6 Sutradara Thailand yang Filmnya Berjaya di Festival Internasional

Pasti pernah nonton salah satu karya mereka

Beberapa media menyoroti tahun 2021 sebagai tahun kejayaan sineas asal Thailand di panggung internasional. Ini dipicu oleh kemenangan film Memoria karya Apichatpong Weerasethakul di Cannes Film Festival. Weerasethakul seakan membuka mata penonton bahwa Thailand tak hanya dikenal sebagai produsen film horor dan komedi romantis.

Tentu tak hanya Weerasethakul saja, ada beberapa nama sineas lain dari Thailand yang sayang kalau dilewatkan. Berikut daftar sutradara berbakat Thailand yang karyanya sering tembus ajang kompetisi bergengsi. Harus hafal nih mulai sekarang. 

Baca Juga: 10 Sutradara Non Amerika yang Filmnya Bikin Nagih 

1. Apichatpong Weerasethakul 

https://www.youtube.com/embed/PDU6B93ltds

Weerasethakul adalah salah satu sutradara paling populer asal Thailand. Namanya sudah dikenal secara internasional dan belakangan makin santer setelah film Memoria yang ia garap memenangkan Grand Jury Prize di Cannes 2021. Sebelum Memoria, Weerasethakul sudah beberapa kali berpartisipasi dalam Cannes Film Festival. Filmnya yang berjudul Blissfully Yours pernah menyabet Palme d'Or dan Tropical Malady serta Cemetery of Splendour tampil di seksi khusus bernama Un Certain Regards.

Sang sutradara  dikenal suka mengulik perspektif unik dari Thailand, mulai dari kelompok komunis di Timur Laut Thailand hingga penduduk pedalaman hutan Thailand. Baru di Memoria, ia mencoba keluar dari zona yang ia kenal, bahkan mendapuk aktris internasional, Tilda Swinton.

2. Banjong Pisanthanakun

https://www.youtube.com/embed/wDtJ3M4arIc

Sebelum film horror-mockumentary berjudul The Medium rilis di tahun 2021, Pisanthanakun pernah berjaya lewat film Shutter di tahun 2004 dan Pee Mak di 2013. Ia bisa dibilang spesialis film horor yang tak cuma mengagetkan, tetapi memiliki efek ngeri. 

Dalam The Medium, Pisanthanakun mencoba formula baru. Ia bekerja sama dengan sineas asal Korea Na Hong-jin yang sebelumnya sukses lewat film The Wailing danThe Chaser. Hasilnya sebuah mahakarya yang mengangkat folklore lokal Thailand. Film tersebut sempat diusulkan jadi perwakilan Thailand di Academy Awards 2022, meski tak berhasil menjadi nominee. 

Baca Juga: 10 Sutradara Ini Pernah Jadi Cameo di Filmnya Sendiri, Sadar Gak?

3. Anocha Suwichakornpong

https://www.youtube.com/embed/SqWIhe5yA6w

Anocha Suwichakornpong bukanlah nama baru. Lulusan master di studi film Columbia ini sudah pernah merilis beberapa karya fitur yang berhasil tayang perdana di beberapa festival bergengsi. Sebut saja By the Time It Gets Dark dan Mundane History. Semuanya selalu mengangkat isu sosial dan politik Thailand. 

Ia kembali dengan Come Here di tahun 2021 yang tayang perdana di Berlinale Film Festival. Film hitam putih tersebut mengisahkan empat orang pemuda pemudi yang mengunjungi sebuah memorial Perang Dunia II di Kanchanaburi, Thailand. 

4. Baz Poonpiriya

https://www.youtube.com/embed/CLdhN4oMxCQ

Nattawut Poonpiriya atau yang dikenal dengan nama panggilan Baz adalah sutradara film brilian berjudul Bad Genius. Film tentang aksi kriminal yang dilakukan anak-anak SMA ini berjaya di berbagai festival film seantero Asia di awal perilisannya. 

Baz kemudian kembali dengan One for the Road yang berjaya di Sundance Film Festival. Kali ini ia mengangkat persahabatan dua orang yang lama terpisah karena satu dan lain hal. Sampai satu di antara mereka dinyatakan mengidap kanker dan mereka mulai menyambangi satu per satu tempat paling memorable bagi mereka. 

5. Taiki Sakpisit

https://www.youtube.com/embed/uiI_Ti9M3p0

Taiki Sakpisit adalah sutradara asal Thailand yang cukup dikenal komunitas cinephile internasional. Ia spesialis poetic cinema, yaitu film-film dengan sinematografi menawan dan ceritanya kontemplatif. The Edge of Daybreak, karya terbarunya tayang perdana di International Film Festival Rotterdam tahun 2021 lalu. 

Sebelumnya ia pernah merilis The Mental Traveler dan The Edge of Anxiety. Ketiganya mengeksplor isu psikologi, sosial, dan politik, tetapi selalu diteropong lewat gaya penceritaan yang eksperimental. 

6. Phuttiphong Aroonpheng

https://www.youtube.com/embed/noAl_ON576A

Manta Ray adalah salah satu film yang mencuri perhatian audiens Toronto International Film Festival 2018. Film ini dibuat Aroonpheng yang terinspirasi kehidupan pekerja migran di Asia Tenggara yang harus berjibaku di lautan lepas. Perspektifnya sangat menarik dan baru, tak heran kalau nama sang empu cerita langsung melambung. 

Sebelum merilis film fitur debutnya Manta Ray, Aroonpheng pernah menggarap sinematografi film Anatomy of Time dan menjadi aktor di film pendek Death of the Sound Man. 

Rekomendasi sutradara di atas bisa jadi jujukanmu saat akan nonton film Thailand. Terutama buat yang bosan dengan cerita-cerita romcom, coba juga sinema Thailand kelas festival internasional. Dijamin tak kalah menawannya. 

Baca Juga: Filmnya Sukses Besar, 12 Rekomendasi Film Pemain Utama The Roundup

Dwi Ayu Silawati Photo Verified Writer Dwi Ayu Silawati

Pembaca, netizen, penulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Diana Hasna

Berita Terkini Lainnya