Sadar Gak? Ini 5 Isu Sosial yang Diangkat KDrama Kingdom!

Isu zaman Joseon masih relevan sampai sekarang lho!

Pasti banyak dari kalian yang menanti-nanti seri KDrama Kingdom yang ke-2 kan? Sabar dulu, sambil menanti, ada bagusnya juga kita flashback sedikit-sedikit tentang seri Kingdom 1. Dalam seri yang pertama, kita sudah dimanjakan dengan teknologi grafis ala film, cerita yang unik, dan banyak sisipan-sisipan menarik di dalamnya, lho!

Iya, banyak sisipan-sisipan yang menarik dalam Kingdom 1 yang menceritakan bagaimana situasi sosial era Joseon saat itu. Namun, yang lebih meanrik lagi, banyak dari sisipan isu sosial tersebut yang masih sangat relevan hingga sekarang. Apa saja itu? Ini dia 5 isu sosial yang diangkat KDrama Kingdom!

1. Ketimpangan sosial dan oligarki

Sadar Gak? Ini 5 Isu Sosial yang Diangkat KDrama Kingdom!slashfilm.com

Dalam Kingdom 1, diceritakan bahwa klan Haewon Cho menguasai Joseon melalui para anggota keluarganya yang menjabat di pemerintahan. Di situ sendiri, bisa kita lihat kalau pemerintahan diatur dengan pejabat-pejabat yang memainkan sistem oligarki. Jadi tidak kaget kalau ketimpangan sosial sangat menonjol.

Di wilayah-wilayah yang diceritakan, seperti Dongnae, Sangju dan sebagainya, banyak orang miskin yang bahkan tidak dapat mengakses kebutuhan paling mendasar seperti makanan dan air bersih. Sementara itu, orang-orang yang tergolong dengan klan Haewon Cho bisa berpesta dan menghambur-hamburkan makanan.

Salah satu scene termiris adalah saat pesta pengangkatan hakim Dongnae, asisten hakim menginjak sepotong daging ayam dan membuat daging tersebut terlempar keluar. Sedangkan penjaga di dekatnya, melihat potongan ayam tersebut seakan ia tidak pernah bisa memakannya. 

2. Patriarki

Sadar Gak? Ini 5 Isu Sosial yang Diangkat KDrama Kingdom!butwhythopodcast.com

Pada zaman tersebut, anak laki-laki dianggap lebih penting, bahkan ratu harus memberikan penerus takhta berjenis kelamin laki-laki. Sangat berkebalikan, perempuan digambarkan hanya sebagai alat untuk mendapat kekuasaan. Seperti di mana sang ratu sengaja diberi takhta demikian agar ayahnya (Cho Hak Joo) bisa tetap menjadi perdana menteri dan klan keluarganya bisa tetap berkuasa.

Dari cerita Kingdom 1, ratu harus memberikan keturunan laki-laki, sehingga ia memanfaatkan para janda hamil yang tidak berpendidikan, dengan tujuan akan mengambil anak laki-laki yang lahir dari salah satu perempuan tersebut. 

Dalam situasi kekinian, perempuan tidak boleh mendengar anjuran negatif untuk tidak bersekolah terlalu tinggi. Karena, tidak berpendidikan hanya akan membuat perempuan gampang dibodohi. Bahkan ketika perempuan memilih sebagai ibu rumah tangga pun, ia adalah madrasah pertama bagi anaknya.

Baca Juga: Tak Kalah Seram dari Train to Busan, 9 Alasan Wajib Tonton 'Kingdom'

3. Menjustifikasi sesuatu tanpa bisa melihat akar masalah

Sadar Gak? Ini 5 Isu Sosial yang Diangkat KDrama Kingdom!habkorea.net

Dalam Kingdom 1, ketika Seo Bi (Bae Doo Na) dan Young Shin (Kim Sung Kyu) memberikan kesaksian tentang penemuan mayat-mayat, hakim dan asistennya sangat tampak kalau mereka tidak banyak berpikir dan langsung memberikan kesimpulan yang serampangan. Sedangkan saat ini, justifikasi yang serampangan seperti itu tentu masih terjadi meskipun mungkin dalam situasi yang berbeda.

Misalnya, orang masih suka main hakim sendiri, orang suka berkomentar tanpa membaca berita sepenuhnya, atau juga berkomentar tanpa mengetahui dan menyadari beragam perspektif serta bias. Seperti dicontohkan dalam Kingdom 1, sesat pikir seperti ini hanya akan membuat permasalahan menjadi bumerang dan manusia tidak bisa menemukan solusi yang efektif.

4. Sikap individual dan kolektif yang tidak ditempatkan di posisi yang tepat

Sadar Gak? Ini 5 Isu Sosial yang Diangkat KDrama Kingdom!dramabeans.com

Ketika wabah zombie di Dongnae mulai menyebar, para pejabat tinggi justru melarikan diri dan meninggalkan rakyatnya di belakang. Sikap individualis yang keliru seperti ini sebenarnya sangat bisa ditemui dalam segala strata kehidupan. Apalagi, masyarakat kita juga sering menukar secara carut marut permasalahan apa yang seharusnya ditanggapi dengan sikap individual dan mana yang harusnya ditanggapi dengan sikap kolektif. 

Misalkan, untuk sesuatu yang sifatnya ranah pribadi seperti kapan melangsungkan pernikahan, cara berpakaian, bahkan cara beribadah, meski harusnya tahu tidak memiliki hak, masyarakat kita masih suka ikut campur atau memberi catatan dosa pada yang lain.

Sementara itu, dalam situasi yang harus ditanggapi secara kolektif seperti ketenangan beribadah antar agama, di beberapa tempat justru orang-orang menegaskan sikap individualis golongannya. 

5. Relasi kuasa disalahgunakan dalam memperlakukan atau memanipulasi orang lain

Sadar Gak? Ini 5 Isu Sosial yang Diangkat KDrama Kingdom!dramabeans.com

Dalam KDrama Kingdom, unsur kultural paling menonjol adalah feodalisme, yang ditunjukkan oleh sikap seenaknya para bangsawan kepada bawahan atau rakyatnya. Misalnya, para dayang sengaja dijadikan tumbal bagi zombie raja. Ditunjukkan juga dengan bagaimana ratu sengaja menjebak dayangnya saat melayaninya mandi, hanya agar dayang tersebut merasa bersalah atas gunjingannya terhadap ratu. 

Meski hal tersebut terjadi di Korea di zaman dinasti Joseon, toh nyatanya sikap hierarkis dan feodal bisa dirasakan di mana-mana hingga saat ini. Kasusnya pun beragam, mulai dari tekanan bos pada karyawan, hingga pelecehan seksual guru terhadap murid. 

Menyedihkan memang, ketika hak asasi dan pendidikan menjadi lebih bisa diakses, nyatanya berbagai masalah sosial tetap bertahan meski dengan wajah berbeda. Nah, akankah ada isu-isu lain di Kingdom 2 yang juga bisa relevan dengan zaman now?

Baca Juga: 7 Alasan Kenapa Harus Nonton Drama Korea Original Netflix 'Kingdom'

Novia Aisyah Photo Verified Writer Novia Aisyah

Some Scandinavian thoughts addict

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya