Sundance Film Festival Segera Mulai, Ini 8 Film yang Bisa Kamu Tonton

Terdiri atas 4 film naratif dan 4 film dokumenter

Seperti diketahui, salah satu agenda wajib dan menjadi hal yang menarik di Sundance Film Festival adalah menayangkan film-film pilihan. Karena itu, Sundance Film Festival: Asia 2021 yang dihadirkan Sundance Institute, XRM Media, dan IDN Media, serta akan diadakan pada 23-26 September 2021 ini pun akan memutar 8 film pilihan yang terdiri atas 4 film naratif dan 4 film dokumenter.

Ke-8 film tersebut selain menarik untuk ditonton, pastinya juga sarat akan nilai-nilai kehidupan dan sosial. Nah, kira-kira bercerita tentang apa saja ya 8 film tersebut yang akan ditayangkan di Sundance Film Festival: Asia 2021 ini? Yuk, simak ulasan singkatnya di bawah ini!

1. Try Harder!/U.S.A.

Sundance Film Festival Segera Mulai, Ini 8 Film yang Bisa Kamu TontonTry Harder! (dok. Try Harder Film)

Film dokumenter Try Harder! karya Debbie Lum ini berhasil mendapat 100% Rotten Tomatoes dan rating 7.9 di IMDb, lho. Film ini pun bercerita tentang para senior di Lowell High School, sebuah SMA negeri di San Francisco, yang sudah mulai stres. 

Saat tengah mempersiapkan aplikasi ke perguruan tinggi yang begitu menguras emosi, para senior sangat menyadari persaingan ketat yang akan mereka hadapi untuk dapat masuk ke perguruan tinggi impian mereka. Mereka meneliti bagaimana setiap detail aplikasi mereka, dari kelas, kegiatan ekstrakurikuler, hingga identitas ras mereka.

Di Lowell High School, anak-anak kerennya adalah para kutu buku. Mayoritas siswanya adalah orang Amerika-Asia dan hampir semua memiliki bakat luar biasa. Dengan sentuhan humor, sutradara Debbie Lum membawa kita ke realitas proses aplikasi perguruan tinggi di Amerika dan bagaimana ras serta kelas sosial dapat memengaruhi kesempatan pendidikan seseorang, seperti yang dialami para siswa di Lowell High School.

Baca Juga: 5 Keuntungan Kalau Kamu Nonton Sundance Film Festival 2021 Asia

2. The Dog Who Wouldn't Be Quiet/Argentina

Sundance Film Festival Segera Mulai, Ini 8 Film yang Bisa Kamu TontonFilm The Dog Who Wouldn't Be Quiet (Dok. Sundance Film Festival)

The Dog Who Wouldn't Be Quiet merupakan film naratif yang banyak mengandung simbol dan sebetulnya merupakan representasi dari nilai-nilai kehidupan. Tak heran apabila film ini berhasil menyabet 100% Rotten Tomatoes dan 6.2 IMDb.

Film ini bercerita tentang Sebastián, atau Sebas, seorang pria berumur 30-an tahun, cerdas, seorang desainer grafis, serta  terlatih dalam penggunaan Adobe Illustrator yang kini sedang mencoba mencari pekerjaan part time.

Suatu ketika, ia melihat seorang perempuan di pernikahan ibunya. Rupanya, mereka saling tertarik! Singkat cerita, mereka pun memutuskan untuk bersama. Istrinya pun hamil tak lama kemudian. Beberapa saat kemudian, entah bagaimana, sebuah meteor menghantam bumi, membawa gas beracun di udara. Semua orang, termasuk Sebas, harus memakai helm kaca untuk melindungi diri.

3. Luzzu/Malta

Sundance Film Festival Segera Mulai, Ini 8 Film yang Bisa Kamu TontonFilm Luzzu (Dok. Sundance Film Festival)

Sama seperti Try Harder! dan The Dog Who Wouldn't Be Quiet, film Luzzu juga mendapat 100% Rotten Tomatoes dan mendapatkan rating 7.1 IMDb. Film naratif ini bercerita tentang kehidupan seorang nelayan Malta, Jesmark, yang bekerja begitu keras untuk keluarga kecilnya. 

