11 Lagu Bernada Protes, Ketika Musik Jadi Media Aktivisme Politik  

Sempat ditinggalkan, aktivisme lewat musik bangkit lagi

Sering dianggap hiburan belaka, sebenarnya karya seni seperti musik cukup ideal diselipi agenda aktivisme. Pada 1970—1980-an gerakan menyertakan pesan politik dalam lagu cukup umum dilakukan, terutama lewat genre punk dan post-punk.

Namun, seiring berjalannya waktu, selera pasar bergeser ke lagu yang murni untuk keperluan hiburan. Tak heran pada 1990-an sampai sekarang, lagu-lagu cinta masih merajai tangga lagu dunia.

Meski tak bisa mendobrak fenomena itu, protes lewat musik masih bisa kamu dengar, kok. Berikut sebelas contohnya. Mari dengar apa saja  pesan yang hendak disampaikan para musisi itu melalui beberapa rekomendasi lagu ini.

Baca Juga: 5 Band Pop Punk Lawas Sebelum Era Green Day Meledak

1. Green Day - "American Idiot"

https://www.youtube.com/embed/Ee_uujKuJMI

"American Idiot" bukan hanya lagu tersukses Green Day, tetapi juga yang pesan politiknya paling jelas. Secara umum, lagu ini berisi kritik terhadap perusahaan-perusahaan media massa Amerika Serikat yang kehilangan esensinya sebagai pengawal demokrasi. Sebaliknya, mereka hanya jadi perpanjangan tangan pemerintah dan propagandanya. Menohok dan relevan dengan kondisi di berbagai negara, bukan? Selain lagu ini, Green Day juga pernah merilis "Holiday" yang berisi pesan antiperang. 

2. Child Gambino - "This Is America"

https://www.youtube.com/embed/VYOjWnS4cMY

Pada 2018 di tengah maraknya kasus penembakan massal di Amerika Serikat, musisi sekaligus aktor Donald Glover dengan moniker Childish Gambino merilis sebuah lagu protes berjudul "This is America". Dengan video musik bertema teatrikal, ia secara tak langsung sedang mengkritik kebijakan kebebasan kepemilikan senjata di negaranya. Lagu ini berhasil merajai beberapa tangga lagu, baik di Amerika Serikat maupun luar negeri. 

3. Saint Levant, MC Abdul - "Deira"

https://www.youtube.com/embed/vRTtwtjNLdU

Berlatar belakang Palestina dan pernah tinggal di Gaza saat kecil, Marwan Abdelhamid yang dikenal dengan nama panggung Saint Levant merilis sebuah lagu tribut untuk kampung halamannya berjudul "Deira". Lagu berbahasa Arab itu ia nyanyikan bersama rapper cilik MC Abdul yang mengisi bagian verse dengan bahasa Inggris. "Deira" dirilis pada Februari 2024 seiring dengan krisis kemanusiaan yang terjadi di Palestina. 

4. Macklemore - "Hind's Hall"

https://www.youtube.com/embed/wmg6vbt04TY

Tak mau tinggal diam, memanfaatkan statusnya sebagai musisi indie, Macklemore yang sejak awal debut tidak ragu bicara politik lewat musik merilis sebuah lagu solidaritas untuk Palestina sekaligus bentuk dukungan terhadap para aktivis mahasiswa yang sedang menuntut pelepasan aset berkaitan dengan Israel di kampus-kampus Amerika. Beda dengan "Deira" yang ditulis bak surat cinta, nada protes "Hind's Hall" jauh lebih garang. Macklemore menambah panjang figur publik berlatarbelakang Irlandia yang mendukung kemerdekaan Palestina. 

5. Hozier - "Swan Upon Leda”

https://www.youtube.com/embed/LKroEZ9vVyw

Hozier juga salah satu musisi yang tak segan menjadikan musiknya sebagai platform aktivisme. Ia sering mengungkap pesan antipenjajahan sampai hak kelas pekerja di lagu-lagunya. Coba dengar album Unreal Unearth (2023) dan Swan Upon Leda (2022), deh.

"Swan Upon Leda" adalah salah satu judul lagunya yang terinspirasi dari kisah tragis sosok mitologi Yunani bernama Leda. Seperti beberapa perempuan dalam mitologi Yunani, Leda yang diceritakan pernah mengalami pelecehan jadi simbol perlawanan terhadap patriarki. Lagu milik Hozier pun sedikit banyak bicara isu serupa, yakni penjajahan terhadap otonomi tubuh perempuan yang masih berlangsung sampai sekarang. 

