6 Sutradara yang Gemar Adopsi Unsur Absurdisme dalam Filmnya

Sumber inspirasi di kala buntu

Absurdisme dalam film bukan hal baru. Sejak industri film diperkenalkan dan berkembang, sineas punya cara sendiri untuk mengekspresikan dirinya lewat karya masing-masing. Tak terkecuali dengan cara nontradisional dan tidak familier. Misalnya, dengan memasukkan elemen-elemen yang menentang logika, susunan alur yang tidak linear, hingga adegan-adegan yang bikin penonton mengerutkan dahi. 

Meski terdengar kurang menarik, nyatanya banyak sutradara yang sukses mengaplikasikan pendekatan absurdis di film mereka. Berkat pendekatan nonkonvensional itu, mereka justru mendulang pujian untuk kepiawaian mereka meramu cerita audiovisual.

Siapa saja sutradara ikonik yang langganan bikin film absurd? Berikut beberapa di antaranya. Salah satunya tentu saja Taika Waititi!

1. Taika Waititi

6 Sutradara yang Gemar Adopsi Unsur Absurdisme dalam FilmnyaTaika Waititi dalam set film Jojo Rabbit (instagram.com/taikawaititi)

Taika Waititi dikenal lewat gaya berceritanya yang humoris dan sarkas, tetapi tetap menyelipkan kesedihan. Formula ini membuat film-filmnya mampu meresap ke benak terdalam penontonnya. Namun, ada satu elemen yang juga sering ia sertakan dalam filmnya, yakni adegan-adegan awkward serta sekuen yang kurang logis.

Elemen absurd tersebut bukan hanya bumbu, tetapi signatur dalam karya-karya Waititi. Selain Jojo Rabbit (2019) yang menang Oscar, coba juga film-film lawasnya. Beberapa yang terbaik antara lain Eagle vs Shark (2007), Boy (2010) dan Hunt for the Wilderpeople (2016).

2. Apichatpong Weerasethakul

6 Sutradara yang Gemar Adopsi Unsur Absurdisme dalam FilmnyaApichatpong Weerasethakul saat mengisi talkshow di Townsend Center at UC Berkeley (instagram.com/townsendcenter)

Berbeda dengan Waititi yang filmnya cenderung meriah, gaya sinematik sutradara Thailand Apichatpong Weerasethakul jauh lebih kalem. Kamu akan menemukan banyak long-pause alias adegan-adegan statis. Beberapa filmnya juga menyertakan elemen absurdisme dan surealis yang mungkin membuatmu bertanya-tanya bahkan mengerutkan dahi.

Coba saja Uncle Boonmee Who Can Recall His Past Lives (2010) dan Memoria (2021). Namun, karya Weerasethakul digemari penyuka film filosofis, karena berbagai pesan tersirat di dalamnya. Ketika nonton karya Weerasethakul, penonton bak berada dalam labirin dan harus mencari jalan untuk memecahkan teka-tekinya. 

3. Yorgos Lanthimos

6 Sutradara yang Gemar Adopsi Unsur Absurdisme dalam FilmnyaEmma Stone dan Yorgos Lanthimos di set film The Favourite (dok. Searchlight Pictures/The Favourite)

Film-film Yorgos Lanthimos juga tak kalah nyelenehnya. Ia dikenal luas sejak merilis proyek internasional bertajuk The Lobster (2015). Namun, sebelum itu, sutradara asal Yunani itu sudah pernah merilis Dogtooth (2009) yang tak kalah absurdnya. Berbeda dengan dua sutradara sebelumnya, gaya sinematik Lanthimos lebih gelap dan suram. 

Plot filmnya tak segan menyenggol isu-isu sensitif dan kadang bisa melibatkan adegan-adegan tak logis yang bikin penonton merinding bahkan merasa tak nyaman. Setelah kesuksesan The Lobster, Lanthimos merilis The Killing of a Sacred Deer (2017) dan The Favourite (2018). Keduanya mengeksplor koneksi antar manusia dan kondisi psikis yang meliputinya. 