Suatu saat, ia dihadapkan pada dua pilihan yang sangat membingungkan. Pertama, memperbaiki luzzu-nya yang bocor yang merupakan sebuah perahu nelayan tradisional dari kayu warna-warni--dengan harapan dapat mencari nafkah di laut untuk istri dan putranya yang baru saja lahir, sama seperti yang juga telah dilakukan oleh ayah dan kakeknya.

Kedua, menjual luzzu tersebut demi mendapatkan modal untuk bergabung dengan operasi pasar gelap yang mengeksploitasi populasi ikan Mediterania dan mempertaruhkan mata pencaharian keluarga lokal di sana. Wah, kira-kira pilihan apa yang akan diambil Jesmark? Ada yang bisa menebak gak nih?

4. Users/U.S.A.

Sundance Film Festival Segera Mulai, Ini 8 Film yang Bisa Kamu TontonFilm Users (Dok. Sundance Film Festival)

Dengan teknologi yang semakin mendorong seluruh aspek kehidupan kita, manusia semakin bergerak cepat menuju ‘teknopoli’. Merasa asing dengan kata teknopoli? Ya, kata tersebut muncul dari buku Neil Postman, yakni Teknopoli Budaya Saintisme Monopoli Teknologi. Istilah teknopoli berasal dari dua buah kata, yaitu teknologi dan monopoli. Nah, kamu pasti sudah dapat menebak apa yang dimaksudkan dengan teknopoli, kan?

Film yang menggunakan dokumenter esai visual ini, kita akan mengeksplorasi konsekuensi tak diinginkan dari kemajuan teknologi. Hal ini membuat kita kembali bertanya-tanya: “Apakah benar bahwa kemajuan teknologi akan mengarah pada perbaikan kualitas hidup?” Meski pada kenyataannya, kita sering kali merasa bahwa kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tak terelakkan.

Dengan menggunakan bahasa sinematik yang melawan mitos kemajuan teknologi, film dokumenter ini akan menjadi meditasi kritis dan reflektif atas pertanyaan tersebut. Yang suka ‘berfilsafat’ atau menyingkap nalar lebih dalam, wajib nih nonton film Users!

5. Writing With Fire/India

Sundance Film Festival Segera Mulai, Ini 8 Film yang Bisa Kamu TontonFilm Writing with Fire (Dok. Sundance Film Festival)

Di salah satu negara bagian India yang paling patriarki, muncullah sebuah surat kabar yang diinisiasi dan digerakkan sepenuhnya oleh perempuan pedesaan yang tergabung dalam komunitas Dalit. 

Meera, seorang reporter politik yang populer, memutuskan untuk memperbesar pengaruh media melalui langkah-langkah berani. Hal ini ia jalankan dengan mentransformasi media cetak menjadi sebuah media digital.

Kerap kali dicemooh dan mengalami demotivasi, semangat perempuan-perempuan visioner dalam film dokumenter ini begitu besar. Salah satu tujuan terbesar mereka adalah untuk menjadi kantor berita digital pertama di dunia yang diinisiasi dan digerakkan sepenuhnya oleh sekelompok perempuan dari sebuah pedesaan di Dalit. Wah, female power banget! Pastinya seru melihat berbagai rintangan dan konflik yang timbul dari film Writing with Fire.

6. John and the Hole/U.S.A.

Sundance Film Festival Segera Mulai, Ini 8 Film yang Bisa Kamu TontonFilm John and the Hole (Dok. Sundance Film Festival)

John and the Hole yang merupakan kisah naratif berlatarkan kenyataan hidup yang begitu meresahkan, bercerita mengenai proses pendewasaan John, seorang anak yang menahan keluarganya di dalam lubang di tanah.

