Wawancara Khusus: Dodit Mulyanto Blak-blakan Kehidupan Pribadinya (Part 2)

Katanya, bakal ada yang baru dari Dodit lho!
Meski jarang terlihat di televisi, Dodit memiliki segudang aktivitas lho. Dia melakukan banyak hal yang disukainya. Nongkrong di kafe miliknya sendiri bersama komunitas stand up comedy dan nyanyi, membuat vlog, dan sebagainya. Dia pun tak pelit berbagi ilmu kepada orang-orang yang ingin merintis kesuksesan sepertinya. Simak kelanjutannya yuk!
Wawancara Khusus: Dodit Mulyanto Blak-blakan Kehidupan Pribadinya (Part 2)youtube.com

T: Anyways, sekarang lagi seneng bikin vlog ya?
J: Iya, vlog itu kehidupan yang aku jalani, memang aku pengen begitu. Kalau gak ngerti, ngapain beli kuda, ngarit, dan sebagainya. Ya memang aku pengen melakukan itu, bukan pengen beda. Aku melakukan apa yang aku senangi.

T: Lagi suka berkuda juga ya?
J: Iya, aku punya dua kuda. Namanya Magedon (Armagedon) warna coklat dan Solikin warna putih. 

T: Belajar berkuda dari mana?
J: Otodidak sih. Kebetulan juga salah satu pegawaiku asal Sumbawa. Jadi, minta ajarin dia juga. Kan, di sana kuda sudah seperti kendaraan wajib.

T: Ada gak sih yang komentar "nyinyir" atau ngeledek?
J: Banyak. Sebenarnya sih sebel, tapi bodo amat lah. Apa sih hak netizen menghakimi orang, coba ketemu langsung tag kamplengi ndas e (aku pukul kepalanya). Ketemu orang gak kenal, trus diolokin, piye sih.

Wawancara Khusus: Dodit Mulyanto Blak-blakan Kehidupan Pribadinya (Part 2)twitter/Dodit_Mulyanto

T: Kalau kami perhatikan, kamu sering membalas tweet netizen dengan nada emosi, itu beneran apa sedang bercanda?
J: Emosi lah. Beneran. Aku pengen membelajari netizen. Lha mereka mayak (rese) kok. Ada orang mayak, masak kita biasa aja. 

T: Beberapa artis lebih memilih nge-block  "hatters" daripada capek ngurusin mereka?
J: Aku gak mau begitu, biar dia ngerasa gak benar. 

T: Apa komentar netizen yang paling bikin kesel?
J: Aku sih sebenernya setelah balesin mereka yang bilang gak enak, keselnya hilang. Bodo amat. Yang penting mereka sudah tahu maksudku. 

T: Ada gak sih yang terus ngeyel, ngeledek terus?
J: Ada. Cuma aku ketawain aja, kowe iki sopo (kamu ini siapa). Sampeyan iku sopo, masalahmu akeh tah nang omah, bojomu elek tah, mikiro KPR omahmu po'o (Kamu itu siapa, masalahmu banyak di rumah kah, apa suami/istrimu jelek, pikir KPR rumahmu saja dong). Aku gitu-gituin kadang. Banyak hal yang harus kita pikir gitu, lho. 

Wawancara Khusus: Dodit Mulyanto Blak-blakan Kehidupan Pribadinya (Part 2)youtube.com

T: Seringkali mereka mengatasnamakan bercanda, dan kamu membalas dengan nada seakan-akan emosi, "guyon ndasmu"?
J: Iyo, guyon ndasmu, guyon iku ra ngunu (iya, bercanda kepalamu, bercanda itu gak gitu). Aku sekarang ngerasa, yaweslah. Dunia entertaintment ya gitu itu, jadi aku ga peduli hatters, fans. Kita dinikmati orang itu karena karya kita. Kalau ada orang kurang ajar itu dimarahi, bukan karena kita public figure terus jadi ngalah aja, jaim. Enggak. Jaim itu gak membelajari mereka. Nanti diulangi ke public figure yang lain.

T: Sejauh mana sih batasan orang bercanda?
J: Sering gak sih lihat teman kerja, sekolahmu, becanda itu lebih ke kurang ajar, garing, jayus? Opo sih, kon iku ngomong opo seh, liyane ae po'o (apa sih, kamu itu ngomong apa, ngomong yang lain kenapa), terus kita pergi. Pernah gak gitu? Sekarang ada orang ketemu langsung, tiba-tiba nyodorin HP dari belakang di depan muka. Aku tanya, "Lapo mas (ngapain mas)"Selfie..selfie.
Kan harusnya ada etikanya. "Mas, foto yo".Yowes ayo." Kan enak. 

