5 Fakta Menarik Last Night in Soho, Ada Anya Taylor-Joy

Film horor-psikologi yang digadang-gadang bakal bikin pusing

Sutradara kenamaan Hollywood, Edgar Wright membuat film baru yang keluar dari zona nyamannya. Last Night in Soho menjadi film perdana Edgar yang tidak bertema komedi. Setidaknya, Edgar dikenal melalui film Baby Driver (2017), Scott Pilgrim vs. the World (2010), dan Hot Fuzz (2007). Film-film tersebut masih memiliki elemen komedi di dalamnya, meski memiliki jalan cerita yang gelap.

Sebagai gebrakan baru sang sutradara, proyek menimbulkan tanda tanya bagi pencinta film, terutama penggemar karya Edgar. Apa saja fakta menarik di balik film Last Night in Soho yang baru merilis trailer pada 8 September 2021? Berikut daftar fakta-faktanya.

1. Dilengkapi dengan pemeran yang ciamik

https://www.youtube.com/embed/tB9WUIv9KH8

Setidaknya, film ini memiliki tiga nama yang akan menjadi tokoh besar ceritanya. Terdapat Anya Taylor-Joy (Sandy), Thomasin McKenzie (Eloise), dan Matt Smith (Jack) yang menonjol dalam trailer.

Mengutip ScreenRant, Anya Taylor-Joy dipilih sebagai pemeran utama perempuan karena memiliki julukan sebagai 'ratu teriak' di film horor. Matt juga menambahkan bahwa arahan Edgar membuatnya yakin karena visinya jelas dan terarah. Bahkan, Thomasin McKenzie sampai menolak tawaran Top Gun: Maverick demi tampil di film ini. 

2. Terinspirasi dari Don’t Look Now dan Repulsion

5 Fakta Menarik Last Night in Soho, Ada Anya Taylor-Joycuplikan Thomasin McKenzie di Last Night in Soho (dok. Focus Features)

Edgar Wright menyatakan bila film ini hadir dari inspirasi dua film horor, Don’t Look Now dan Repulsion. Kedua film ini memiliki tema yang serupa dengan film Edgar, horor psikologi. Namun, Edgar berusaha menggabungkan kedua film ini menjadi twist ala dirinya dan keluar dari genre komedi.

Don't Look Now berkisah tentang pasangan orangtua yang memutuskan untuk liburan ke Eropa supaya bisa melepas duka kepergian anaknya. Repulsion berkisah tentang perempuan yang tertekan secara seksual karena kehilangan saudaranya saat berlibur.

Baca Juga: Horor Sampai Drama, 7 Film Hollywood Bertema Boneka

3. Anya mengatakan film ini sebagai perjalanan psikedelik atau semacam halusinasi

5 Fakta Menarik Last Night in Soho, Ada Anya Taylor-Joycuplikan Anya Taylor-Joy dan Matt Smith di Last Night in Soho (dok. Focus Features)

Mengutip Tatler, Anya menilai film ini sebagai perjalanan psikedelik yang terarah dengan baik, terutama bagaimana cara Edgar menggambarkan latar waktu film ini. Anya menjelaskan film ini berjalan seperti pesta yang berlangsung kacau, semula cerah dan terang. Kemudian, semua mendadak gelap seperti mimpi buruk.

Pernyataan Anya ini perlu dilihat dengan kacamata bahwa sebelumnya perempuan 25 tahun ini pernah memerankan sosok pencandu narkoba di Queen's Gambit. Anya dapat menilai kondisi psikedelik dan melayang, karena pernah melakoninya di serial tersebut.

4. Memiliki dua latar waktu di London

5 Fakta Menarik Last Night in Soho, Ada Anya Taylor-Joycuplikan Thomasin McKenzie di Last Night in Soho (dok. Focus Features)

Melihat dari trailer film ini, kamu bisa melihat dua latar waktu yang dihadirkan oleh Edgar. Anya Taylor-Joy akan menjadi sosok dari masa 1960an bersama dengan Matt Smith. Belum terjawab pasti korelasi kedua peran mereka sebagai apa. Namun, trailer memperlihatkan komplikasi masalah muncul dari hubungan keduanya.

Sementara itu, Thomasin McKenzie yang pernah berperan di film Taika Watiti, Jojo Rabbit akan berada di masa kini. Trailer menjelaskan adanya koneksi antara tokoh Anya dan Thomasin. Namun, kedua tokoh ini memiliki latar tempat yang sama di London.

5. Last Night in Soho adalah film horor psikologi

https://www.youtube.com/embed/AcVnFrxjPjI

Film ini hadir dari luapan inspirasi di kepala Edgar. Inspirasi Last Night in Soho muncul saat Edgar masih menggarap film dokumenter tenntang band Spark dan menyiapkan sekuel dari film larisnya, Baby Driver.

Berkaitan dengan inspirasi ini, perlu diketahui bila Edgar pernah membuat film horor dari sub-genre zombie, slasher, dan serangan alien. Namun, film ini akan membawa hal baru lagi dari Edgar dengan sub-genre yang menegangkan, horor psikologi. Mengutip ScreenRant, genre ini berorientasi pada kondisi mental karakter yang senantiasa memburuk dalam plot yang berputar-putar.

Berikut beberapa fakta dari film Edgar Wright, Last Night in Soho. Apakah kamu penasaran akan menjadi seperti apa film ini?

Baca Juga: Worth It, 7 Film Thriller Fenomenal Terbaik yang Gak Boleh Kamu Skip!

Topik:

  • Zahrotustianah

Berita Terkini Lainnya