3 Sutradara Perempuan yang Pernah Raih Palme d'Or 

Terakhir Justine Triet lewat film Anatomy of a Fall

Alih-alih memenangkan penghargaan, perempuan masih jadi minoritas di industri film. Ini fakta yang sampai sekarang belum berubah. Studi yang dilakukan Statista pada 2011-2021 menemukan bahwa selisih antara jumlah sutradara perempuan dan laki-laki di Amerika Serikat relatif besar.

Memang terjadi peningkatan signifikan dalam jumlah sutradara perempuan sejak 2017, tetapi angkanya sampai 2021 masih stagnan di 12-21 persen, bahkan sempat turun jadi 7 persen pada 2018. Angka ini ternyata tidak jauh beda dengan industri film Eropa. Merujuk data European Audiovisual Observatory, persentase sutradara perempuan Eropa dari tahun 2017-2021 hanya mencapai 25 persen. 

Ini yang membuat kemenangan sutradara perempuan di ajang bergengsi sering jadi headline bahkan direkam sebagai peristiwa bersejarah. Jika baru dua sutradara perempuan yang pernah menyabet Best Picture di Academy Awards, di Cannes Film Festival sudah ada tiga sutradara perempuan yang berhasil merebut Palme d'Or.

1. Justine Triet (Anatomy of a Fall, 2023)

3 Sutradara Perempuan yang Pernah Raih Palme d'Or film Anatomy of A Fall karya sutradara Justin Triet (dok. Les Films Pelléas/Anatomy of A Fall)

Justine Triet dinobatkan sebagai sutradara perempuan ketiga yang berhasil merebut Palme d'Or, alias penghargaan tertinggi di Cannes Film Festival. Ini terjadi pada periode 2023 lewat film fitur terbarunya yang berjudul Anatomy of a Fall. Triet mendapuk aktris senior Sandra Hüller sebagai lakon, seorang penulis sukses asal Jerman yang menikahi akademisi Prancis. 

Bertolakbelakang dengan karier Sandra yang menanjak, sang suami mengalami writer's block. Satu hari, sang suami ditemukan dalam keadaan terkapar dengan luka di bagian kepalanya. Ia dinyatakan meninggal dan investigasi pun dimulai. Otomatis, keluarga terdekatnya yang jadi tersangka utama. Namun, Sandra berada di posisi paling lemah  mengingat putra mereka yang saat itu berada di rumah bersama sang suami mengalami kebutaan sejak kecil karena sebuah kecelakaan. 

Sebagian film ini berlangsung di dalam pengadilan. Tak heran banyak yang menyertakan sinema pemenang Palme d'Or 2023 ini dalam kategori court drama. Ada beberapa isu sosial yang dijegal Triet di sini, sama seperti beberapa film fiturnya sebelumnya. 

Baca Juga: 8 Film Karya Sutradara Perempuan yang Tayang 2023, Ada The Marvels!

2. Julia Ducournau (Titane, 2021)

3 Sutradara Perempuan yang Pernah Raih Palme d'Or film Titane karya sutradara Julia Ducournau (dok. NEON/Titane)

Dua tahun sebelumnya, Julia Ducournau berhasil merebut gelar yang sama untuk film horor-psikologi, Titane. Film ini bisa dibilang nyentrik, perpaduan antara drama realis dan fenomena supernatural. Lakonnya seorang perempuan bernama Alexia yang mengalami kecelakaan saat kecil dan mengharuskan dokter memperbaiki tulang tempurung kepalanya dengan plat besi. 

Sejak itu, Alexia mengalami perubahan secara psikis. Ia terlibat dalam beberapa insiden, hingga memaksanya mencari ide untuk melarikan diri dari identitasnya sekarang. Titane adalah jenis film yang mengganggu lewat adegan-adegan kekerasan dan erotisnya, tetapi di satu waktu berhasil menyenggol beberapa isu penting. 

3. Jane Campion (The Piano, 1993)

3 Sutradara Perempuan yang Pernah Raih Palme d'Or film The Piano karya Jane Campion (dok. MUBI/The Piano)

Jane Campion adalah sutradara pertama yang berhasil merebut Palme d'Or dalam ajang Cannes Film Festival 1993 lewat film The Piano. Ia meramu kisah dari seorang ibu tunggal muda bernama Ada yang setuju pindah ke Selandia Baru usai dinikahkan dengan seorang pria yang bekerja untuk pemerintah kolonial Inggris. 

Di sana, Ada justru menemukan kenyamanan dengan menghabiskan waktu bermain piano klasik. Piano bertransformasi jadi banyak hal untuk Ada. Tak hanya tempatnya mengekspresikan perasaan, tetapi juga media untuk menemui kekasih gelapnya. The Piano merupakan tipe film yang kompleks dan berlapis, tetapi sanggup meninggalkan bekas di benak penonton. 

Campion yang berasal dari Selandia Baru kini dikenal sebagai salah satu sutradara perempuan paling prominen. Terakhir, film terbarunya, The Power of the Dog, menyabet 12 nominasi sekaligus dalam Academy Awards 2022. Satu di antaranya ia menangkan, yakni Sutradara Terbaik. Itu membuatnya jadi sutradara perempuan ketiga yang meraih gelar itu sepanjang sejarah. Sutradara terakhir yang merebutnya adalah Kathryn Bigelow (2010) dan Chloe Zhao (2021). 

Mengurangi ketimpangan gender dalam industri film memang butuh waktu dan ketekunan. Progresnya memang lambat, tetapi mulai terlihat beberapa tahun belakangan. Motivasi buat para sineas perempuan lain. 

Baca Juga: 5 Sutradara Perempuan Berbakat asal Korea, Harus Kenal, nih!

Dwi Ayu Silawati Photo Verified Writer Dwi Ayu Silawati

Pembaca, netizen, penulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Naufal Al Rahman

Berita Terkini Lainnya