5 Hal yang Bisa Dipelajari dari Film Srimulat: Hil yang Mustahal

Ajak penonton bernostalgia dan mengambil pelajaran hidup

Srimulat: Hil yang Mustahal sudah dirilis sejak 19 Mei 2022. Film karya Fajar Nugros ini juga mendapat sambutan yang positif dari masyarakat. Sebab, tak hanya menghadirkan cerita yang penuh canda dan tawa. Film ini juga kembali membawa memori lama para penontonnya dengan tingkah kocak para anggota Srimulat dengan cara yang berbeda.

Tak hanya menghibur penonton dengan komedinya yang segar, Srimulat: Hil yang Mustahal juga menyelipkan pelajaran hidup dalam rangkaian ceritanya. Pelajaran hidup ini pun menjadi hal yang bisa diresapi penonton, karena ternyata hidup itu juga penuh dengan lika-liku.

1. Dukungan sahabat bisa jadi motivasi tersendiri

5 Hal yang Bisa Dipelajari dari Film Srimulat: Hil yang MustahalElang El Gibran Rosadi dan Bio One di film Srimulat: Hil yang Mustahal (instagram.com/filmsrimulat)

Di awal cerita, diperlihatkan bagaimana Basuki (Elang El Gibran Rosadi) mengetahui jika sahabatnya, Gepeng (Bio One) punya bakat di bidang melawak. Hal itu pun membuat Basuki terus meyakini Gepeng, jika sahabatnya itu memiliki bakat yang bisa ditunjukkan kepada orang banyak.

Gepeng yang tak begitu menghiraukan ucapan Basuki pun tanpa sengaja ikut "nimbrung" dalam gelaran lawak Srimulat. Di mana saat itu, Gepeng menyelamatkan lawakan anggota Srimulat yang dinilai tak lucu oleh penonton. Dari sanalah, Basuki pun terus meyakinkan Pak Teguh (Rukman Rosadi) untuk merekrut Gepeng menjadi bagian dari Srimulat.

Kepercayaan Basuki kepada temannya itu sedikit banyaknya telah membantu Gepeng dalam membangun kepercayaan dirinya. Ia juga makin termotivasi untuk bisa menjadi bagian dari keluarga pelawak terkenal pada masanya itu.

2. Menaruh kepercayaan pada orang yang berbakat terkadang bukanlah hal yang salah

5 Hal yang Bisa Dipelajari dari Film Srimulat: Hil yang MustahalBio One di film Srimulat: Hil yang Mustahal (instagram.com/filmsrimulat)

Basuki yang terus meyakinkan Pak Teguh dan anggota Srimulat yang ikut rapat saat itu pun berbuah manis. Sebab, Pak Teguh pun mengizinkan Gepeng untuk ikut ke Jakarta. Respon dari mereka yang mendengar pengumuman tersebut pun beragam. Salah satu yang paling menonjol adalah penolakan keras sekaligus tak terimanya Tarzan (Ibnu Jamil) akan keputusan tersebut.

Anggota Srimulat yang lain juga ada yang terkejut sekaligus bahagia. Apalagi, anggota musik Srimulat, di mana salah satunya terdapat bapak Gepeng yang diperankan oleh Sarjito. Gepeng pun begitu senang dan sangat berterima kasih kepada Pak Teguh karena telah memberinya kesempatan.

Pak Teguh mengajarkan kepada para kita, bahwa memberi kepercayaan kepada orang yang berbakat itu tak ada salahnya. Sebab, kepercayaan bak investasi yang harus dijaga agar nilainya tidak turun dan terus bisa naik. Meski "investasi" itu terlihat kecil, tapi sebuah kepercayaan juga dapat menjadi semangat untuk orang lain.

Baca Juga: 5 Alasan Kamu Wajib Nonton Film Srimulat: Hil Yang Mustahal

3. Ibu kota bukanlah tempat yang mudah untuk ditaklukkan

5 Hal yang Bisa Dipelajari dari Film Srimulat: Hil yang Mustahalpara pemeran anggota Srimulat di film Srimulat: Hil yang Mustahal (instagram.com/filmsrimulat)

Bukan hal mudah untuk Srimulat akhirnya bisa hijrah ke Jakarta yang menjadi ibu kota negara Indonesia. Untuk bisa terkenal di daerah, Srimulat bahkan perlu waktu bertahun-tahun untuk mendapatkan kepopuleran. Kerja keras itu pun berbuah manis hingga mereka diundang untuk tampil di depan Presiden Suharto dan Ibu Tien.