Ada lagi, yang minta foto, tapi dia bilang, "Tapi kamu yang motoin." Itu gak bercanda. Meski kita komedian, bukan untuk hal-hal yang konyol. Stand up itu bukan orang goblok, lho. Jadi, jangan diperlakukan konyol. Jangan dianggap komedian gak pernah marah. Apa kita sudah kenal lama, kok berani ngajak aku bercanda. Kalau sudah lama kenal, ngajak bercanda kayak gimana pun terserah kamu. Coba saja bapak-bapak (gak kenal) lagi duduk kamu ajak bercanda, kalau gak diludahin. 

Tetap harus jaga etika, toh. Hei netizen, masyarakat, warganet, dia itu orang lain gitu. Kamu baru kenal meskipun sering lihat dia di TV. Tapi kan kamu gak kenal dia. Aku ngasih pembelajaran ke orang-orang sok asik, kurang ajar. 

Baca Juga: Kedai Dodit: Nongkrong Gaul a la Komika Standup Comedy

Wawancara Khusus: Dodit Mulyanto Blak-blakan Kehidupan Pribadinya (Part 2)IDN Times/Reza Iqbal Ghifari

T: Bicara soal pencapaian diri yang cukup sukses, siapa sih yang gak kenal Dodit, karyanya disukai banyak orang, membawa Dodit di posisi sangat bagus seperti sekarang. Lantas, adakah target lainnya, seperti menikah?
J: Itu kan pilihan ya, hidupku gak sesuai standard kebanyakan orang. Gak punya anak lho gak-papa. Nanti pakai narkoba malah mumet ndasku (pusing kepalaku). Santai aku. Gak pengen, atau belum pengen aja.

T: Sosok seperti apa yang memenuhi kriteria kamu?
J: Aku simpel, sederhana aja kok. Yang penting cantik, kaya, putih. Hahahaha.

T: Apa yang belum tercapai?
J: Apa ya, ya tinggal menjalani kehidupan saja. Aku sudah sampai, kok. Gak ada lagi yang aku kejar. Rumahku sudah empat, mau gimana. Buat aku itu sudah cukup lho. Soalnya aku kan berangkat dari miskin. 

T: Kadang orang yang sudah mencicipi ketenaran, gak mau berhenti. Kalau kamu, apa yang jadi prioritas? Mau nambah harta, popularitas, atau yang lain?
J: Bahagia. Santai.

T: Kebanyakan orang sukses nulis autobiografi, ada rencana ke sana?
J: Nulis itu (autobiografi) kan medianya beda. Kalau aku, special show aja.

T: Next project apa nih?
J: Rencana mau bikin special show stand up, roadshow di beberapa kota. Nanti akan ada rilis tanggal. Ini masih nulis  materi. Rencananya, aku open mic 1,5 jam. Minimal Jawa dulu, jangan jauh-jauh, capek. Susah bawa propertinya. Minimal 5 kota, dan itu pasti sold out lho. Gilaaa! Hahahaha. Karena ini materinya pasti baru, gak pernah ada di Youtube, TV. Itu special show.

T: Kalau bikin materi seperti gitu, biasanya ngobrol dengan siapa?
J: Ya menjalani kehidupan sehari-hari aja, itu akan jadi materi. Kalau nemu hal yang agak unik, dicatat biar gak lupa. 

T: Dapat inspirasinya dari mana saja?
J: Dari orang-orang sekitar, yang aku lihat setiap hari. Ya tambal ban, sesama penumpang pesawat, orang-orang yang sok asik. Mengamati, observasi perilaku orang-orang yang ditemui.

T: Selama jadi komik, siapa yang berhasil menginspirasi kamu?
J: Aku gak punya panutan. Soalnya kalau punya panutan, nanti aku jadi kayak dia. Otomatis aku jadi KW-nya dia. Aku mau yang beda. 

Wawancara Khusus: Dodit Mulyanto Blak-blakan Kehidupan Pribadinya (Part 2)IDN Times/Reza Iqbal Ghifari

T: Kalau masukan, biasanya minta dari siapa?
J: Semua yang ngasih masukan, ya aku tampung. Kalau masukan khusus, gak pernah.

T: Untuk kesehatan, dokter menyatakan kena jantung koroner. Bagaimana perkembangannya?
J: Sudah banyak kemajuan. Dulu check up rutin sebulan sekali, sekarang setahun sekali. Sudah gak berani sama sekali ngopi dan rokok.

Nah, gimana, guys? Menarik banget kan obrolan bareng Dodit? Di tengah-tengah kesibukannya syuting layar lebar dan rencana special show-nya, Dodit masih meluangkan waktu berbagi ilmu kepada banyak orang lho. Terutama dalam bidang bermusik dan stand up comedy. Kita doakan Dodit selalu sehat ya. Sukses terus, Dodit! Karyamu akan selalu kami nantikan!

Baca Juga:  Wawancara Khusus: Dodit Mulyanto Blak-blakan Kehidupan Pribadinya (Part 1)

Topik:

Berita Terkini Lainnya