaskan di sekolah khusus penderita tuna netra. Meski ia begitu bersemangat, namun para murid seolah menjauhinya. Ada jarak luas antara guru baru dan para murid. Namun dengan penuh perhatian, In Ho pun berhasil mendekati para murid dan membuat mereka terbuka padanya.
Inilah awal ketika In Ho mengetahui ada yang tidak beres terhadap murid-murid tuna netra tersebut. Ternyata selama ini mereka menjadi korban kekerasan seksual di sekolah. Sayangnya pihak sekolah justru menutupi hal tersebut. Di sinilah perjuangan In Ho dimulaim
2. Freedom Writers
2014afo.wordpress.comFreedom Writers diangkat ari kisah nyata seorang guru di California. Film ini mengambil latar belakang ketika terjadi perang rasialisme di New Port Beach. Pada masa itu pendidikan terabaikan dan anak muda menjadi kacau tak terarah. Di sinilah peran Erin Gruwell sebagai seorang guru dimulai.
Erin berusaha membangkitkan kembali minat belajar para pemuda. Namun itu bukan pekerjaan mudah. Rasialisme telah menjalar masuk ke sekolah, membuat usahanya berantakan. Ia pun mulai mengajak para murid untuk menulis sebuah jurnal tentang keseharian mereka. Sejak saat itu secercah harapan mulai hadir kepada mereka.
3. Taare Zameen Par
Editor’s picks
imdb.comTaare Zameen Par adalah sebuah film bollywood yang dibintangi oleh Aamir Khan dan dirilis tahun 2007. Mengisahkan tentang Ishan, anak berusia 8 tahun yang memiliki gangguan psikologi. Ia memiliki imajinasi yang sangat tinggi. Namun hal itu membuatnya sulit konsentrasi dalam belajar sehingga dimasukkan dalam asrama.
Sementara Ram adalah guru seni di asrama tersebut. Ia mendidik para murid untuk berwawasan luas dan tak hanya terpaut pada buku. Hanya Ram orang yang bisa memahami Ishan. Akhirnya Ram berjuang memberikan pengertian pada orang tua dan guru lain bahwa Ishan bukanlah anak gila, melainkan anak yang memiliki kemampuan istimewa.
4. Teacher's Diary
Pinterest.com/priscilarf_ecaTeacher's Diary adalah sebuah film Thailand bergenre komedi romantis. Sebenarnya film tersebut mengisahkan kisah cinta antara dua orang guru. Namun latar belakang keseharian mereka mengajar di daerah pedalaman akan membuatmu tersentuh. Bagaimana mereka mengusahakan berbagai cara di antara banyak keterbatasan untuk bisa tetap bertemu dan mengajar para murid.
Ann adalah guru perempuan yang mengabdi di sebuah pedalaman. Setiap hari ia menulis buku harian tentang berbagai hal yang terjadi di sana. Setahun kemudian, seorang guru baru bernama Song juga datang ke sana. Ia menemukan buku harian Ann yang tertinggal.
Melalui tulisan Ann, Song belajar berbagai cara efektif untuk menghadapi para murid dan memotivasi mereka. Ia pun jatuh cinta pada si penulis buku tersebut dan mulai ikut menulis buku hariannya sendiri. Ia menulis segala suka duka sebagai seorang guru di sana dengan harapan suatu hari Ann membacanya.
5. Mona Lisa Smile
theaceblackblog.comFilm yang dibintangi Julia Roberts ini tak hanya mengangkat tema perjuangan seorang guru, tapi juga emansipasi wanita. Dikisahkan Katherine adalah seorang dosen sejarah seni lulusan perguruan tinggi ternama. Ia ditugaskan mengajar di sebuah perguruan tinggi khusus perempuan di Massachusets. Namun ternyata masyarakat di wilayah tersebut masih memiliki pemikiran primitif. Mereka menganggap tujuan hidup perempuan adalah menikah dan harga diri mereka bergantung paa lelaki.
Melihat ketidakadilan tersebut, kemarahan Katherine pun tersulut. Ia mencoba mengarahkan anak didiknya untuk memperjuangkan hak mereka sebagai perempuan sesungguhnya. Dijamin kamu akan jatuh cinta dengan sosok Katherine yang berjiwa patriot tersebut.
Sudah saatnya kita memberikan jasa terhadap para pahlawan tanpa tanda jasa. Sebuah penghargaan yang tak berwujud konkret, namun berupa kenangan dan rasa hormat yang tak akan pudar seiring berjalannya waktu.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Berita Terkini Lainnya
