5 Fakta tentang The Black Dahlia Murder, Band Death Metal asal Amerika
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Musik keras memiliki segmentasi dan peminat yang tak kalah loyal dari genre musik lain. Salah satunya adalah The Black Dahlia Murder, band death metal asal Waterford, Michigan, Amerika Serikat yang dibentuk di tahun 2001.
Hampir dua dekade usianya, tak lantas membuat popularitas The Black Dahlia Murder meredup. Bahkan, musiknya justru semakin gahar seiring berjalannya waktu. Let's get closer with them!
1. Namanya terinspirasi dari pembunuhan Elizabeth Short
Mendengar namanya, mungkin kamu akan langsung menganggap band ini keren. Tahukah kamu, nama ini terinspirasi dari peristiwa pembunuhan Elizabeth Short di tahun 1947 yang sering disebut sebagai Black Dahlia.
Perempuan ini ditemukan tewas terbunuh di Leimert Park di Los Angeles, California dalam keadaan dimutilasi dan dibagi dua di bagian pinggang. Elizabeth Short pun tewas akibat kehabisan darah. Ngeri!
2. Band asal Swedia, Carcass, adalah inspirasi terbesarnya
Setiap band dan musisi pasti punya inspirasi terbesar yang memengaruhi karya-karyanya. Termasuk The Black Dahlia Murder yang mengaku bahwa band asal Swedia, Carcass, adalah inspirasi terbesarnya.
Hal ini diakui oleh Trevor Strnad, vokalis The Black Dahlia Murder. Selain itu, warna musiknya juga terinspirasi dari Morbid Angel, Malevolent Creation, Darkthrone, Iron Maiden, Metallica, Pantera dan Megadeth.
3. Sejauh ini, telah mengeluarkan delapan album studio
Editor’s picks
Telah berkiprah sejak tahun 2001, The Black Dahlia Murder telah mengeluarkan delapan album studio sejauh ini. Yakni Unhallowed (2003), Miasma (2005), Nocturnal (2007), Deflorate (2009), Ritual (2011), Everblack (2013), Abysmal (2015) dan Nightbringers (2017).
Album keempatnya, Deflorate, bisa dibilang cukup berhasil, karena telah terjual sebanyak 12.000 salinan di Amerika Serikat pada minggu pertama dirilis. Sementara, album terakhirnya, Nightbringers yang dirilis pada 6 Oktober 2017 berhasil menduduki urutan 35 di Billboard 200.
Baca Juga: 7 Fakta Menarik John Lennon, Sang Vokalis Legendaris Band The Beatles
4. Trevor Strnad, vokalis The Black Dahlia Murder mengaku paling menyukai album Unhallowed
Dalam wawancaranya dengan Kerrang!, Trevor Strnad, vokalis The Black Dahlia Murder diminta untuk mengurutkan albumnya dari yang terbaik hingga terburuk. Tanpa ragu, Trevor menyebut bahwa Unhallowed (2003) adalah album terbaik versinya, sementara Miasma (2005) adalah yang terburuk menurut laki-laki kelahiran 3 Mei 1981 ini.
Di album pertamanya, Trevor mengaku bahwa bergabung dengan Metal Blade Records adalah hal yang sangat luar biasa, terlebih ia bisa bertemu dan mengenal Brian Slagel, pendiri label rekaman tersebut. Ini adalah label rekaman yang sama yang menaungi band metal ternama seperti Cannibal Corpse, Whitechapel, Byzantine, Pentagram dan lain sebagainya.
5. Pernah beberapa kali mengadakan konser di Indonesia
The Black Dahlia Murder pernah beberapa kali mengadakan konser dan menyapa para metalheads di Indonesia. Spesifiknya, di tahun 2007, 2012 dan 2017 lalu. Di tahun 2012, band beranggotakan Trevor Strnad, Brian Eschbach, Max Lavelle, Alan Cassidy dan Brandon Ellis ini mengunjungi Indonesia dalam rangka mempromosikan album "Ritual" sekaligus menjalani tur dunia yang bertajuk Ritual World Tour.
Sementara, di tahun 2017, The Black Dahlia Murder kembali menyapa fansnya dalam festival musik metal terbesar di Asia Tenggara, Hammersonic. Mereka tampil dengan band metal terkenal lain, seperti Megadeth, Whitechapel, Northlane, Earth Crisis, Depravity, Claim The Throne dan lain sebagainya. Sayangnya, The Black Dahlia Murder tidak muncul sebagai line-up di Hammersonic 2020 mendatang.
Nah, itulah 5 fakta menarik tentang The Black Dahlia Murder, band melodic death metal asal Michigan, Amerika Serikat. Coba dengarkan lagu "Into the Everblack" dan "I Will Return", you're gonna like it!
Baca Juga: 9 Potret Personel Band Dunia Bersama Anaknya, Idaman Banget!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.