9 Film Psychodrama Terbaik, Emosi Dibikin Naik Turun saat Nonton

Bikin ingin nonton sampai tamat

Sering ngantuk saat nonton film drama? Mungkin kamu harus mencoba psychodrama alias drama psikologi. Film psychodrama adalah sebuah karya audiovisual bergenre drama yang menyertakan unsur psikologi di dalamnya. Bukan berarti hanya spesifik mengeksplorasi gangguan psikologi atau memfitur orang-orang yang bekerja di bidang psikologi, psychodrama punya cakupan yang cukup luas. 

Ia bisa saja mengajakmu menyelami kekalutan orang yang berada di persimpangan atau permasalahan pelik. Tipe film ini juga bisa kamu temukan dalam bentuk teka-teki, bahkan tak sedikit yang berupa eksplorasi penyimpangan perilaku yang dilakukan seseorang maupun komunitas. 

Itu yang membuat film drama psikologi jadi lebih imersif. Penonton bak sedang berada di rollercoaster, transisi suasana dan emosinya bisa terjadi dalam waktu cepat dan mulus. Jika merasa inilah jenis hiburan yang kamu butuhkan saat ini, maka coba beberapa rekomendasi berikut.

1. About Elly (2009)

9 Film Psychodrama Terbaik, Emosi Dibikin Naik Turun saat Nontonfilm About Elly (dok. Dreamlab Films/About Elly)

About Elly dibuka dengan mood yang menyenangkan. Beberapa pasangan usia 30—40-an sedang mempersiapkan liburan bareng di vila di tepian Laut Caspia. Selain mengajak anak masing-masing, mereka juga menyertakan salah seorang guru anak mereka yang bernama Elly. Tujuannya untuk diperkenalkan dengan salah satu rekan mereka yang baru saja bercerai dari istrinya.

Perjalanan dan liburan berjalan relatif lancar sampai satu insiden terjadi. Salah satu anak mereka hampir tewas tenggelam di laut. Sementara, Elly tak bisa ditemukan. Berbagai spekulasi muncul: Apakah Elly memang meninggalkan vila tanpa pamit atau turut terseret ombak saat berusaha menyelamatkan sang bocah?

2. Force Majeure (2014)

9 Film Psychodrama Terbaik, Emosi Dibikin Naik Turun saat Nontonfilm Force Majeure (dok. Magnolia Pictures/Force Majeure)

Force Majeure juga dibuka dengan suasana liburan keluarga yang menyenangkan. Semua berubah saat sebuah insiden longsor terjadi dan hampir merenggut nyawa banyak orang. Pada momen krisis tersebut, sang ayah justru lari menyelamatkan dirinya sendiri, meninggalkan istri dan anak-anaknya. 

Ini membuat sang istri kecewa dan mulai mempertanyakan hubungan mereka. Force Majeure masih dijuluki karya terbaik Ruben Ostlund meski sudah menelurkan beberapa film lain dengan tema serupa. Menurut para kritikus dan penikmat film, ini adalah salah satu karya audiovisual dengan analisa psikososial paling cerdas yang pernah dibuat.

3. Sick of Myself (2022) 

9 Film Psychodrama Terbaik, Emosi Dibikin Naik Turun saat Nontonfilm Sick of Myself (dok. Oslo Pictures/Sick of Myself)

Jika kamu menikmati Force Majeure, maka jangan melewatkan Sick of Myself. Sutradara Kristoffer Borgli akan mempertemukanmu dengan pasangan muda serasi asal Norwegia bernama Signe dan Thomas. 

Keduanya bekerja di sektor yang sama, seni dan hiburan. Namun, tanpa mereka sadari, pasangan ini ternyata sangat kompetitif. Ketika Thomas dapat sorotan dari karya seninya yang dianggap unik, Signe berusaha melakukan segala cara untuk merebut atensi itu. Ia bahkan rela melakukan hal-hal di luar batas agar bisa jadi pusat perhatian. 

Baca Juga: Film 101: Mengenal Lebih Jauh 6 Sub Genre Horor dalam Film

4. Palm Trees and Power Lines (2022)

9 Film Psychodrama Terbaik, Emosi Dibikin Naik Turun saat Nontonfilm Palm Trees and Power Lines (dok. Momentum Pictures/Palm Trees and Power Lines)

Hubungan asmara yang terjalin antara seorang remaja perempuan dan pria yang lebih tua adalah tema utama dalam Palm Trees and Power Lines. Dari sini sudah terlihat bahwa film ini akan sangat mengganggu untuk beberapa orang. 

Meski begitu, sutradara Jamie Dack seakan ingin kita keluar dari zona nyaman dan mendiskusikan fenomena nyata ini. Apalagi biasanya korban grooming seperti yang terjadi pada karakter remaja dalam film ini memiliki isu, baik di rumah maupun pergaulannya.

