7 Serial TV Antologi yang Secerdas Black Mirror, Bisa Lompat Musim!

Seru, membuka mata #IDNTimesHype

Serial yang dikemas dalam beberapa musim kadang menggodamu untuk nonton maraton sampai lupa waktu. Ada yang berusaha nonton perlahan dengan istirahat tiap musim, tetapi kadang lupa dengan alur cerita di musim sebelumnya. 

Solusinya, cari limited series atau bisa serial antologi. Dengan cerita yang berganti tiap episode atau musimnya, kamu bisa nonton tanpa takut lupa dengan alur sebelumnya. Bahkan dilompati pun boleh, gak terpaku pada urutan episode atau musim. 

Butuh referensi? Berikut tujuh serial antologi terbaik yang pernah dirilis. Gak perlu nonton dari episode pilot, silakan lompat langsung ke episode atau musim yang disuka. 

1. Fargo 

https://www.youtube.com/embed/I4ISTHi45_s

Di manapun kamu mencari ulasan Fargo, semua bakal merujuk pada kesimpulan bahwa ini salah satu serial terbaik sepanjang masa. Serial ini sudah masuk ke musim keempat tahun 2020 lalu, sejak tayang perdana di tahun 2014.

Tiap musimnya terdiri dari sepuluh episode dengan alur yang sama sekali berbeda, tetapi berlatarkan kota-kota yang berdekatan. Karakternya juga bakal berubah, hanya beberapa yang berkaitan tetapi gak akan berpengaruh banyak ke cerita. 

Bertema kriminal, penonton akan diajak memburu pembunuh bayaran hingga belajar sejarah sindikat kriminal di Amerika Serikat. Hal menarik lainnya dari Fargo adalah caranya menceritakan kisah kriminal dari dua sudut pandang, tak hanya berkutat di sisi penegak hukum. Seru dan dialognya menghipnotis, wajib ditonton. 

2. True Detective 

https://www.youtube.com/embed/fVQUcaO4AvE

True Detective juga bakal berubah latar, cerita, dan karakter di tiap musimnya. Ia fokus pada sudut pandang detektif yang melakukan investigasi pada sebuah kasus kriminal di tiga wilayah di Amerika Serikat, Louisiana, California, dan terakhir Ozarks. Musim pertamanya dibintangi Matthew McConaughey dan Woody Harrelson, dilanjut Colin Farrell di musim kedua, dan di musim ketiga Mahershala Ali. 

Ketiga musimnya dapat approval dari penonton dan kritikus hingga memenangkan beberapa Awards untuk berbagai sisi, mulai dari sinematografi, performa aktor, sutradara, hingga naskah. Serial antologi ini sedang digarap musim keempatnya.  

3. The Haunting 

https://www.youtube.com/embed/tykS7QfTWMQ

Sudah tayang dua musim, semua pasti setuju kalau The Haunting adalah salah satu serial horor antologi terbaik yang pernah rilis selain American Horror Stories. Dua musimnya The Haunting mengadaptasi literatur horor klasik karya Shirley Jackson dan Mike Flanagan. 

Dengan sedikit modifikasi untuk keperluan sinematik, cerita di film memang bakal sedikit berbeda dari buku, tetapi tak membuat penikmatu novelnya kecewa. Menariknya lagi, produser merekrut aktor dan aktris yang sama dari musim pertama ke kedua, tetapi tentu mereka berganti peran sesuai dengan alur ceritanya. 

Berubah cerita tiap musim, kamu boleh kok mengubah urutan dengan nonton Bly Manor dulu sebelum Hill House

Baca Juga: 7 Serial Anime Bertema Musik Ini Bikin Kamu Termotivasi

4. The Wire 

https://www.youtube.com/embed/cfvtP0qlUt0

Saking cerdasnya, tontonan ini bahkan dapat dua jempol dari Barrack Obama. The Wire punya cerita yang berbeda tiap musimnya. Kelima musim sama-sama fokus pada proses investigasi kasus kejahatan, tetapi dibedakan pada subjek yang diselidiki.

Musim pertama, sistem kepolisian yang korup jadi fokus utama. Di musim kedua, giliran pekerja kerah biru di bidang logistik, kemudian dilanjut pengedar narkoba di musim ketiga. Musim berikutnya, sistem pendidikan, dan terakhir industri media yang diteropong. 

Serial The Wire sangat underrated di masa penayangan perdananya di tahun 2002-2008. Ia bahkan tak mendapatkan penghargaan dan nominasi apa pun. Kini, tayang di aplikasi HBO Go, The Wire mencuri perhatian dan dinobatkan jadi salah satu serial terbaik yang pernah rilis. 

5. The Sinner 

https://www.youtube.com/embed/eOGAhuyHgac

Masih bertema investigasi, The Sinner memposisikan Detektif Harry Ambrose yang diperankan Bill Pullman sebagai karakter tetap di ketiga musimnya. Sementara, karakter lain akan berubah setiap musim, seiring dengan bergantinya kasus yang ditangani Ambrose. 

Serial ini fokus pada usaha Ambrose untuk mengungkap sebuah tindak kriminal dengan mengulik fakta dari para terduga pelaku. Mulai dari perempuan yang menusuk mati seorang pria, bocah kecil yang dituduh membunuh orang tuanya sendiri, sampai pria muda yang jadi satu-satunya korban selamat dari kecelakaan fatal.

6. The Terror 

https://www.youtube.com/embed/ZLyVHQdnfoI

The Terror adalah serial horor antologi dua musim yang ceritanya cukup beragam, tetapi satu nuansa. Musim pertama diangkat dari novel Dan Simmons berjudul sama yang berlatarkan penjelajahan laut oleh serdadu Angkatan Laut Inggris. Di tengah perjalanan mereka mengalami sebuah teror yang sulit dijelaskan dengan logika. 

Boleh juga langsung melompat ke musim keduanya yang mengangkat folklore asal Jepang tentang Obake. Makhluk mitologi tersebut dikisahkan mengintai warga imigran Jepang di Amerika Serikat yang harus direlokasi selama Perang Dunia II berlangsung. 

7. The Twilight Zone 

https://www.youtube.com/embed/29_gA_GDGvE

The Twilight Zone sebenarnya bukan serial antologi baru. Versi aslinya sudah pernah tayang di televisi Amerika Serikat pada tahun 1959. Hingga kini The Twilight Zone versi asli masih mengantongi predikat serial terbaik yang pernah ada. Namun, buat yang susah mencari versi aslinya di layanan streaming, ia dibuat versi remake di tahun 2019 dengan Jordan Peele bertugas sebagai narator. 

Serial ini berubah cerita, latar, dan karakter tiap episodenya, tetapi selalu berkutat pada kisah dan fenomena supernatural. 

Butuh tontonan cerdas yang gak butuh waktu lama untuk ditamatkan? Langsung pantengi ketujuh serial antologi di atas, ya. 

Baca Juga: 5 Drama Korea Bertema Serial Killer yang Penuh Tragedi, Menegangkan!

Dwi Ayu Silawati Photo Verified Writer Dwi Ayu Silawati

Pembaca, netizen, penulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Agustin Fatimah

Berita Terkini Lainnya