5 Dongeng di "It's Okay to Not Be Okay" yang Akan Rilis Versi Cetak

Jadi gak sabar nunggu rilis, nih! #HypeIDN #WaktunyaKorea

Popularitas KDrama IOTNBO atau It's Okay to Not Be Okay memang bukan kaleng-kaleng. Gak hanya menyuguhkan visual yang memanjakan mata, cerita yang diusung juga meninggalkan kesan mendalam di hati penonton setia drama ini. Baik dari sisi romansa sampai keintiman keluarga, sama-sama menyentuh hingga sukses menciptakan haru. 

Menariknya, kisah dongeng yang ditampilkan sebagai buku karangan Ko Moon Young (Seo Ye Ji) juga gak kalah menarik perhatian penonton setia IOTNBO. Alhasil, santer dikabarkan jika buku dongeng dalam IOTNBO akan segera rilis versi cetaknya.

Berikut 5 buku dongeng Ko Moon Young dalam KDrama It's Okay to Not Be Okay yang dikabarkan akan dirilis dalam versi cetak. 

1. Anak Lelaki yang Penuh Ketakutan

5 Dongeng di It's Okay to Not Be Okay yang Akan Rilis Versi Cetakinstagram.com/itsokaytonotbeokay_tvn

Dongeng ini menceritakan kisah hidup seorang anak lelaki yang mengalami mimpi buruk karena kenangan di masa lalu. Mimpi tersebut terus muncul dan mengganggu hidupnya hingga kemudian dia melakukan perjanjian jiwa dengan penyihir demi mengusir mimpi buruknya serta bisa mendapatkan kebahagiaan. 

Saat mimpi-mimpi buruk tidak lagi hadir, ternyata anak lelaki yang telah dewasa tadi tetap tidak merasa bahagia. Hingga pada malam bulan darah, si penyihir muncul kembali untuk menagih janji anak lelaki itu dan berkata, 

"Kenangan yang menyakitkan. 
Kenangan akan penyesalan.
Kenangan saat melukai dan dilukai. 
Kenangan saat dibuang dan kembali. 

Orang yang bisa tumbuh bersama semua kenangan itu, akan menjadi lebih kuat, bersemangat, dan mudah menyesuaikan diri. 
Orang seperti itu yang bisa mendapatkan kebahagian."

Meski terkesan seram untuk menjadi dongeng anak, tapi didalamnya terkandung pesan moral yang dalam. Dongeng ini ingin menyampaikan bahwa kenangan buruk ada untuk diingat dan dihadapi. Jika tidak dihadapi, orang hanya akan terus menjadi anak kecil dengan jiwa yang tak bertumbuh.

2. Kisah Hidup Zombie

5 Dongeng di It's Okay to Not Be Okay yang Akan Rilis Versi Cetakinstagram.com/itsokaytonotbeokay_tvn

Dongeng ini menceritakan tentang seorang anak laki-laki di sebuah desa kecil yang terlahir dengan kulit pucat, mata besar, dan tidak memiliki perasaan. Sang ibu menyadari hal ini sebab si anak hanya memiliki nafsu makan layaknya zombie. Akhirnya sang ibu hanya terus memberi makan hewan ternak sembari menyembunyikan anaknya dari penduduk. 

Suatu hari, desa dilanda wabah hingga banyak ternak mati dan warga yang selamat memilih pergi dari desa. Sang ibu yang tidak bisa meninggalkan anaknya memilih bertahan di desa. Saat anaknya kelaparan, sang ibu kemudian memberi makan dengan tubuhnya, mulai dari kaki hingga tangan.

Hingga saat terakhir sang ibu memeluk si anak dan memberikan sisa tubuhnya sebagai makanan. Anak itu pun memeluk erat tubuh ibunya, dan berbicara untuk pertama kalinya.

"Ibu. Kau... Kau...
hangat sekali.
hangat sekali."

Di penghujung dongeng, penonton pasti merasakan emosi yang dalam dari kisah ini. Bukan hanya tentang pengorbanan sang ibu, tapi juga makna ibu untuk anak. Bagi seorang anak, kehadiran sosok  dengan pelukan hangat adalah segalanya.

3. Anjing Musim Semi

5 Dongeng di It's Okay to Not Be Okay yang Akan Rilis Versi Cetakinstagram.com/itsokaytonotbeokay_tvn

Dongeng ketiga yang menarik perhatian adalah Anjing Musim Semi. Diceritakan bahwa ada seekor anjing yang hidup terikat di bawah pohon rindang dan dikenal pandai menyembunyikan perasaannya. Tingkahnya yang lucu karena suka mengibaskan ekornya membuatnya dipanggil sebagai anjing musim semi oleh penduduk desa. 

Setiap siang, anjing itu selalu bermain bersama anak-anak di desa dengan gembira. Namun saat malam, dia merengek dan menangis sendirian sebab tidak pernah bisa melepas kekang untuk bermain di ladang sesuka hati.

Suatu hari, hati kecil anjing itu berbisik dan bertanya,

"Hei, kenapa kau tak melepaskan tali lehermu dan melarikan diri?"

Lalu anjing itu menjawab,

"Karena sudah lama terikat, aku lupa cara melepaskannya."