Namun, sebelum benar-benar tampil di depan presiden, Srimulat pun mulai disadarkan, jika ibu kota bukanlah tempat yang mudah ditaklukan. Kota yang jadi impian setiap orang itu pun membuat Srimulat sadar, jika ada banyak hal yang tidak mereka ketahui.

Berbagai kendala harus dihadapi oleh Srimulat, mulai dari gaya hidup, biaya hidup, hingga penggunaan bahasa nasional. Masalah lainnya yang tak kalah serius pun datang dari, bagaimana lawakan mereka ternyata tidak menunjukkan perkembangan yang signifikan. Bahkan, mereka sangat khawatir ketika melihat presiden yang menonton pentas mereka sama sekali tidak tertawa.

4. Mencari tahu dulu akar permasalahannya sebelum memutuskan untuk memutus batangnya

5 Hal yang Bisa Dipelajari dari Film Srimulat: Hil yang MustahalBio One, Elang El Gibran Rosadi, dan Rano Karno di film Srimulat: Hil yang Mustahal (instagram.com/filmsrimulat)

Srimulat juga kembali dihadapkan oleh masalah Gepeng yang tidak tampil di pentas yang dihadiri oleh presiden itu. Padahal, mereka sangat bergantung pada lawakan Gepeng yang dianggap bisa membalikkan keadaan di panggung, seperti sebelumnya. Nyatanya, kepercayaan itu pun harus sirna dan membuat mereka harus menelan pil kecewa.

Gepeng pun diputuskan menjadi penyebab masalah itu terjadi. Ketidak lucuan dan pentas yang dianggap kurang memuaskan itu dilimpahkan kepada Gepeng. Padahal, Gepeng tak punya niat untuk tak tampil. Keterlambatannya disebabkan oleh Royani (Indah Permatasari) yang sangat lama bersiap diri sebelum menghadiri pentas.

Kecepatan memutuskan itu tidak didasari pada mencari tahu akar permasalahannya terlebih dahulu. Alhasil, Gepeng pun berniat untuk kembali ke desanya sebagai bentuk pertanggung jawabannya. Namun, hal itu berhasil digagalkan, karena Royani menjelaskan apa yang terjadi sebenarnya kepada para anggota Srimulat.

5. Belajar itu gak ada habisnya, lho

5 Hal yang Bisa Dipelajari dari Film Srimulat: Hil yang Mustahalpara pemeran anggota Srimulat di film Srimulat: Hil yang Mustahal (instagram.com/filmsrimulat)

Srimulat mengajarkan kepada semua orang, jika kegiatan belajar itu tak pernah ada habisnya. Belajar di sini bukan menempuh pendidikan formal, tapi bagaimana bisa menyesuaikan diri dengan di mana tempat kita tinggal.

Setelah datang ke ibu kota, salah satu masalah terbesar Srimulat adalah di penggunaan bahasa. Para anggota Srimulat kala itu tidak terlalu fasih berbahasa Indonesia. Sebab, sehari-harinya mereka menggunakan bahasa Jawa. Alhasil, mereka pun harus kembali menyesuaikan diri di ibu kota, di mana orang-orang di sana tidak berbicara bahasa Jawa.

Kekhawatiran itu juga makin diperparah ketika Srimulat harus tampil di televisi nasional. Mereka harus terus putar otak untuk membuat lawakan mereka jadi lucu, meskipun harus menggunakan bahasa Indonesia. Namun, anggota Srimulat tidak menyerah begitu saja. Dengan tawaran bantuan dari Royani, mereka pun mulai belajar menggunakan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari.

Film Srimulat: Hil yang Mustahal tak hanya mengajak penontonnya bernostalgia. Film ini juga mengajarkan berbagai pesan hidup yang ikut terselip dalam cerita penuh tawanya. Kamu sendiri sudah menonton film satu ini, belum?

Baca Juga: 9 Potret Anggota Srimulat Asli dengan Para Aktor, Mirip Banget!

Ines Melia Photo Verified Writer Ines Melia

Dengan menulis saya 'bersuara'. Dengan menulis saya merasa bebas.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya