6 Genre Film Langka dan Unik yang Bisa Dijelajahi

Lengkap dengan nama-nama sutradara prominen di bidangnya

Menurut data yang dikumpulkan American Film Market dari 11 negara, ditemukan bahwa drama, action, dan komedi merupakan genre paling populer. Genre tersebut tergolong umum atau sering ditemukan. Sama halnya dengan sains-fiksi, horor, thriller, dan dokumenter. 

Sudah tahu belum, kalau ada beberapa genre film yang unik, tetapi jarang disebut. Mereka sebenarnya tidak bisa disebut langka, sebab satu film bisa dilabeli lebih dari satu genre. Jadi kamu bisa saja nonton film drama yang juga bisa dikategorikan masuk dalam genre eksistensialisme misalnya. 

Silakan simak ulasan lengkap tentang genre unik dalam film berikut. Lengkap dengan nama sutradara-sutradara prominennya. 

1. Eksistensialisme 

https://www.youtube.com/embed/uJfLoE6hanc

Melansir Stanford Encyclopedia of Philosophy, ada beberapa pendapat tentang eksistensialisme menurut filsuf dunia. Definisi paling populer diungkap oleh Simone de Beauvoir dan Jean-Paul Sartre yang percaya bahwa manusia akan memahami maksud dari eksistensi atau keberadaannya di dunia melalui berbagai aksi dan opsi yang mereka pilih. Untuk bisa melakukannya, maka kebebasan adalah hak dan nilai dasar yang harus dimiliki manusia. 

Sesuai dengan definisi tersebut, film yang mengambil genre eksistensialisme akan menampilkan tokoh-tokoh yang berusaha mencari makna dari eksistensi mereka melalui berbagai aksi dan opsi dalam hidupnya. Terkadang ini membuat tokoh dalam sinema-sinema eksistensialis terkesan absurd dan gagal memahami dirinya sendiri. Ini karena eksistensialis percaya bahwa manusia adalah makhluk yang kompleks dan tidak hanya bisa dilihat dari satu sisi. 

Beberapa contoh film yang mengusung eksistensialisme antara lain Everything Everywhere All At Once (2022), Birdman (2014), The Thin Red Line (1998), Cha Cha Real Smooth (2022), The Sacrifice (1968), Melancholia (2011) hingga Bicycle Thieves (1948). Sutradara yang sering membuat film dengan genre ini adalah Ingmar Bergman, Terrence Malick, Stanley Kubrick, dan Martin Scorsese. 

2. Satire

https://www.youtube.com/embed/RbIxYm3mKzI

Genre satire adalah sebuah teknik mengkritik dan menyenggol satu isu lewat pendekatan-pendekatan tidak langsung. Ia tidak selalu dipadu dengan komedi, tetapi bisa juga dengan genre lain seperti horor, drama, bahkan thriller. 

Melansir Nilsson dalam tulisannya yang berjudul "Satire and the Media. In: American Film Satire in the 1990s", genre satire menjadi populer di Amerika Serikat lewat beberapa acara televisi macam The Simpsons dan The Colbert Report. Kemudian muncul beberapa film lain yang mengusung tema sama seperti Get Shorty (1995) yang mengkritik industri Hollywood. 

Contoh karya satire lain bisa kamu nikmati lewat Don't Look Up (2021), Jojo Rabbit (2020), Space Force (2020-2022), Get Out (2018), Assault (2022), Black Cat, White Cat (1998), dan lain sebagainya. Beberapa nama prominen di genre ini antara lain Adilkhan Yerzhanov dan Jordan Peele. 

3. Cyberpunk

https://www.youtube.com/embed/Xj2b0swdpX8

Cyberpunk merupakan salah satu genre yang seringkali dimasukkan dalam sains fiksi. Padahal ada banyak perbedaan, nih. Sinema cyberpunk ditandai dengan keberadaan teknologi canggih yang kemudian mempengaruhi kehidupan karakternya secara penuh. Terkadang semesta dalam film cyberpunk dibuat sangat berbeda dengan realita. 

Beberapa contohnya adalah Snowpiercer, Love Death and Robots, Ready Player One, Matrix, dan Alita: Battle Angel. Jepang menjadi negara yang cukup mencintai genre ini. 

Baca Juga: 8 Film Terbaik Dengan Genre Kaiju, Hadirkan Monster Bertubuh Raksasa

4. Avant-garde 

https://www.youtube.com/embed/t1d5FSyMEd8

Melansir Museum of Modern Art (MoMA), avant-garde merupakan istilah bahasa Prancis dari advance guard. Tema ini dipakai untuk menjelaskan segala gerakan mendobrak pakem-pakem dalam seni. Artinya film avant-garde merujuk pada film-film nonkonvensional, radikal, atau bahkan eksperimental. 

Dobrakan tersebut bisa berupa durasi film yang sangat panjang seperti yang pernah dilakukan Bela Tarr dalam Satantango (1994). Bisa juga Andrey Tarkovsky yang dikenal sebagai pelopor film lambat dengan audiovisual estetik, atau Chantal Akerman yang memperkenalkan dunia pada teknik wide shot dan long shot

5. Minimalis

https://www.youtube.com/embed/KQ0gFidlro8

Seakan jadi tandingan untuk aliran maksimalisme yang mendominasi industri film dunia, genre minimalisme hadir dengan cerita-cerita realistis. Tidak ada semesta yang merupakan hasil imajinasi atau kostum bombastis, semuanya terasa ringan dan bersahaja dalam film minimalis. 

Beberapa sutradara yang nyaman bergelut dengan genre minimalis antara lain Aki Kaurismaki, Abbas Kiarostami, Chloe Zhao, Eric Rohmer, Yasujiro Ozu, dan masih banyak lainnya. Kamu bisa mencoba film Minari (2020), Taste of Cherry (1999), Nomadland (2020), The Match Factory Girl (1990), dan Tokyo Story (1953). 

6. Arthouse 

https://www.youtube.com/embed/jSp4IshzwXo

Arthouse adalah genre yang mengutamakan visi artistik dibanding nilai komersial sebuah film. Inilah mengapa film arthouse umumnya hanya tayang terbatas di film festival dan tidak ditayangkan di bioskop. 

Beberapa karakter umum dari genre ini adalah penggunaan teknik long-takes dan laju lambat. Tidak sedikit film arthouse yang terkesan absurd karena benar-benar merupakan ekspresi sutradara tanpa mempertimbangkan nilai komersil.

Beberapa sutradara yang terkenal dari genre ini antara lain Andrei Tarkovsky, Alfonso Cuaron, Terrence Malick, Bela Tarr, dan Hong Sang Soo. Kamu bisa mencoba judul-judul berikut seperti Roma (2018), The Hand of God (2021), Call Me By Your Name (2017), Andrei Rublev (1966), A Hidden Life (2016), dan Hill of Freedom (2014). 

Ada beberapa nama sutradara yang disebut dua kali, bukan? Itu karena memang film bisa dilabeli lebih dari satu genre. Tinggal mana yang dominan menurut penikmatnya. 

Baca Juga: 9 Film Korea Genre Crime dengan Vibes Mirip Narco-Saints, Menegangkan!

Dwi Ayu Silawati Photo Verified Writer Dwi Ayu Silawati

Pembaca, netizen, penulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Tania Stephanie

Berita Terkini Lainnya