Kondisi semacam ini mirip dengan Moon Gang Tae. Namun sebenarnya juga relate dengan kondisi banyak orang. Kebanyakan orang saat sudah terbiasa dengan suatu keadaan, mereka akan merasa kesulitan untuk keluar dari kebiasaan tersebut. Ada yang merasakan hal seperti ini juga? 

Baca Juga: 6 Tips Menjaga Kesehatan Mental ala KDrama, It's Okay to Not be Okay! 

4. Tangan dan Sang Monkfish

5 Dongeng di It's Okay to Not Be Okay yang Akan Rilis Versi Cetakinstagram.com/itsokaytonotbeokay_tvn

Dongeng ini bercerita tentang seorang bayi cantik yang terlahir dari keluarga kaya. Sang ibu sangat mencintai anaknya yang berkulit putih bagai bunga magnolia. Saking sayangnya, sang ibu bahkan bersumpah akan memberikan segalanya untuk anak tersebut. Mulai dari menyuapi sampai menggendong, sang ibu selalu berusaha memberikan kemudahan apa pun. 

Suatu hari, sang ibu merasa lelah dan butuh istirahat hingga ingin meminta bantuan anaknya. 

"Anakku yang kucintai. Ibu harus beristirahat. 
Mulai sekarang tolong sediakan aku makanan."

Lalu anak itu menjawab,

"Ibu. Aku tak punya tangan. Tanganku menghilang, karena tak pernah digunakan."

Sang ibu kemudian mengeluhkan kakinya yang sakit dan berkata,

"Kalau begitu, tolong gendong aku, anakku.
Kakiku sakit."

Lalu anak itu berkata,

"Ibu, aku tak punya kaki. Aku tak pernah menginjak tanah, karena kau terus mengendongku. Namun, aku memiliki mulut yang sangat besar."

Saat anak itu membuka mulutnya sangat lebar, sang ibu justru marah dan membentak,

"Setelah kuperhatikan, kau bukan anakku yang sempurna. 
Kau hanya monkfish bermulut besar tak berguna.
Kau adalah kegagalan yang hanya bisa menerima dan tak bisa memberi apa pun."

Sang ibu kemudian membuang anaknya ke laut. Setelah kejadian itu, saat cuaca buruk dan angin laut berembus kencang, para pelaut sering mendengar suara tangisan anak. 

"Ibu. Ibu.Apa salahku? 
Tolong bawa aku kembali. 
Tolong bawa aku dan kembalilah."

Dongeng ini menunjukkan bahwa kegagalan anak seringkali justru berasal dari kesalahan orangtua saat mendidik. Para orang tua boleh banget nih baca dongeng yang satu ini sebagai cerminan diri agar tidak salah mendidik anak. 

5. Mencari Jati Diri Sesungguhnya

5 Dongeng di It's Okay to Not Be Okay yang Akan Rilis Versi Cetakinstagram.com/itsokaytonotbeokay_tvn

Dongeng yang berada penghujung drama sekaligus kolaborasi Ko Moon Young dan Moon Sang Tae ini mencerminkan perjalanan hidup mereka dan orang-orang disekitarnya. Diceritaka tiga remaja yang hidup bersama dalam kastil di tengah hutan dan jati dirinya dirampas oleh Penyihir Bayangan. Anak Kotak, Anak Bertopeng, dan Si Tong Kosong. 

Mereka bertiga melakukan perjalanan bersama hingga bertemu dengan ibu rubah yang kehilangan anaknya dan badut yang menari di ladang berduri. Mereka pun menolong keduanya untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi. Hingga suatu hari, Penyihir Bayangan muncul dan menculik Anak Bertopeng dan Tong Kosong.

Si Anak Kotak mencari kedua temannya dan menemukan mereka dikurung dalam gua yang gelap. Sayangnya, anak itu tidak bisa masuk ke gua karena kotak yang dia pakai terlalu besar. 

Anak Bertopeng berkata, 

"Pergilah yang jauh, jangan mencemaskan kami. Penyihir Bayangan akan kembali."

Demi menolong teman-temannya, Anak Kotak dengan berani melepaskan kotak yang digunakannya dan masuk ke gua. Setelah keluar dari gua, Anak Bertopeng dan Tong Kosong melihat wajah Anak Kotak yang dipenuhi lumpur hingga ketiganya tertawa terbahak-bahak dan membuat topeng Anak Bertopeng terlepas. Tanpa disadari, ketiganya berhasil menemukan jati diri mereka yang sesungguhnya dan anehnya mereka justru merasa bahagia. 

Dari dongeng ini dapat terlihat jika hal yang dirampas oleh Penyihir Bayangan bukan jati diri mereka yang sesungguhnya, tapi keberanian untuk mencari kebahagiaan. Menarik, ya. 

Kelima dongeng yang diusung dalam drama ini bukan hanya menjadi pendukung profesi Ko Moon Young sebagai penulis dongeng. Justru dari dongeng tersebut, menyiratkan makna kehidupan yang dalam dan layak dibagikan pada semua orang sebagai cerminan hidup. Jadi makin gak sabar nungguin kelima dongeng tadi dalam versi cetak. Kalian nunggu juga, gak? 

Baca Juga: 5 Pesan Parenting dari Drama 'It’s Okay to Not Be Okay'

T y a s Photo Verified Writer T y a s

menulis adalah satu dari sekian cara untuk menemui ketenangan

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Agustin Fatimah

Berita Terkini Lainnya