Ada Unsur Kebarat-kebaratan, Alasan Mendua Gak Cuma Muat Budaya Lokal

Doctor Foster dibuat melokal di Mendua, tapi tetap universal

Jakarta, IDN Times - Series Mendua merupakan adaptasi dari Doctor Foster yang juga pernah dibuat versi Koreanya, The World of the Married. Sang sutradara, Pritagita Arianegara, menyebut ingin membawa unsur lokal dalam series ini.

Meski demikian, Prita ingin Mendua dapat dinikmati secara universal. Tak heran ada beberapa hal yang gak ia lakukan. Salah satunya saat seorang istri memanggil mas atau abang ke suaminya. Berikut alasannya. Keep reading!

1. Pemilihan cast series Mendua

Ada Unsur Kebarat-kebaratan, Alasan Mendua Gak Cuma Muat Budaya LokalSeries Mendua (Dok. Disney+ Hotstar)

Pritagita Arianegara menceritakan awal pemilihan cast series Mendua. Ia menyebut bahwa tim Screenplay Films selaku rumah produksi sudah mempunyai list para pemain.

"Dari awal saya sudah dapat list dari Screenplay. Saya pun gak melakukan perlawanan apa pun, karena saya senang banget saat Dokter Sekar dimainkan oleh Adinia Wirasti dan pemain lainnya," ucap Prita secara eksklusif kepada IDN Times di kawasan Menteng, Jakarta, pada Selasa (13/12/2022).

2. Series Mendua membawa unsur lokal

Ada Unsur Kebarat-kebaratan, Alasan Mendua Gak Cuma Muat Budaya LokalSeries Mendua (Dok. Disney+ Hotstar)

Dari trailer, series ini mengusung konsep lokal. Tentu hal ini membedakan Mendua dari series Doctor Foster maupun The World of the Married. Misalnya ada arisan, pengajian, hingga mertua.

Namun di sisi lain, ia tetap memilih kebiasaan-kebiasan umum untuk series ini. Salah satunya gak ada kebiasaan salim di antara karakter suami-istri. Alih-alih begitu, ia menggantinya dengan cium pipi kanan dan kiri.

"Di Indonesia juga ada budaya salim, kan, tapi di series ini saya menggantinya dengan cipika-cipiki tiga kali, itu memang budaya kebarat-baratan. Jadi ingin memperkenalkan keluarga yang punya budaya tertentu yang harus saya perkenalkan," ucap Prita.

Baca Juga: 15 Pemain Serial Mendua, The World of The Married-nya Indonesia!

3. Mengikuti perkembangan zaman

Ada Unsur Kebarat-kebaratan, Alasan Mendua Gak Cuma Muat Budaya LokalSeries Mendua (Dok. Disney+ Hotstar)

Prita ingin hal-hal lokal di Mendua juga mengikuti perubahan zaman. Di series ini, Dokter Sekar (Adinia Wirasti) memanggil suaminya, Ivan (Chicco Jerikho), hanya dengan nama saja. Meski demikian, Prita menyebut gak menghilangkan rasa hormat istri kepada suaminya.

"Lokalisasi mengalami pergeseran juga. Zaman sudah berubah. Memang benar sekali, kalau istri di Indonesia panggil suami itu pakai mas atau abang. Tapi sekarang-sekarang ini banyak memanggil nama tanpa menghilangkan rasa hormat," ucap Prita.

4. Keluarga Jawa yang sudah lama tinggal di Jakarta, alami asimilasi

Ada Unsur Kebarat-kebaratan, Alasan Mendua Gak Cuma Muat Budaya LokalSeries Mendua (Dok. Disney+ Hotstar)

Prita juga tak ingin menunjukkan satu suku tertentu. Meski Sekar dan Ivan merupakan keluarga Jawa, tapi mereka sudah mengalami asimilasi budaya. Hal tersebut karena mereka diceritakan sudah lama tinggal di Jakarta.

"Bahwa gak ada suku-suku tertentu. Walaupun jelas, Sekar dan Ivan keluarga Jawa. Tapi, kan, balik lagi mereka keluarga Jawa yang tinggal lama di Jakarta, jadi mereka mengalami asimilasi budaya juga," ucapnya.

5. Prita ingin series Mendua bisa disaksikan secara universal

Ada Unsur Kebarat-kebaratan, Alasan Mendua Gak Cuma Muat Budaya LokalSeries Mendua (Dok. Disney+ Hotstar)

Dengan memasukkan unsur lokal di dalamnya dan menyesuaikan dengan zaman, sang sutradara ingin agar Mendua dapat dinikmati secara universal dari berbagai kalangan penonton.

"Jadi saya cuma mau, ini lebih universal aja," tutup Prita.

Meski mengikuti zaman, tapi ada beberapa hal-hal yang lokal abis. Mulai dari arisan, mertua, macet, hingga pemulung di tengah-tengah kota.

Series Mendua tayang setiap hari Sabtu, mulai 17 Desember 2022 di Disney+ Hotstar. Siap merasakan emosi yang mendidih lagi?

Baca Juga: Kata Chicco, Adinia, Tatjana Soal Mendua, World of Married Indonesia

Topik:

  • Zahrotustianah

Berita Terkini Lainnya