5. Phoenix (2014)

9 Film Psychodrama Terbaik, Emosi Dibikin Naik Turun saat Nontonfilm Phoenix (dok. Schramm Film Koerner & Weber/Phoenix)

Meski telah lama berlalu, trauma dan dampak Perang Dunia II masih jadi tema yang menarik untuk diangkat dalam layar lebar. Salah satu yang wajib kamu saksikan adalah balada pasangan suami istri dalam film Phoenix. 

Nelly diceritakan dikhianati suaminya sendiri, Johnny, yang mengadukan keberadaannya pada Nazi dan akhirnya berakhir di kamp konsentrasi. Saat perang berakhir, Nelly yang selamat mencoba kembali ke rumahnya dan ternyata masih menemukan sang suami bekerja di bar yang sama seperti terakhir mereka berpisah.  

Meski begitu, sang suami tak mengenali sang istri karena Nelly menjalani operasi plastik setelah mendapatkan luka tembak di wajah. Bukannya mengaku, Nelly memilih berpura-pura jadi orang lain di depan Johnny.

6. The Club (2015)

9 Film Psychodrama Terbaik, Emosi Dibikin Naik Turun saat Nontonfilm The Club (dok. MUBI/The Club)

Berjudul asli El Club, film arahan sutradara Pablo Larrain yang ditulis bersama Guillermo Calderon dan Daniel Villalobos ini adalah favorit di beberapa film festival. Latarnya sebuah pondok di pedesaan Chile yang dihuni empat pria paruh baya. Ada satu pengelola, yakni perempuan yang pernah jadi biarawati pada usia mudanya. Ia bertugas memastikan keempat pria ini melaksanakan tugas dan mematuhi sekelumit aturan yang sudah disepakati.

Seiring berjalannya waktu, barulah dibocorkan bahwa keempat pria ini adalah mantan pemuka agama yang pernah melakukan serangkaian dosa besar pada masa aktifnya. Itu termasuk pelecehan kepada anak-anak hingga perdagangan bayi yang lahir dari para ibu muda yang belum menikah resmi.

7. Life and A Day (2016)

9 Film Psychodrama Terbaik, Emosi Dibikin Naik Turun saat Nontonfilm Life and A Day (dok. Dreamlab Films/Life and A Day)

Life and A Day adalah film yang dianggap banyak pihak jadi potret akurat kemiskinan di Teheran, Iran. Premisnya sebenarnya sederhana, penonton akan mengikuti persiapan pernikahan seorang perempuan muda asal keluarga tak mampu. 

Dalam prosesnya, banyak hal yang seakan menghambat persiapannya. Terutama masalah dan kasus yang menyelimuti kakak-kakak sang perempuan.

8. One Floor Below (2015)

9 Film Psychodrama Terbaik, Emosi Dibikin Naik Turun saat Nontonfilm One Floor Below (dok. Black Film and TV AB/One Floor Below)

Rumania juga punya banyak daftar film drama psikologi yang siap menemanimu. Salah satu yang menuai pujian adalah One Floor Below. Film ini mengikuti sudut pandang seorang pria yang tanpa sengaja jadi saksi sebuah kasus pembunuhan di bangunan apartemen yang ia tinggali.

Ia punya dua pilihan. Pertama, untuk menghindari segala kepelikan dan kemungkinan terburuk dijadikan tersangka oleh polisi. Kedua, memberikan kesaksian, tetapi harus menanggung segala risikonya sendiri. Menariknya, pergulatan batin sang lakon dikemas dalam bentuk percakapan imajinatif antaranya dirinya dan sang pembunuh.

9. The Hunt (2012)

9 Film Psychodrama Terbaik, Emosi Dibikin Naik Turun saat Nontonfilm The Hunt (dok. Zentropa/The Hunt)

Psychodrama ini mungkin sudah sering direkomendasikan. Tak heran, filmnya memang sangat imersif dan menarik. Mads Mikkelsen memerankan lakonnya, seorang guru yang dituduh anak didiknya melakukan pelecehan seksual. 

Beda dengan para orang dewasa dalam film yang langsung percaya kepada tuduhan itu, sutradara memastikan bahwa penonton tahu semua itu fitnah. Plotnya intriguing, tidak tertebak, dan pastinya membuka ruang diskusi. 

Sedikit beda dengan thriller dan horor-psikologi, film psychodrama relatif aman dari adegan gore dan jump scare. Ini bisa jadi alasan bagus untuk kamu yang kurang menyukai efek menyeramkan dalam film.

Meski begitu, kesan mengganggu dalam drama psikologi tetap ada. Jadi, tonton dengan bijak, ya. Bila perlu baca peringatan dan rating film dengan saksama sebelum menonton. 

Baca Juga: 6 Film Nominasi Oscar yang Lakonnya Diperankan Aktor Amatir

Dwi Ayu Silawati Photo Verified Writer Dwi Ayu Silawati

Pembaca, netizen, penulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Gagah N. Putra

Berita Terkini Lainnya