Film Bali: Beats of Paradise Bakal Tayang Mulai 22 Agustus

Kabarnya sudah tayang di Amerika Serikat dan Korea

Jakarta, IDN Times - Bali: Beats of Paradise karya Livi Zheng adalah film dokumenter yang mengisahkan keindahan pulau Bali dan alat musik gamelan. Film ini dibintangi oleh Judith Hill, pemenang Grammy Award (Pemenang Oscar-20 Feet from Stardom), serta sejumlah pemain dari Indonesia: Nyoman Wenten dan Balawan.

Film ini baru akan hadir di bioskop di Indonesia pada 22 Agustus nanti setelah tayang di Amerika Serikat sejak 16 November 2018 dan Korea Selatan pada April 2019.

Rabu (14/8) malam, IDN Times berkesempatan menyaksikan Gala Premier film Bali: Beats of Paradise di CGV Grand Indonesia, Thamrin, Jakarta Pusat. Seperti apa filmnya? Awas spoiler!

1. Memanjakan mata dan telinga dengan panorama Bali sepanjang film

Film Bali: Beats of Paradise Bakal Tayang Mulai 22 AgustusPexels.com/Artem Beliaikin

Film dengan durasi 56 menit ini akan memanjakan kamu dengan berbagai sudut dan keindahan Bali. Bagi yang belum pernah ke Bali, kamu bisa dibuat menikmati betapa indahnya pulau Dewata ini. Air terjun, sawah, pegunungan, dan lain-lain menyatu sempurna dengan suara alam yang sangat jelas.

Meski tidak seluruhnya pengambilan gambar dilakukan di Bali, kamu masih akan menemukan keunikan tari Bali dan gamelan dimainkan di Amerika melalui sosok Wenten dan istrinya. Kamu juga akan menemukan skoring yang menyenangkan dalam film ini, baik itu suara alam maupun gamelan.

2. Perjuangan membuat gamelan semakin terkenal

Film Bali: Beats of Paradise Bakal Tayang Mulai 22 AgustusIDN Times/Daruwaskita

Livi membuat film dokumenter ini sebagai sebuah petualangan dengan menempatkan Wenten yang berusaha membuat gamelan dilirik banyak orang. Caranya dengan membuat video di YouTube, bekerja sama dengan Judith Hill dan mengombinasikannya dengan musik funk menjadi sebuah lagu berjudul Queen of the Hill. Istri Wenten, Nanik juga ambil bagian dengan mengajarkan Tari Bali dalam video musik tersebut.

Detail pengambilan gambar dan close up yang sesekali diperlihatkan Livi benar-benar mengeskplorasi bagaimana perjuangan Wenten dan Nanik. Tidak berhenti sampai video itu selesai, Wenten dan juga Judith lalu menemui kesulitan agar orang-orang tertarik melihat video musik tersebut.

Baca Juga: Review Film Perburuan: Antara Pemberontakan dan Penantian Kemerdekaan

3. Humor sederhana yang natural

Film Bali: Beats of Paradise Bakal Tayang Mulai 22 AgustusIDN Times/Helmi Shemi

Kegigihan Wenten dalam mempelajari gamelan sejak kecil menjadi bagian yang cukup menggemaskan. Livi menempatkan ilustrasi seorang bocah yang merepresentasikan Wenten kecil berjuang agar bisa ahli dalam Tari Bali dan gamelan.

Selain itu, pertemuannya dengan Nanik hingga keduanya menjalin cinta menjadi humor sederhana yang membuat film ini tidak terlalu kaku. Selama film diputar beberapa penonton dibuat terpingkal dengan monolog dari Wenten ataupun Nanik.

4. Belajar menghargai budaya sendiri

Film Bali: Beats of Paradise Bakal Tayang Mulai 22 AgustusIDN Times/Helmi Shemi

Bagi sebagian orang, film dokumenter tentu akan membosankan. Kamu mungkin akan bosan melihat film ini karena terlalu banyak penjelasan seputar gamelan dan Bali itu sendiri. Namun ada bagian yang mungkin akan menampar kamu: kenapa banyak orang di luar Indonesia yang tertarik belajar gamelan, namun anak muda Indonesia jarang ada yang berminat?

Sepanjang film kamu akan menemukan bahwa gamelan itu bukan hanya alat musik tradisional yang kaku dan hanya bisa memainkan lagu daerah. Gamelan sudah jauh melampaui batasan-batasan. Gamelan kerap dimasukkan dalam film-film Hollywood, sebut saja Avatar, Star Trek dan Mario Bros.

https://www.youtube.com/embed/zhS17v8JWVg

Baca Juga: Review Film Bumi Manusia: Pribumi Pertama yang Lawan Pengadilan Eropa

Topik:

  • Erina Wardoyo

Berita Terkini Lainnya