Afgan Kembali Rilis Lagu Bahasa Indonesia, Usung Musik Era 70-an

Afgan rilis EP baru, ada tribute untuk legendaris Indonesia

Afgansyah Reza atau yang sering disapa Afgan kembali merilis album berbahasa Indonesia. Hanya ada tiga lagu, Afgan menyebut karya terbarunya ini dengan EP (Extended Play) +62.

Yups, dalam EP +62 ini, ada "Lestari Merdu," "Pendam," dan "Pulih." Berikut adalah fakta EP +62 Afgan yang juga merupakan tribute untuk Chrisye dan Guruh Sukarnoputra.

1. Afgan mengaku kangen nulis lagu bahasa Indonesia

Afgan Kembali Rilis Lagu Bahasa Indonesia, Usung Musik Era 70-anAfgan dalam peluncuran EP +62 pada Rabu (7/9/2022) (IDN Times/Erfah Nanda)

Afgan mengaku rindu dengan lagu-lagunya yang berbahasa Indonesia. Terakhir, ia menulis lagu bahasa Indonesia yang berjudul "Tunjukkan" dan merupakan kolaborasinya dengan Raisa.

"Album +62 ini gue bikin karena gue kangen sama lagu-lagu pop berbahasa Indonesia. Dua tahun terakhir, kan, gue fokusnya rilis lagu bahasa Inggris, genrenya juga beda, kan, RnB gitu," ucap Afgan saat peluncuran EP +62 pada Rabu (7/9/2022).

Penyanyi kelahiran 27 Mei 1989 ini juga tak ingin lupa dengan lagu Indonesia. Baginya, lagu pop Indonesia sangat penting, yakni awal mula kariernya di industri musik Tanah Air.

"Gue juga gak mau lupa sama asal gue, akar gue, yang membawa gue di industri musik, yaitu, kan, lagu pop Indonesia. Gue memang suka dan enjoy untuk menyanyi dan menulis lagu pop Indonesia," tambahnya.

2. Lagu "Lestari Merdu" merupakan tribute untuk Chrisye dan Guruh Sukarnoputra

Afgan Kembali Rilis Lagu Bahasa Indonesia, Usung Musik Era 70-anAfgan dalam peluncuran EP +62 pada Rabu (7/9/2022) (IDN Times/Erfah Nanda)

Lagu "Lestari Merdu" menjadi single utama dari EP +62, karena nuansanya yang meriah, klasik, serta notasi dan lirik yang kental akan musik era 70 dan 80-an. Lagu ini juga merupakan tribute atau persembahan untuk Chrisye dan Guruh Sukarnoputra, dua sosok yang menginspirasi Afgan dalam bermusik.

"Lagu "Lestari Merdu" itu hasil diskusi gue sama Laleilmanino. Gue kasih referensi lagunya Mas Guruh dan Chrisye. Makanya di lagu "Lestari Merdu" vokalnya di-double. Biasanya kan gue satu aja, tapi ini di-double biar kayak lagu-lagu Mas Chrisye," ucapnya.

Bagi Afgan, pengaruh Guruh dan Chrisye sangat besar dalam kariernya. Apalagi ia mengaku sudah lama nge-fans dengan kedua musisi legendaris Tanah Air tersebut.

"Besar banget pengaruh Mas Guruh dan Chrisye. Dari dulu pokoknya apa pun yang Chrisye rilis pasti punya koleksinya. Dari kecil emang udah nge-fans banget. Sayangnya pas gue mulai nyanyi Mas Chrisye udah gak ada," lanjutnya.

Baca Juga: 9 Potret Meriah Konser Rossa di RCTI, Duet dengan Boriel sampai Afgan

3. Afgan ikut dalam proses pembuatan lagu "Pendam" dan "Pulih"

Afgan Kembali Rilis Lagu Bahasa Indonesia, Usung Musik Era 70-anAfgan dalam peluncuran EP +62 pada Rabu (7/9/2022) (IDN Times/Erfah Nanda)

Jika lagu "Lestari Merdu" hasil diskusi dengan Laleilmanino, lirik "Pendam" dan "Pulih" ditulis Afgan seorang sendiri. Ia memasukkan pengalaman hidupnya ke dalam dua lagu tersebut.

"Lagu ini, sih, kayak pengalaman gue sendiri aja. Aku merasa tahun 2021 itu aku kayak merasa gak ada rasa untuk berkreasi. Aku stuck aja. Dari situ muncul perasaan resah sampai mikir gue harus nulis sesuatu, gue gak bisa kayak gini. Akhirnya semua keresahan itu gue ditumpahin di lagu "Pendam" dan "Pulih,"" terangnya.

4. Ini dia makna di balik ketiga lagu Afgan dalam EP +62

Afgan Kembali Rilis Lagu Bahasa Indonesia, Usung Musik Era 70-anAfgan dalam peluncuran EP +62 pada Rabu (7/9/2022) (IDN Times/Erfah Nanda)

Afgan menyebut lagu "Lestari Merdu" tentang seseorang yang ingin mencuri hati dengan cara menggombal. Bisa kamu pakai untuk gombalin gebetan kamu, nih.

Sementara "Pendam" adalah tentang hubungan yang gak bisa bertahan dan sosok yang mengalaminya memilih untuk menyimpan sedih dan sakitnya sendiri.

""Pendam" kayak ketika udah dalam satu hubungan yang lama terus gak bisa bersama lagi. Udah dipaksakan mau gimana tetap gak bisa. Seberapa besar lu masih ngarep sama orang tersebut gak akan ada gunanya. Lebih baik, lebih bijaksana mending kita pendam sendiri," Afgan menerangkan.

Nah, kalau lagu "Pulih" berkisah tentang proses penyembuhan beban trauma seseorang dari hubungan masa lalunya. Namun di saat yang sama, sosok baru di dekatnya diminta untuk tetap berada di sisinya dan menemaninya sampai ia pulih kembali.

Dari ketiga lagu Afgan dalam EP +62, kamu lebih suka yang mana, nih? Semua lagu itu sudah bisa kamu dengarkan di berbagai platform musik digital, lho!

Baca Juga: 9 Potret Afgan saat Pamer Lesung Pipi, Pesonanya Bikin Ambyar!

Topik:

  • Zahrotustianah

Berita Terkini Lainnya