Review Film Like & Share, Berikan Pesan Tentang Edukasi Seksual!

Film Like & Share tayang 8 Desember 2022 di bioskop

Like & Share merupakan film terbaru garapan sutradara Gina S. Noer. Setelah berhasil membawa film edukasi kepada remaja dalam film Dua Garis Biru, kali ini ia kembali memberikan pesan tentang bahaya seks bebas dan pornografi di film Like & Share.

Sama seperti film sebelumnya, Like & Share sayangnya juga tuai kontroversi sebelum jadwal penayangan. Namun, di balik segala kontroversi yang mengiringi, film ini mempunyai edukasi yang mendalam, khususnya kepada remaja. Berikut review film Like & Share versi IDN Times. Keep reading!

Peringatan, artikel ini mengandung spoiler!

1. Sinopsis film Like & Share

Review Film Like & Share, Berikan Pesan Tentang Edukasi Seksual!Cuplikan film Like & Share (instagram.com/filmlikeandshare)

Film Like & Share menceritakan tentang dua sahabat SMA yang ingin mengeksplorasi dunia remaja. Mereka adalah Lisa (Aurora Ribero) dan Sarah (Arawinda Kirana). Keduanya saling menerima satu sama lain dan kerap membuat video ASMR bersama yang ditonton jutaan orang.

Lantas suatu hari Lisa ternyata terobsesi dengan video pornografi yang diperankan oleh Shinta (Aulia Sarah). Sementara itu, Sarah justru terjerumus ke dalam pergaulan bebas dengan sang pacar, Devan (Jerome Kurnia).

Suatu ketika, Sarah justru terjebak pada permasalahan yang membuatnya terpojok. Ia yang sebenarnya adalah korban nyatanya harus dituduh sebagai remaja perempuan nakal dan binal oleh lingkungan sekitarnya.

Akankah Lisa kemudian membantu Sarah sang sahabat untuk menyelesaikan permasalahannya? Atau justru malah sibuk dengan dunianya sendiri dan memilih menghakimi Sarah layaknya orang lain?

2. Film ini tak melulu soal persahabatan dan dunia remaja, tapi juga ceritakan soal hubungan orang tua dan anak

Review Film Like & Share, Berikan Pesan Tentang Edukasi Seksual!Di balik layar film Like & Share (instagram.com/filmlikeandshare)

Meski menceritakan sebagian besar permasalahan remaja, film Like & Share nyatanya juga memberikan pandangan sekaligus pesan untuk hubungan orang tua dan anak.

Film ini membahas pula tentang keinginan anak yang berbeda dengan orang tua. Tentang perbedaan pemikiran yang menghasilkan emosi dan jarak antara orang tua dan anak.

Di film ini memberikan pesan apa yang harus dilakukan anak dan orang tua ketika menghadapi banyak perbedaan. 

Baca Juga: 5 Film dan Series tentang Isu Seksual Dibintangi Pemain Like and Share

3. Realita hubungan remaja yang bisa menyesatkan disajikan jelas di film ini

Review Film Like & Share, Berikan Pesan Tentang Edukasi Seksual!Cuplikan film Like & Share (instagram.com/filmlikeandshare)

Menjadi seorang remaja kadang membingungkan, itulah nampaknya yang ingin di highlight Gina sebagai sutradara dalam film ini. Film berdurasi kurang lebih 112 menit ini menceritakan secara gamblang soal remaja yang ingin banyak tahu, yang ingin eksplorasi dunia lebih dalam, yang terkadang merasa paling tahu dan secara bersamaan juga kadang naif.

Kebiasaan remaja yang membangkang perkataan orang tua, hanya percaya pada perkataan kawan saja, mudah percaya pada orang baru hingga berakhir pada kenestapaan pun ditunjukkan secara lengkap di film ini. Semua problematika ala remaja itu pun dikemas dalam satu benang merah yang mengarah pada kasus sebenarnya yang ingin disuarakan dalam film ini yakni fakta banyaknya korban remaja perempuan di luar sana atas perbuatan keji serta tak senonoh orang dewasa yang tidak bertanggung jawab.

Sarah di dalam film ini memang diceritakan menjadi korban atas perbuatan sang kekasih Devan yang memaksanya berhubungan seksual. Gak sampai disitu, Sarah juga jadi korban penyebaran video seksualnya bersama kekasih. Bukannya didukung, ia malah banyak dihujat dan ditekan oleh keadaan.

Sarah yang merasa menjadi korban nyatanya harus menghadapi rundungan, pandangan sinis dan dibungkam mulutnya oleh sistem di masyarakat yang tak pernah berpihak pada korban terutama perempuan.