John and the Hole juga merupakan film thriller yang mengisahkan tentang John, seorang anak yang menemukan sebuah lubang di belakang pekarangan rumahnya. Penemuan lubang itu bukan untuk tempat bermain John, melainkan untuk menyekap ayah, ibu dan saudara perempuannya.

Selama ini, John menyimpan misteri yang tidak banyak diketahui anggota keluarganya yang lain, termasuk ayah ibunya. Penyekapan tersebut menjadi tanda ada yang tidak beres dengan diri John, sekaligus menjadi peringatan untuk kedua orang tuanya. Apakah John menyimpan dendam kepada keluarganya sendiri?

7. Passing/U.S.A.

Sundance Film Festival Segera Mulai, Ini 8 Film yang Bisa Kamu TontonFilm Passing (Dok. Sundance Film Festival)

Masih soal perempuan nih guys, film Passing, yang diadaptasi dari karya eponim milik Nella Larsen, berkisah tentang dua perempuan kulit hitam dan kehidupan mereka selama era segregasi di New York pada tahun 1920-an. 

Dalam versi layar hitam-putih yang ditampilkan oleh Rebecca Hall, Clare, dan Irene, teman sekolah menengah yang bertemu satu sama lain di sebuah kota besar, menemukan fakta bahwa mereka berdua sama-sama menjalani kehidupan yang berbeda di ‘sisi berlawanan dari garis warna’.

Clare, yang tinggal di Manhattan bersama suaminya yang berkulit putih, tidak tahu bahwa sejatinya ia adalah seorang perempuan berkulit hitam. Di sisi lain, Irene, tinggal di Harlem bersama dengan kedua anaknya dan suaminya, yang merupakan seorang dokter berkulit hitam. Pertemuan tak disengaja antara kedua perempuan itu mengarah pada sebuah obsesi, menghasilkan eksplorasi yang lebih dalam tentang identitas rasial dan gender, kinerja, warna kulit, dan represi. Menarik bukan film naratif ini?

8. Amy Tan: Unintended Memoir/U.S.A.

Sundance Film Festival Segera Mulai, Ini 8 Film yang Bisa Kamu TontonAmy Tan: Unintended Memoir (dok. KPJR Film)

Novel debut karya penulis Amy Tan yang berjudul The Joy Luck Club (1989) berhasil mengantarkannya kepada sebuah kesuksesan besar. Amy Tan pun menjadi salah satu sosok paling berpengaruh di bidang sastra di Amerika. Film ini merupakan potret intim dari seorang penulis inovatif, dengan gambar dan wawancara eksklusif, yang menceritakan tentang kehidupan dan perjalanan karier Amy Tan yang begitu inspiratif.

Sebelum film dokumenter ini digarap, Amy Tan sempat membuka diri kepada mendiang James Redford (1962-2020), sang sutradara dari film ini, dan menceritakan seluruh trauma yang pernah ia hadapi. Kepada Redford, ia juga menjelaskan bagaimana menulis dapat membantunya sembuh.

Lahir dari orang tua imigran Tiongkok di Oakland, California, pada tahun 1952, Tan memerlukan waktu untuk dapat memahami alasan mengapa ibunya memiliki kecenderungan untuk bunuh diri. Rupanya, hal ini berakar dari ‘legasi’ yang umum dialami oleh perempuan-perempuan yang selamat dari tradisi pergundikan di Tiongkok kuno.

Oh ya, bicara soal Sundance Film Festival: Asia 2021, kamu juga bisa lho ikut rangkaian acaranya dari tanggal 23-26 September 2021. Akan ada Panel Discussion dan juga Awarding Night yang bisa kamu tonton secara gratis di TikTok Sundance Film Festival: Asia 2021 ya! Kapan lagi kamu bisa tonton hasil diskusi terkait perkembangan industri film Indonesia? Ini kesempatanmu, dan klik di sini untuk menontonnya. (WEB)

Baca Juga: Sundance Film Festival: Asia 2021 Digelar Virtual pada 23-26 September

Topik:

  • Marwan Fitranansya

Berita Terkini Lainnya