Jagoan Kebanggaan, 3 Cara Jaga Indonesia Lewat Warisan Komik Lokal

Siapa jagoan favorit kamu?

Kamu tahu tokoh Superman atau Batman? Kalau Sri Asih atau Gundala, tahu gak? Sayang banget, lho kalau kamu gak tahu kedua tokoh itu. Padahal Sri Asih dan Gundala adalah beberapa tokoh jagoan yang jadi bagian dalam warisan komik lokal Indonesia.

Nah, tahu gak kalau dengan menjaga warisan komik lokal, kamu sudah ikut menjaga Indonesia, lho. Bingung gimana caranya? Yuk, simak penjelasan di bawah ini!

1. Kenalan dulu yuk sama tokoh jagoan dari Indonesia

Jagoan Kebanggaan, 3 Cara Jaga Indonesia Lewat Warisan Komik Lokalinstagram.com/screenplaybumilangit

Baca Juga: 5 Jagoan Bumilangit Universe yang Menghiasi Era Jawara, Siapa Saja?

Tak kenal maka tak sayang. Jadi, biar makin sayang, kita kenalan dulu yuk dengan beberapa tokoh jagoan asal Indonesia yang gak kalah kok dengan tokoh jagoan dari luar negeri. 

  1. Sri Asih. Ia adalah tokoh jagoan pertama di Indonesia dan merupakan seorang perempuan, lho. Memiliki kekuatan yang setara dengan 250 laki-laki, Sri Asih juga bisa terbang dan menambah ukuran tubuhnya berlipat-lipat ganda sampai seperti raksasa.
  2. Si Buta dari Goa Hantu. Dia sangat jago dalam seni bela diri menggunakan tongkat dan pedang. Selain itu, dia juga bisa mengenali obyek apa pun dan pergerakannya hanya dari hembusan udara. Wah, hebat banget ya!
  3. Gundala. Pasti sudah gak asing ya? Ya, Gundala bisa mengeluarkan petir dari telapak tangannya, menghantam dengan petir, dan bergerak secepat angin topan.

Nah, masih banyak banget, lho tokoh jagoan lainnya. Kalau penasaran, kamu bisa baca di sini ya Infografik Superhero Lokal Anak Tiri di Negeri Sendiri. 

2. Melokal dengan ganti istilah yang lebih Indonesia

Jagoan Kebanggaan, 3 Cara Jaga Indonesia Lewat Warisan Komik LokalIDN Times/Olivia Sabat

Nah, tujuannya kan menjaga warisan komik lokal, makanya kita juga harus lebih melokal, nih. Salah satunya dengan menggunakan istilah-istilah dalam bahasa Indonesia. Kalau selama ini kita menyebutnya dengan superhero, kita bisa ganti penyebutannya menjadi jagoan. Lalu, istilah avengers juga bisa diganti dengan patriot.

"Maaf, saya ralat sedikit. Kita (Gundala) bukan avengers, tapi kita patriot," ujar Abimana Aryasatya dalam webinar IDN Times Menjaga Indonesia @Ngobrolin Komik Lokal pada Rabu, (12/8/2020).

Ia juga menambahkan bahwa saat ini harus lebih sering membiasakan diri untuk mem-branding dengan bahasa Indonesia. Wah, kedengarannya jadi lebih keren ya!

3. Harus update ikutin perkembangan zaman!

Menyajikan komik lokal ke dalam bentuk digital merupakan salah bentuk tanggung jawab Bumilangit Entertainment untuk mengubah karya lokal menjadi kekinian. Bahkan kamu bisa menemukan komik jagoan Indonesia di WEBTOON, lho. Tapi, kalau komiknya jadi bentuk digital, bukannya malah mengurangi esensi dari baca komik itu sendiri, ya?

Sebagai pelaku seni, Abimana menjawab hal ini dengan mengatakan, hal yang penting adalah karyanya bukan medianya. Jadi, kita gak boleh memusuhi media dan teknisnya, melainkan harus perbaiki terus karyanya. Hal ini sejalan dengan Sheila Timothy selaku produser film Wiro Sableng.

"Karya IP (Intellectual Property) ini bisa dijadikan untuk memperkuat rasa nasionalisme kita tanpa harus ngibarin bendera dan teriak-teriak merdeka. Kita bisa do something yang kreatif, cool, dan anak milenial suka. Jadi, why not?" ujar Sheila Timothy.

Nah, itu dia tiga cara yang bisa kita lakukan untuk menjaga Indonesia lewat warisan komik lokal. Jadi, gak perlu dengan cara angkat senjata lagi, deh!

Baca Juga: 5 Alasan Kenapa Gundala Bisa Kalahkan Film Superhero Ternama

Topik:

  • Erina Wardoyo

Berita Terkini Lainnya