4. Penyelesaian permasalahan yang terkesan sangat relate dengan kondisi masyarakat

Review Film Like & Share, Berikan Pesan Tentang Edukasi Seksual!Cuplikan film Like & Share (Dok. Starvision/Like & Share)

Jelang akhir film, Sarah yang menjadi korban pemerkosaan oleh Devan dan juga videonya kala diperkosa disebar menjadi putus asa. Lingkungan memojokkannya, ia tak diberi ruang untuk memilih bagaimana ia harus bereaksi atas kejadian yang dialaminya.

Lisa yang mati-matian membela pun bergulat dengan perasaannya, apakah harus melakukan tindakan untuk mendukung sahabatnya atau justru hanya melihat langkah apa yang dipilih Sarah untuk menyelesaikan masalah yang dialaminya.

Tanpa menceritakan lebih detail mengenai akhir dari film, kami melihat penyelesaian masalah yang dipilih oleh Gina sebagai sutradara ini adalah langkah untuk menggambarkan keadaan sesungguhnya di masyarakat bahwa memang tidak pernah ada ujung atas kasus-kasus serupa. Perempuan atau korban lainnya memang harus selalu bertanya pada dirinya, harus berjuang walau emang kadang gak ada akhirnya.

5. Colouring dan skoring musik yang estetis khas film garapan Gina S Noer

Review Film Like & Share, Berikan Pesan Tentang Edukasi Seksual!Cuplikan film Like & Share (instagram.com/filmlikeandshare)

Di samping pesan yang diberikan, film ini kami nilai menampilkan warna yang cukup manis khas karya garapan Gina S Noer. Pemilihan warna yang apik membuat penonton nyaman selama menonton serta menunjukkan kesan estetik pula.

Selain itu, skoring musik di film ini juga kami nilai sangat baik. Di beberapa scene, instrumental musik serta efek suara yang diberikan sangat nyaman didengarkan. Hal tersebut justru membuat pesan yang disampaikan dalam film malah semakin mudah dipahami. Tentunya tanpa menggurui, ya.

Contohnya saat scene Lisa dan Sarah syuting untuk channel YouTube mereka. Suara-suara efek ASMR yang ditimbulkan sangat nyata dan nampak diolah dengan apik sehingga yang menonton merasa benar-benar menjadi penikmat channel YouTube Like & Share milik Sarah dan Lisa. 

6. Apik secara keseluruhan, alur yang disajikan nampak lambat dan terkesan bosan di awal

Review Film Like & Share, Berikan Pesan Tentang Edukasi Seksual!Cuplikan film Like & Share (Dok. Starvision/Like & Share)

Seperti disebut di awal, alur cerita yang ingin disampaikan sebenarnya seputar kehidupan remaja yang bermuara pada Sarah yang menjadi korban pemerkosaan dan penyebaran video asusila. Di awal film permasalahan-permasalahan yang dialami kedua sahabat ini disajikan cukup padat. 

Sayangnya, hal ini menyebabkan kami, dari sudut pandang penonton, merasa bahwa alur yang disajikan di awal cukup lambat dan membuat film terkesan membosankan pada mulanya. Padahal kami sadari, mungkin cerita-cerita awal ini memang sengaja disajikan oleh Gina sebagai sutradara agar penonton menemukan benang merah atas permasalahan yang pada akhirnya menimpa Sarah terutama, dan Lisa sebagai dua orang remaja di akhir film.

Terlepas dari segala kontroversi, kekurangan serta kelebihan dari film yang dibintangi Aurora Ribero dan Arawinda ini, kami rasa film Like & Share adalah salah satu tontonan yang wajib disimak minggu ini hingga jelang akhir tahun. Cerita yang disajikan bakal membawa penonton merasa gemas dengan realita yang ada di sekitar sekaligus merasa miris dan sedih. Emosi dan perasaan penonton akan dibuat naik turun, terutama di scene-scene jelang akhir film.

Untuk itu, kami IDN Times memberikan nilai 3,8/5 untuk Like & Share. Sense Gina untuk mengangkat isu sensitif dalam film ini patut diacungi jempol. Akting pemain-pemainnya terutama Arawinda serta Aurora Ribero juga perlu diapresiasi. Skoring musik, colouring, serta wardrobe juga berpadu baik di film ini.

Nah, biar kamu gak penasaran. Mulai besok (8/12/2022), kamu udah bisa menyaksikan Like & Share di bioskop kesayanganmu. Namun ingat, film ini banyak mengandung adegan dewasa sehingga gak cocok ditonton anak-anak di bawah usia 17 tahun. 

Artikel ini hasil kolaborasi penulisan Erfah Nanda dan Indra Zakaria.

Baca Juga: Fakta Film Like & Share yang Diperankan Arawinda, Tentang Trauma

Topik:

  • Indra Zakaria

Berita Terkini Lainnya