Review Film Dignitate: Kisah Cinta Anak SMA yang Tak Biasa!

#ReviewFilm Dibintangi Al Ghazali lho

Genre drama romantis memang tak bisa dipisahkan dari film berlatar belakang SMA. Namun ada berbagai sudut pandang berbeda yang membuat film kisah kasih SMA banyak ditunggu.  

Salah satunya adalah film yang mulai tayang hari ini (23/1) yakni Dignitate. Film ini hasil adaptasi dari novel best selling karya Hana Margaretha dengan judul yang sama.

Menariknya lagi, film ini diperankan jajaran aktor dan aktris yang sudah berpengalaman seperti Al Ghazali, Caitlin Halderman, Giorgino Abraham, hingga Teuku Ryzki. Simak yuk review film Dignitate di bawah ini.

Peringatan: Artikel ini berpotensi mengandung spoiler. Jika tak ingin terkena, harap berhati-hati saat membaca!

1. Cerita berawal dari pertemanan Alfi dan Alana

Review Film Dignitate: Kisah Cinta Anak SMA yang Tak Biasa!Jajaran pemain, produser, dan sutradara film Dignitate, saat screening film Dignitate, di Epicentrum, Jakarta, pada Senin (20/1). IDN Times/Erfah Nanda

Tokoh Alfi sebagai murid yang cuek dan pendiam namun digandrungi banyak cewek-cewek ini diperankan oleh Al Ghazali. Kali ini, Al beradu akting dengan Caitlin yang berperan sebagai Alana, si murid baru yang nampaknya gak goyah dengan pesona Al. 

Lambat laun keduanya semakin dekat, meski sering bertengkar kecil awal-awalnya. Di saat mereka sudah dekat dan timbul percik-percik cinta, konflik muncul dari Regan yang dibintangi Giorgino Abraham. Siapakah dia?

2. Kiki eks CJR berhasil bikin ketawa penonton

Review Film Dignitate: Kisah Cinta Anak SMA yang Tak Biasa!Jajaran pemain, produser, dan sutradara film Dignitate, saat screening film Dignitate, di Epicentrum, Jakarta, pada Senin (20/1). IDN Times/Erfah Nanda

Selain drama, film Dignitate ini juga mengusung genre komedi lho. Beberapa dialog memang bikin ketawa, akan tetapi banyak juga jokes dari para pemeran justru terlihat garing dan memaksakan.

Untungnya, film ini semakin berwarna dengan hadirnya Teuku Ryzki yang berperan sebagai Keenan, sahabat dari Alfi. Yups, Kiki berhasil membawa gelik tawa dari penonton berkat lawakannya. Setidaknya, Kiki telah menyelamatkan film Dignitate biar gak terlalu garing. 

3. Terlalu banyak pemeran figuran

Review Film Dignitate: Kisah Cinta Anak SMA yang Tak Biasa!Jajaran pemain, produser, dan sutradara film Dignitate, saat screening film Dignitate, di Epicentrum, Jakarta, pada Senin (20/1). IDN Times/Erfah Nanda

Sayangnya, banyak beberapa tokoh yang dianggap gak terlalu penting dalam film ini. Misalnya tokoh tersebut dianggap sebagai pelengkap namun jika dihilangkan pun tetap tidak mengubah jalan cerita dan suasana dari film Dignitate ini sendiri.

Bahkan, tokoh-tokoh tersebut pun juga gak terlalu banyak dialog. Di sisi lain, pembagian antar tokoh juga tidak proposional.  

4. Meski begitu, film ini menawarkan nostalgia SMA

Review Film Dignitate: Kisah Cinta Anak SMA yang Tak Biasa!Jajaran pemain, produser, dan sutradara film Dignitate, saat screening film Dignitate, di Epicentrum, Jakarta, pada Senin (20/1). IDN Times/Erfah Nanda

Bagaimana pun juga film bertema SMA pasti bikin orang-orang yang sudah melaluinya menjadi kangen nostalgia. Beberapa adegan ini berhasil bikin penonton flashback dengan masa SMA, seperti saat mencari buku di perpustakaan, meminjam buku teman sebangku, study tour, hingga suasana makan di kantin. 

5. Konfliknya terlalu berat untuk anak sekolahan

Review Film Dignitate: Kisah Cinta Anak SMA yang Tak Biasa!Jajaran pemain, produser, dan sutradara film Dignitate, saat screening film Dignitate, di Epicentrum, Jakarta, pada Senin (20/1). IDN Times/Erfah Nanda

Konflik yang diberikan film Dignitate terlalu berat bagi anak remaja usia belasan tahun.  Penonton jadi kurang merasakan feels dari konflik antara Regan dengan Alana, Regan dengan Alfi, juga Alana dengan Alfi. Terasa jauh permasalahan yang diberikan. 

Ada juga perpindahan adegan yang begitu cepat, sehingga saat nonton film Dignitate jadi bingung. 'Eh bukannya dia tadi di bandara ya? Kok udah di tempatnya Regan?'

6. Alurnya mudah ditebak namun tetap bikin penasaran

Review Film Dignitate: Kisah Cinta Anak SMA yang Tak Biasa!Jajaran pemain, produser, dan sutradara film Dignitate, saat screening film Dignitate, di Epicentrum, Jakarta, pada Senin (20/1). IDN Times/Erfah Nanda

Alur dalam film Dignitate beberapa kali mudah ditebak, bahkan hingga ending pun penonton bisa tahu akhirnya seperti apa. Akan tetapi tunggu dulu, meskipun endingnya bisa dibilang mudah ditebak, kurang lengkap jika gak nonton dari awal sampai habis kan? Bagaimana Regan menyelesaikan masalahnya, begitu pula dengan ending kisah cinta Alana dan Alfi.

7. Ada pesan terselubung yang penuh makna

Review Film Dignitate: Kisah Cinta Anak SMA yang Tak Biasa!Jajaran pemain, produser, dan sutradara film Dignitate, saat screening film Dignitate, di Epicentrum, Jakarta, pada Senin (20/1). IDN Times/Erfah Nanda

Meskipun demikian, setiap film tentu memiliki pesan-pesan yang ingin diberikan kepada khalayak. Film Dignitate sendiri mengajarkan bahwa komunikasi dalam keluarga itu penting. Saat komunikasi tersebut kurang baik maka akan berpengaruh ke lingkungan luar.

Menghormati saudara, seburuk apa pun sejahat apa pun, kakak tetaplah kakak, adik tetaplah adik. Satu lagi yang gak ketinggalan, don't judge people by their looks

https://www.youtube.com/embed/v-94JfuzQAM

So, itulah review film Dignitate versi IDN Times. Tentu kurang lengkap jika review tanpa skor, berikut skor untuk film Dignitate 2.8/5. Jangan lupa nonton film Dignitate di bioskop 23 Januari 2020. 

Baca Juga: Jadi Antagonis di Dignitate, Giorgino: Karakter Ini Bukan Aku Banget!

Topik:

  • Erina Wardoyo

Berita Terkini Lainnya