Masih Ambigu, 6 Pertanyaan Penting Ini Belum Terjawab di 'Joker'

Kehidupan Arthur Fleck memang sudah suram sejak awal film. Namun semuanya menjadi semakin buruk ketika dia mengetahui bahwa ibunya, Penny, percaya bahwa Thomas Wayne adalah ayah kandungnya.

Pada awalnya Arthur tidak punya alasan untuk menyalahkan ibunya, tetapi ketika ia berhadapan langsung dengan Thomas Wayne dan menanyakan hal itu, sang miliader tersebut malah memukulnya. Thomas kemudian memberi tahu Arthur bahwa Penny adalah wanita tidak waras, dan semua yang dikatakan olehnya hanyalah khayalan belaka.

Kemudian, saat Arthur mengambil dokumen dari Rumah Sakit Arkham, ia akhirnya mengetahui kalau dirinya diadopsi dan pernah disiksa oleh salah satu pacar ibunya. Namun apakah keseluruhan cerita itu benar adanya? Karena setelahnya, Arthur menemukan foto ibunya dengan catatan"I love your smile" dengan inisial Thomas Wayne.

Jadi, seberapa benarkah kisah versi Thomas Wayne? Apakah adopsi itu nyata, tetapi perselingkuhan Wayne dengan Penny juga nyata? Sayang, film ini tidak menjawab semua pertanyaan itu sepenuhnya, dan meninggalkan semua jawaban ke penonton masing-masing.

Arthur Fleck menghabiskan banyak waktunya di dalam fantasi, yang sudah diperlihatkan di awal film, ketika dia menonton acara Murray Franklin bersama ibunya. Fantasi ini kemudian semakin parah ketika kita menyadari bahwa Arthur telah "mendesain" seluruh hubungan romantis dengan tetangganya, Sophie, dalam pikirannya sendiri. 

Kecenderungan Arthur ke arah fantasi ini cukup membuat kita bertanya-tanya, berapa banyak adegan yang hanya terjadi di dalam kepala Arthur? Kita tahu pasti bahwa penampilan talk show awal dan ikatan romantis dengan Sophie hanya fantasi. Lalu, adegan mana lagi yang kemungkinan hanya fantasinya?

Apakah Arthur pernah benar-benar berhasil keluar dari mobil polisi di tengah kerusuhan dan menjadi Joker? Apakah Arthur benar-benar membunuh terapisnya? Apakah, mungkin, dia telah di rumah sakit jiwa sejak awal film? Mudah-mudahan saja tidak, walau semua kemungkinan tersebut masih mungkin terjadi.

Joker adalah film yang sebisa mungkin tidak terlalu bergantung pada semesta DC Comics. Ya, ini adalah film tentang Joker, tetapi dalam hal koneksi ke kontinuitas plot Batman dan semesta yang lebih besar, film ini benar-benar memiliki potensi untuk menjadi "awal" dari proyek-proyek DC di masa depan.

Walau film ini hanya menunjukkan kebangkitan "Joker gang," kemunculan Bruce Wayne muda dan kehadiran Arkham State membuat kita terus bertanya-tanya, apakah akan ada supervillain lain yang sudah mengintai kota Gotham versi Joker ini?

Apakah Gotham, dengan tumpukan sampah dan ancaman "tikus super," sudah menjadi rumah bagi Riddler, Two-Face, Clayface, Poison Ivy, dan bahkan Harley Quinn? Apakah mereka menonton kemarahan Joker di siaran langsung acara Murray dan mendapat sedikit inspirasi? Yah, semoga saja semua spekulasi ini terjawab di kemudian hari.

Selama bertahun-tahun, komik dan film telah memberi kita beberapa versi berbeda dari kisah asli Batman. Dalam versi yang mungkin paling populer, orang tuanya ditembak mati oleh perampok acak.

Di lain waktu, perampok itu diberi nama: Joe Chill. Sedangkan pada tahun 1989, film Batman menampilkan Jack Napier, pria yang kemudian menjadi Joker, sebagai pembunuh kedua orang tua Bruce Wayne. 

Dalam Joker sendiri, Waynes dibunuh oleh seorang perusuh acak yang memakai topeng badut yang kebetulan memiliki senjata. Tapi Bruce Wayne sendiri belum mengetahui bahwa seluruh cobaan ini terjadi karena ulah Arthur Fleck dan tindakan anarkisnya.

Dengan mengingat hal itu, misi Batman untuk memerangi kejahatan akan dilemparkan ke dalam sudut pandang yang berbeda, karena itu bukan lagi sekadar "kejahatan" yang membunuh orang tuanya.

Jadi, di dunia ini, apakah Bruce Wayne akan menjadi Batman, atau apakah ia akan mengarahkan semua energinya untuk balas dendam kepada Arthur Fleck? Dan jika dia menjadi Batman, apakah ia mengetahui tentang proses "transformasi" Arthur menjadi Joker? Akan sangat menarik untuk mengetahuinya.

Arthur Fleck pada awalnya enggan menggunakan kekerasan, tetapi pada akhir film ia sudah tidak bisa lagi menahan dirinya dan menembak Murray Franklin. Setelahnya, ia membunuh terapis yang mewawancarainya di Arkham. Ketika film berakhir, takdir Arthur dibiarkan menggantung, dan kita sebagai penonton harus memutuskan apakah dia lolos atau tidak. 

Karena sekarang dia telah menjadi Joker, anggap saja Arthur berhasil keluar dari Arkham dan kembali berkeliaran di kota Gotham. Namun apa tujuannya sekarang? Rasa hausnya akan kekacauan jelas tidak padam, jadi siapa yang akan dia kejar selanjutnya?

Apakah dia akan melacak pacar lama ibunya yang menyiksanya ketika dia masih kecil? Apakah dia akan mencari orang tua kandungnya? Atau akankah dia menjadi seperti versi buku komiknya, dan hanya bertindak sebagai agen kekacauan, yang membunuh orang secara acak? Apa pun yang akan dia lakukan, itu tidak akan berakhir dengan baik.

Joker adalah film yang tidak bergantung pada sumber komik mana pun. Hasilnya adalah sebuah kisah di mana Joker naik ke tampuk kekuasaan Gotham, di mana semua orang sekarang tahu namanya.

Arthur Fleck adalah seorang buronan setelah menunjukkan dirinya kepada dunia sebagai Joker di sebuah talk show, di mana Murray memanggilnya dengan nama aslinya. Dalam komik, Joker sering didefinisikan oleh anonimitas, karena pada dasarnya ia tidak memiliki nama asli. 

Namun semua ini masih menimbulkan pertanyaan. Jika semua orang tahu Arthur Fleck adalah Joker, bisakah dia benar-benar mempertahankan kehidupan kriminalnya sebagai Joker?

Dan jika dia tidak bisa, bisakah orang lain mengambil alih mantelnya sebagai Clown Prince of Crime? Apakah Arthur Fleck hanyalah awal dari sebuah mitos yang akan berlanjut hingga Bruce Wayne dewasa? Bagaimana jika Joker yang kita kenal hanyalah awal dari Joker yang akan muncul di Gotham setelahnya?

Nah, itu tadi 6 pertanyaan terbesar yang belum terjawab di Joker. Film ini memang menimbulkan banyak perdebatan, baik dari kritikus maupun penonton. Selain memiliki cliffhanger ending, Joker juga memiliki banyak hal yang ambigu di dalamnya. Jadi, bagaimana pendapat kalian tentang film ini?