Baca Juga: 5 Lagu Taylor Swift Paling Cegil, Liriknya Bikin Terbelalak

6. Sam Fender - "Hypersonic Missiles"

https://www.youtube.com/embed/CDsFKOrLWhU

Saat mencari lagu-lagu berbau aktivisme, Sam Fender bisa jadi opsi. Sejak pertama muncul, Fender dikenal dengan pendiriannya menulis lagu-lagu nonpercintaan. Mulai dari "Greasy Spoon", "Play God", dan "That Sound".

Lagu "Hypersonic Missiles" yang dipilihnya pula sebagai judul album studio debutnya pun tak kalah gamblang pesan politiknya. Liriknya berisi posisi antiperang yang pedas dan galak, ditambah kesadaran akan privilese yang dimiliknya sebagai warga negara Inggris.  

7. .Feast - "Tarian Penghancur Raya"

https://www.youtube.com/embed/aSPGUd44Tc8

Dari negeri sendiri, kamu mungkin sudah familier dengan band rock alternatif, .Feast. Beda dari kebanyakan musisi tanah air yang fokus ke topik-topik percintaan, mereka mendobrak pasar dengan menawarkan lagu-lagu berisi kritik sosial-politik. Mulai dari "Jerusalem", "Berita Kehilangan", "Peradaban", "Dalam Hitungan", dan masih banyak lainnya. Spesifik dalam lagu "Tarian Penghancur Raya" mereka menyenggol eksploitasi alam yang dilakukan manusia dan terutama oligarki. 

8. No Doubt - "Just a Girl"

https://www.youtube.com/embed/PHzOOQfhPFg

"Just A Girl" mungkin terdengar seperti lagu funky-pop biasa. Coba perhatikan lebih seksama, deh. Liriknya ternyata berisi protes yang dilakukan sang narator lagu terhadap orangtua dan masyarakat yang membebani perempuan dengan berbagai ekspektasi.

Mereka juga memberikan proteksi berlebihan seolah hal-hal buruk yang terjadi pada perempuan adalah salah mereka yang gagal menjaga diri. Sementara, tak ada perlakuan dan didikan tertentu diberikan pada laki-laki sejak dini agar tak berlaku seenak jidat. 

9. Fontaines D.C. - "I Love You"

https://www.youtube.com/embed/Ty9Pcg3qrmU

Bangga dengan identitas negara bukan berarti tak boleh mengkritik pemerintah sendiri. Itu yang dilakukan band asal Irlandia Fontaines D.C. dalam lagu "I Love You". Meski diberi judul seperti itu, jangan harap kamu bakal mendengar lagu cinta.

Balada yang disertakan dalam album Skinty Fia (2022) justru berisi kritik terhadap kebijakan pemerintah Irlandia yang menurut mereka tak selalu ideal. Sebelumnya, band post-punk itu pernah merilis lagu politis serupa macam "I Don't Belong" dan "Boys in the Better Land." 

10. IDLES - "Mother"

https://www.youtube.com/embed/BuQG6_evFc8

Sebelum Fontaines D.C. naik ke permukaan, ada band lain yang setia menelurkan lagu-lagu bernada protes. Mereka adalah IDLES yang sudah berkecimpung di industri musik sejak 2009. Lewat musiknya, band asal Inggris sering menjegal isu-isu sosial. Coba dengar "Mother" yang liriknya boleh singkat, tapi pesannya mengena. Lewat lagu itu, IDLES mencoba menyinggung beberapa isu sekaligus mulai dari hak pekerja, patriarki, dan feminisme. 

11. AURORA - "Some Type of Skin"

https://www.youtube.com/embed/hSdieDadgM8

Bersuara lembut, AURORA ternyata bukan tipe musisi apatis. Ia sering melakukan agenda aktivisme dalam lagu-lagunya. "Some Type of Skin" adalah lagu pasifis miliknya yang menuntut perdamaian dan jaminan HAM untuk semua orang, tak peduli latar belakang, warna kulit, dan orientasi seksualnya. Ada banyak lagu bermuatan politik yang diciptakan musisi asal Norwegia itu, seperti "Cure for Me", "Queendom", dan "Running With the Wolves." 

Tentu pilihan lagu bernada protes tidak terisolasi pada 11 track di atas. Mulai banyak musisi yang mengangkat isu-isu nonpercintaan dalam lagunya. Sayangnya, seperti sebuah siklus, mayoritas sulit menembus tangga lagu tertinggi dan berdampak pula pada eksposurnya yang didapat. 

Baca Juga: 7 Musisi yang Sukses Jadi Aktor, Ariana Grande Main di Wicked

Dwi Ayu Silawati Photo Verified Writer Dwi Ayu Silawati

Penulis, netizen, pembaca

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Naufal Al Rahman

Berita Terkini Lainnya