Baca Juga: 5 Film Absurd yang Tidak Mudah untuk Kamu Pahami, Apa Saja?

4. Lars von Trier 

6 Sutradara yang Gemar Adopsi Unsur Absurdisme dalam FilmnyaLars von Trier dan Bodil Jorgensen di set film The Kingdom Exodus (dok. Film at Lincoln Center/The Kingdom Exodus)

Bicara film absurd, tentu tak lengkap tanpa Lars von Trier. Sang sutradara senior sepertinya punya pengaruh besar dalam gaya sinematik Lanthimos.

Von Trier bisa dibilang sineas spesialis horor-psikologi dan thriller-psikologi. Film-filmnya jauh dari kata normal. Selalu ada hal-hal nyeleneh yang ia sisipkan. 

Tak heran kalau banyak filmnya yang berlabel kontroversial dan khusus untuk penonton dewasa saja. Namun, kreativitas dan inovasinya bukan dibuat hanya untuk mendulang popularitas belaka. Plot filmnya selalu memantik diskusi dan membekas di benak penonton. Kalau berani, coba tonton Antichrist (2009), The House that Jack Built (2018), dan The Kingdom Exodus (2022). 

5. Ruben Ostlund

6 Sutradara yang Gemar Adopsi Unsur Absurdisme dalam FilmnyaRuben Ostlund dan Woody Harrelson di set Triangle of Sadness yang menangkan Palme d'Or 2022 (dok. NEON/Triangle of Sadness)

Ruben Ostlund dikenal luas lewat kesuksesan tiga film fiturnya, Force Majeure (2014), The Square (2017), dan Triangle of Sadness (2022). Ketiganya punya kesamaan, yakni mengulik kondisi sosial-psikologi manusia saat dalam posisi-posisi sulit. Kemudian, ia balut lewat sarkasme, humor, serta absurdisme. 

Ada banyak sekuen nonlinier dalam film Ostlund. Menonton filmnya bak melompat dari satu peristiwa ke peristiwa lain yang tampak tak berkaitan. Namun, sebenarnya punya benang merah yang sama. Inovasi ini yang bikin karya Ostlund jadi lebih hidup dan seru dinikmati, gak bikin bosan. 

5. Daniel Kwan dan Daniel Scheinert

6 Sutradara yang Gemar Adopsi Unsur Absurdisme dalam FilmnyaDaniel Kwan dan Daniel Scheinert bersama kru film Everything Everywhere All At Once (instagram.com/dunkwun)

Daniel Kwan dan Daniel Scheinert alias The Daniels juga bisa dikategorikan spesialis film absurd. Pendekatan nonkonvensional mereka terlihat jelas dalam dua film fitur Swiss Army Man (2016) dan Everything Everywhere All at Once (2022). Alur nonlinier dan ketidaklogisan mewarnai karya sinematik duo sutradara ini.

Namun, ini yang lagi-lagi jadi pembeda buat mereka. Modal kreativitas dan orisinalitas cerita membuat mereka menang di persaingan yang ketat. Meski belum punya banyak film yang bisa dianalisa, kesuksesan EEAO membuat penonton optimis mereka akan eksis dalam waktu lama. Sekarang saja keduanya sedang menggarap proyek serial baru.

Mengadopsi unsur absurdisme dalam film sepertinya bukan perkara mudah. Nyatanya tak banyak sutradara yang konsisten menerapkannya dalam karya mereka. Keenam nama di atas yang sepertinya sudah mendapuk absurdisme dalam gaya sinematik masing-masing. Kalau sedang buntu dan butuh inspirasi, film-film mereka bisa jadi jujukanmu berikutnya. 

Baca Juga: 4 Sutradara yang Kariernya Eksis Berkat A24

Dwi Ayu Silawati Photo Verified Writer Dwi Ayu Silawati

Pembaca, netizen, penulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Naufal Al Rahman

Berita Terkini Lainnya