Review Film Jeritan Malam: Ketika Rasa Penasaran Jadi Malapetaka

#ReviewFilm Kok bisa?

Sepanjang tahun 2019 tentu sudah banyak film horor yang tayang di bioskop Indonesia. Nah, jelang penutupan tahun 2019 sebuah film horor juga telah tayang di bioskop Tanah Air. 

Dalam kesempatan ini, IDN Times telah menonton film Jeritan Malam di Plaza Senayan, Jakarta. Menegangkan dan bikin jantungan itulah yang bakal kamu rasakan kalau menonfon film Jeritan Malam.

Diperankan oleh Herjunot Ali, Cinta Laura, Winky Wiryawan, Indra Brasco, dan lainnya, kira-kira seperti apakah kisahnya? Langsung aja kita intip reviewnya di bawah ini! Tenang kok, anti spoilers, keep reading!

1. Awal cerita yang related dengan kehidupan millennials

Review Film Jeritan Malam: Ketika Rasa Penasaran Jadi Malapetakahttps://www.instagram.com/rocksoraya

Sebagai anak zaman modern yang hidup penuh dengan kecanggihan teknologi pasti sebagian di antara kamu ada yang gak percaya dengan hal-hal mistis. Yups, itulah yang dirasakan oleh karakter Reza (Herjunot Ali).

Meski keluarganya menganut budaya kejawen yang identik dengan hal-hal mistis, namun Reza masih bisa berpikir secara logika. Menurutnya, semua yang terjadi di muka bumi ini selalu ada jawaban ilmiah dan ada logikanya. 

2. Prolog film yang terlalu lama

Review Film Jeritan Malam: Ketika Rasa Penasaran Jadi Malapetakahttps://www.instagram.com/rocksoraya

Sebelum ke inti cerita, sebuah film pasti membutuhkan pengenalan tokoh dan latar belakangnya yang biasanya ditayangkan di awal film. Namun, dalam film Jeritan Malam memiliki prolog yang terlalu lama. Apalagi saat adanya scene pengenalan awal mula percintaan antara Reza dan Wulan (Cinta Laura).

Yups, sebetulnya walaupun scene tersebut gak ada, penonton akan tetap mengerti bagaimana hubungan keduanya. Mungkin, penggambarannya terlalu bertele-tele, sehingga bisa aja kamu merasa bosan di awal film.

3. Sound film berhasil bikin kamu kaget

Mungkin kalau film horor lain banyak memberikan penampakan makhluk halus yang bikin kamu ketakutan. Akan tetapi di Jeritan Malam sangat berbeda. Penampakan makhluk halusnya diberi porsi yang sedikit, namun untuk tatanan efek suara di setiap adegan film bisa bikin kamu kaget.

Hal ini bisa dibilang jumpscare film Jeritan Malam bukan berada di penampakan makhluk halusnya, tapi di efek suara yang bikin kamu terkejut! Jadi, gak perlu banyak tutup mata, deh.

4. Selain horor, beberapa tokoh memberikan candaan untuk kurangi ketegangan

Indra Brasco sebagai Minto dan Winky Wiryawan berperan sebagai Indra, bisa menyelipkan dialog-dialog yang mengandung unsur humor di sela-sela scene horor. Bisa bikin kamu ketawa lepas sejenak dalam ketegangan.  

Selain itu, dialog candaan keduanya pemeran itu seenggaknya kamu bisa mengistirahatkan jantung kamu, supaya gak terlalu berdetak kencang!

5. Pembagian tokoh yang berbeda

Review Film Jeritan Malam: Ketika Rasa Penasaran Jadi Malapetakainstagram.com/indrabrasco

Sebelumnya, jika kamu lihat trailer film ini akan melihat Cinta Laura kan? Kamu pasti berpikir, Cinta memiliki banyak adegan di film ini dan menjadi pemeran utama perempuan. Namun, sayangnya Cinta hanya sering muncul di awal film, satu scene saat pertengah, dan di akhir sebagai sebuah clue.

Hal ini sangat disayangkan, karena pembagian scene tokoh yang terlihat sangat berbeda. Bahkan, akting Cinta sepertinya nampak terlalu datar sebagai gadis Bogor.

6. Banyak pesan yang diberikan

Review Film Jeritan Malam: Ketika Rasa Penasaran Jadi Malapetakainstagram.com/indrabrasco

Kamu bisa mengambil pelajaran dari tokoh Reza yang selalu berpikir logika dan gak percaya hal-hal mistis. Dengan ketidakpercayaan Reza bukan berarti dirinya harus meremehkannya ya. 

Boleh aja kamu gak percaya makhluk gaib dan hal mistis tapi jangan sampai itu malah jadi boomerang buat kamu karena kesombongan. Selain itu, meskipun kamu gak percaya dengan hal mistis setidaknya kamu tetap menghargai dan jangan menganggu keberadaan mereka dengan menantangnya atau meremehkannya. 

Wajar setiap film memiliki kekurangan dan kelebihan. Beberapa kekurangan bisa dijadikan pelajar bagi para sineas dan aktor atau aktris lainnya agar memberikan perfilman Indonesia yang semakin berkualitas. Secara gak langsung film ini cocok kok untuk ditonton saat akhir tahun. Tapi, cukup hati-hati dengan efek suara yang menggelegar.

Maka dari itu, mari kita akhiri review film ini dengan skor, 3/5. So, jangan lupa mulai film ini sudah tayang sejak tanggal 12 Desember 2019. Jika kamu penasaran dengan filmnya, bisa menonton di bioskop kesayanganmu. 

Baca Juga: Review Film Jumanji: The Next Level, Petualangan Seru yang Menegangkan

Topik:

  • Edwin Fajerial

Berita Terkini Lainnya